Sunday, January 1, 2012

[1-1] Menjemput Rizki

Hari pertama di tahun 2012 diiringi dengan hujan yang terus berjatuhan, menyiram bumi yang mungkin sudah terlalu panas . Nyaris kebanyakan orang terlena di peraduan melepas kantuk yang tertahan di malam yang seharusnya biasa saja. Desingan suara petasan dan kembang api sesekali masih terdengar, membuat miris, membayangkan berapa besar rupiah yang terbakar hanya tuk sekedar melihat semburan api di langit yang tenang.  

Hari  ini niatnya mau diisi dengan mendatangi kajian di mesjid seperti biasa, namun ternyata jadwal batal karena ustadz sedang menjalani safar dan mengisi kajian di Surabaya, jadilah kami di rumah dengan kegiatan masing-masing,  bapak membenahi taman depan belakang dibantu anak-anak, sedangkan aku mulai eksperimen membuat cake dibantu anak-anak. Cerita tentang cake akan dibuat terpisah... hehehee

Tiba-tiba salah satu contact di group Al Ilmu mengajak kami untuk ketemuan karena ada titipan bolu Meranti dari salah satu member lainnya. Pertama aku ragu untuk pergi, karena lokasi yang sangat jauh di BSD, namun saat mendengar bahwa akan ada 5 orang yang datang, sepertinya aku mulai semangat, mengingat akan bertemu dengan para penuntut ilmu yang selama ini hanya bertukar pikiran dan bertutur kata lewat media BBG. Di lain pihak, aku begitu rindu daerah Serpong, tempat aku pernah menghabiskan 3 tahun di sana... Aku ingin melihat kembali daerahku dulu....

Perjalanan lancar , lokasi pertemuan di Teko, pertama aku sangka itu restoran, ternyata singkatan dari Teras Kota, antara kagum dan bingung melihat perubahan BSD, sesekali aku berucap, 'dulu ini belum ada'  , 'dulu itu belum ada', 'dulu ini begini, dulu itu begitu' . Anak anak antusias mendengar kisah kami tentang masa lalu, sesekali mereka menanggapi dengan lelucon dan canda. 

Mall-mya ternyata tidak terlalu besar, cukup rapi dan bersih, didominasi oleh restauran di lantai bawah dan studio Blitz di lantai atas. 

Pertemuan kami di Wendys, sudah lama sekali aku tidak makan di sini, melihat daftar menu dan harga, cukup kaget karena lumayan mahal untuk ukuran kami, tapi ya sudahlah, kami pesan makanan dengan menu seminim mungkin untuk mengganjal perut anak2 yang kelaparan 

TIdak sulit untuk mencari teman-teman kami, para ukhti's berjilbab panjang sedang bercengkrama dan berdiskusi di salah satu sudut, salah satunya membawa begitu banyak bolu meranti. Tidak salah lagi,  dengan percaya diri, kuhampiri dan mereka menyambut aku dan anak2 dengan sangat terbuka. Pertemuan yang menyenangkan, bersilaturahim sekaligus menjemput rizki, buah cinta dari teman yang ada nun jauh di Medan. 

Sekitar 45 menitan kami berbincang, berdiskusi saling bercerita tentang perubahan hidup kami dan kendala-kendala kami dalam menjalankan kehidupan baru, senang bisa saling mengingatkan, mendukung dan meyakinkan bahwa yang kami lalui akan sangat penuh dengan perjuangan. Betapa banyak yang memandang sinis pada kami, dari hal sederhana semisal cara berpakaian kami. Ya, terkadang yang benar itu tertutupi oleh hal kebanyakan..  biarlah, kami jalani yang kami yakini.

Pertemuan yang berkesan diawal tahun ini... mendapati banyak saudara2 baru kami... Alhamdulillah, ditambah dengan souvenir bolu dan buku untuk kami. Dan ternyata memang bolu meranti itu enak sekali yaaaa....


30 comments:

  1. taon baru dpt rejeki baru ya mba eva...

    ReplyDelete
  2. BSD non, bumi serpong damai, ada teras kota disono, gw aje baru kesono

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah, dan tandas dalam sekejap itu meranti

    ReplyDelete
  4. udah abisss... aku aja kebagian dikit, bocah2 ternyata doyan :)

    ReplyDelete
  5. emang enak bener itu meranti, te o pe :)
    senangnya, berkah silaturahim

    ReplyDelete
  6. iya mba, di jakarta/bogor ada ga ya agennya ? udah abis inih, aku cuma kebagian 2 potong

    ReplyDelete
  7. enak tuuuh bolunya, berkah silatruahmi Mbak.. :-)

    ReplyDelete
  8. iya, udah lama banget ga ngerasain, makanya pas nyobain lagi, wahhh beneran endanggggg

    ReplyDelete
  9. Senang bangeet bisa kopdar ya mbak.. Apalg ditambah dpt rejeki bolu.. Duh jd pengen ngerasain bolu meranti jg ;)

    ReplyDelete
  10. Kebetulan, saya hadir di acara ustadznya yg lagi ke Surabaya itu :)

    ReplyDelete
  11. Wah menjemput persaudaraan sekaligus rizki ya kak. Ikutan senang bacanya, alhamdulillah kalau rajin silaturahmi banyak nilai positifnya.

    ReplyDelete
  12. @mas syam : waaahh sempet ya. Syukurlah.. Kopdar bapak2nya kapan nih .. Hehhehe

    @arni : aku jg ♏ãű lagi :) enak banget deh

    @bunda julie : iya, salah satu niat di thn ini a/ mkn memperbnyk silaturahim, mdh2an bs menambah persaudaraan dan ilmu

    ReplyDelete
  13. Bolu meranti, bikin aja mba eva...

    *ikut senang bacanya... Ikut berasa kebagian bahagianya...

    ReplyDelete
  14. putri cantik sekali..

    *baru kemaren dapat bolu meranti juga..

    ReplyDelete
  15. kalo bikin , namanya bukan meranti lagi dong :)

    ReplyDelete
  16. Teras Kota agak kecil,Bun. lbh gede lg Sumareccon Mall Serpong. saya smp kesasar di dalamnya hehe...

    ReplyDelete
  17. kmrn saking bnayknya mal baru, jd bingung ama nama2 mall nya... kapan2 deh pengen liat2 lagi :)

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillahnya juga, bolu ini sekarang sudah bersertifikat halal MUI. #dulu gak berani cicipi#

    ReplyDelete
  19. oh gitu ya dok.. trus kalau bolu2 yang biasa dijual tanpa merek terkenal apa hrs ada sertifikat halal mui dulu kah ? *masih suka bingung

    ReplyDelete
  20. yang lebih aman kalau ada sertifikat halal MUI nya, bu. Meski sulit juga untuk bolu buatan rumah tangga. Tapi kalau dari jenis cake nya sudah rawan syubhat ya saya tidak makan. Misalnya : tiramisu dan blackforest (rawan tambahan rum), demikian juga klappertaart (kalau yang basah, ada rumnya). Demikian juga cake2 dari bakery2 itu....waaah ragu2nya besar. Sekampung dengan bolu Meranti adalah bika ambon. Makanan ini bisa tidak halal karena tambahan nira. Karena itu mesti dipastikan ada sertifikat halal MUInya. Lho, kok jadi ngelantur masalah halal-haram ...habis penting juga kan, bu Eva. :-))

    ReplyDelete
  21. mmg hrs ada kejelian dan perhatian ya dok, ttg bahan2 yg dimasak... saya jg kalo blackforest dan sejenisnya biasanya beli ke yang jelas bikinnya, kalo dr toko kue emang jarang, krn ya ragu.
    makasih sharingnya ya dok

    ReplyDelete
  22. ehhh deket rumahku tuh terkot alias teko

    ReplyDelete
  23. wah , bisa tau nih ancer2 rumah febi..

    ReplyDelete