mas abang waktu kecil
Hari ini mas Ghi dan Bang Ican ada tour ke Mekarsari dari skolahnya. Semua persiapan sudah dilakukan dari malam sebelumnya. Mereka antusias karena telah diinformasikan run down acara selama disana.
Sebetulnya sudah berulang kali kami sekeluarga berkunjung ke Mekarsari, namun memang mungkin sensasinya akan berbeda jika dilakukan bersama teman dan guru-gurunya. Selain sudah menjadi kalender sekolah tahunan, maka kesempatan ini juga mengasah kemandirian mereka saat berada di alam bebas, berinteraksi dengan lingkungan luar.
Selama kegiatan sekolah, memang orangtua tidak diijinkan mengikutinya, kecuali beberapa orang volunteer yg bertugas menjaga anak2 yg relatif belum mandiri. Aku sendiri sih ga masalah, karena kalau ortu kudu ikut berarti kan hrs ada dana besar lagi untuk pergi seperti ini.
Saat ini aku melihat betapa mas Ghi sangat menyayangi adiknya, beberapa item perlengkapan yang harus dibawa, dipersiapkan oleh mas Ghi. Handuk, sabun, shampo, plastik, baju ganti, smua disiapkan mas ghi, adeknya cuma disuruh masukin ke tas nya saja. Aku yang ada di kamar cukup memperhatikan kesibukan mereka menyiapkan kebutuhan mereka sendiri.
Sebetulnya sudah berulang kali kami sekeluarga berkunjung ke Mekarsari, namun memang mungkin sensasinya akan berbeda jika dilakukan bersama teman dan guru-gurunya. Selain sudah menjadi kalender sekolah tahunan, maka kesempatan ini juga mengasah kemandirian mereka saat berada di alam bebas, berinteraksi dengan lingkungan luar.
Selama kegiatan sekolah, memang orangtua tidak diijinkan mengikutinya, kecuali beberapa orang volunteer yg bertugas menjaga anak2 yg relatif belum mandiri. Aku sendiri sih ga masalah, karena kalau ortu kudu ikut berarti kan hrs ada dana besar lagi untuk pergi seperti ini.
Saat ini aku melihat betapa mas Ghi sangat menyayangi adiknya, beberapa item perlengkapan yang harus dibawa, dipersiapkan oleh mas Ghi. Handuk, sabun, shampo, plastik, baju ganti, smua disiapkan mas ghi, adeknya cuma disuruh masukin ke tas nya saja. Aku yang ada di kamar cukup memperhatikan kesibukan mereka menyiapkan kebutuhan mereka sendiri.
Pagi tadi tugasku menyiapkan bekal untuk snack dan makan siang mereka, ada stock somay, tinggal dihangatkan . Makannya cuma bisa kornet campur kentang+telor, karena stok sayuran abis dan belom sempat ke pasar. Semua beres, dan berpamitanlah mereka. Karena ada instruksi supaya anak dibekali uang 15rb untuk membeli buah2an disana, aku siapkan uang masing2 dalam amplop. Saat aku serahkan, mereka menolak, dan dengan lembut mas Ghi berucap supaya aku simpan saja uang itu untuk belanja makan, karena mereka sudah bawa uang dari tabungan mereka. Hiks terharu banget... Saat aku paksa supaya mereka simpan saja uang tabungannya, mereka bersikukuh untuk hanya menggunakan uang mereka. Ya sudahlah...
Kegiatan mereka sepertinya berkeliling area perkebunan, dilanjutkan outbond dan menanam padi+memandikan kerbau. Mereka tiba kembali ke sekolah pukul 4.30.. Cukup melelahkan pastinya perjalanan mereka.
Mereka kembali dengan membawa topi caping dan wajah ceria walau terlihat lelah. Seraya mengeluarkan pakaian kotor, mereka bercerita kegiatan mereka. Dan mereka mengeluarkan kantong plastik berisi anggur hasil belanjaan mereka.
"Ini anggur mas beli untuk ibu, tapi cuma sedikit bu, padahal harganya 15rb! Kalo apel 12 ribu dapatnya cuma 3, nanti ade , bapak ga kebagian dong, jd mas beli anggur aja, biar bisa dimakan bersama"
Huaaaaa terharu banget, melihat mereka berdua mengeluarlan anggur, mencucinya, meletakkan di piring dan menyajikan di hadapanku.
"Ayo bu, kita makan bareng2, nanti yang punya abang kita sisain buat bapak dan mba Putri"
Dengan senyum haru, aku makan anggur pemberian mereka dan tak lupa aku ucapkan terimakasih atas perhatian dan pemberiannya. seraya aku tanyakan apa yang terjadi saat tour tadi.
Abang ican : "bu, tadi abang kan haus, minuman jus yang ibu bawain abis, trus mas ghi beliin abang es krim dong"
Mas ghi :"iya bu, tapi disana harganya mahal, jd lima ribu, ya udah mas beli 2 buat mas dan abang, kasian abang cape kepanasan."
Ibu: " emang mas masih ada uang? Tadi kan cuma bawa 15rb"
Mas GHi: "engga bu, tadi mas bawa 25rb, sisa uang mas, mas ga beli apa2 lagi kok, uang mas juga udah abis"
Abang ican : " iya bu, soalnya temen2 abang pada jajan, abang panas banget pengen es krim, untung mas bawa uang, makasih ya mas "
Dan aku tak kuasa berkata ...
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴┈̥-̶̯͡⌣̊
Ada haru terasa tatkala melihat mereka bersaudara saling menyayangi dan melindungi. Yang satu mengisi yang lain, saling mengingatkan, saling memberi, saling memperhatikan.
Hal terindah dari seorang ibu, melihat anak2 tumbuh dalam cinta dan sayang. Smoga begitu selamanya....
Mereka kembali dengan membawa topi caping dan wajah ceria walau terlihat lelah. Seraya mengeluarkan pakaian kotor, mereka bercerita kegiatan mereka. Dan mereka mengeluarkan kantong plastik berisi anggur hasil belanjaan mereka.
"Ini anggur mas beli untuk ibu, tapi cuma sedikit bu, padahal harganya 15rb! Kalo apel 12 ribu dapatnya cuma 3, nanti ade , bapak ga kebagian dong, jd mas beli anggur aja, biar bisa dimakan bersama"
Huaaaaa terharu banget, melihat mereka berdua mengeluarlan anggur, mencucinya, meletakkan di piring dan menyajikan di hadapanku.
"Ayo bu, kita makan bareng2, nanti yang punya abang kita sisain buat bapak dan mba Putri"
Dengan senyum haru, aku makan anggur pemberian mereka dan tak lupa aku ucapkan terimakasih atas perhatian dan pemberiannya. seraya aku tanyakan apa yang terjadi saat tour tadi.
Abang ican : "bu, tadi abang kan haus, minuman jus yang ibu bawain abis, trus mas ghi beliin abang es krim dong"
Mas ghi :"iya bu, tapi disana harganya mahal, jd lima ribu, ya udah mas beli 2 buat mas dan abang, kasian abang cape kepanasan."
Ibu: " emang mas masih ada uang? Tadi kan cuma bawa 15rb"
Mas GHi: "engga bu, tadi mas bawa 25rb, sisa uang mas, mas ga beli apa2 lagi kok, uang mas juga udah abis"
Abang ican : " iya bu, soalnya temen2 abang pada jajan, abang panas banget pengen es krim, untung mas bawa uang, makasih ya mas "
Dan aku tak kuasa berkata ...
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴┈̥-̶̯͡⌣̊
Ada haru terasa tatkala melihat mereka bersaudara saling menyayangi dan melindungi. Yang satu mengisi yang lain, saling mengingatkan, saling memberi, saling memperhatikan.
Hal terindah dari seorang ibu, melihat anak2 tumbuh dalam cinta dan sayang. Smoga begitu selamanya....


saya jadi ikut terharu bu Eva. Teringat anak2 yg sebulan sekali menyetorkan sisa uang sakunya utk disimpan di bank. Padahal sangu mereka - kalau saya bandingkan dgn teman2nya - cukup ngepres. Begitupun masih infaq juga... Semoga mas Ghi dan abang Ican menjadi pejuang umat nantinya!
ReplyDelete@drpritta: iya dok, anak2 mmg hrs dibiasakan dr kecil ya, mrk akhirnya paham mana yg penting mana yg tidak. Ini pdhal saya ga ksh uang saku harian, uang tabungan itu mrk kumpul kalo mrk bagus prilaku dan akhlak dlm seminggu, suka saya ksh bonus. Ternyata disimpan utk kebutuhan mrk jg.
ReplyDeleteSmg anak2 kita sll berakhlak baik dan saling menyayangi sesama umat ya dok, amiin
Mas... Aku terharu dengan sikapnya.. Betapa ia sangat mengerti...
ReplyDeleteBerbahagialah mba eva.. Kudoakan mereka menjadi permata bagi mba eva di dunia dan akhirat ya...
@maya: iya akupun ga nyangka, kadang dia galak tp dibalik galaknya itu dia sgt care ama adeknya. Kadang yg nyusun buku plajaran utk esok hari itu malah si mas, adeknya mah cuek banget
ReplyDeleteAduuuuhhh pinternya anak2 iniii..saling menyayangi anggota keluarga. Indahnyaaaa
ReplyDeleteAku terharuUuu
Huaaaa.. Mba eva... Itu bener2 rezeki yang tak bernilai loh... Beneran... Punya anak yg pengertian dan mau tepa selira seperti Mas...
ReplyDeleteSemoga anak-anak Mba Eva selalu disayang Alloh ya.. *peluk satu2.. Peluk ibunya juga aaahhh...
b n_n d like this mbak, btw mas ghi n abang ican umurnya berapa mbak?
ReplyDeleteawwwww.....so sweet...meleleh deh bacanya
ReplyDeletebener mb Eva, dengan ditulis gini, bisa jadi momento buat anak2, diingat terus sampe' gede bahwa mereka sejak kecil saling menyayangi :)
hiiks.... terharu mbak. semoga kelak mereka menjadi anak.yg sholeh.... aamiin
ReplyDeletesoooo swiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttt
ReplyDeleteSaya ikutan bahagia membaca sikap mereka berdua. Terus dipupuk aja bu, supaya sampai dewasa nggak berubah. Ibu dan ayahnya pinter nih ndidik putra-putri, selamat ya!
ReplyDeletekadang aku takjub nia, ga nyangka kalau sprt ini ikatan mereka. walau berantem mah tetep, tp dalam lhati mereka ternyata rasa sayang itu terus terbina.
ReplyDeleteinsyaAllah Fadlan juga akan menjadi anak yang pintar, shaleh, menyayangi sesama terutama orangtua dan saudara.
ReplyDeletemaksih doa dan peluknya, tuh mereka dah teler, kecapean abis mandiin 3 kerbau katanya hehehee
mas ghi skrg 8,5 th, bang ican 7 th, mereka emang deketan umurnya. Kalau main udah kaya kembaran aja, berantemnya oke, tp sayang sayagannya jg oke
ReplyDelete*air mata mengalir tak diundang*
ReplyDeleteTerharu *lap aer mata*
ReplyDeletesedikit kenangan di masa kini, sbg pengingat dimasa nanti
ReplyDeleteamiin, amiin....
ReplyDeletelempar permen
ReplyDeleteinsya Allah.. masih belajar bagaimana terus menebarkan cinta, agar kasih sayang antara mereka selalu terjaga
ReplyDeleteinsya Allah.. masih belajar bagaimana terus menebarkan cinta, agar kasih sayang antara mereka selalu terjaga
ReplyDeletekasih ember....
ReplyDeleteikutan nyender
ReplyDeleteIni mas sama abang napa jadi siwer yg tuwa yg mana...? Fadhl dipanggil kakak...? Ehm
ReplyDeletefadhl mah ade, emang kaya kembar yak
ReplyDeletemasya Allah, mas dan abang sholih..
ReplyDeleteAlhamdulillah... smoga begitu selamanya
ReplyDeletebeneran terharu juga mbaaa
ReplyDeletenathan pun akan seperti ini nanti, sayang dan perhatian pada saudaranya
ReplyDeleteso sweet ......
ReplyDeleteAku terharu membacanya...semoga anak2ku pun tumbuh dengan penuh kasih sayang ya..seperti anak2 bu vanda..
ReplyDeleteamiin.... insya Allah bisa say... oh ya baju renangnya dah jadi ya.. mau dikirim kapan
ReplyDelete