Saturday, January 21, 2012
[1-12] Batre
Thursday, January 19, 2012
[1-11] Terkurung di rumah sendiri
[1 - 10] Perjalanan Sayang kakak beradik
Sebetulnya sudah berulang kali kami sekeluarga berkunjung ke Mekarsari, namun memang mungkin sensasinya akan berbeda jika dilakukan bersama teman dan guru-gurunya. Selain sudah menjadi kalender sekolah tahunan, maka kesempatan ini juga mengasah kemandirian mereka saat berada di alam bebas, berinteraksi dengan lingkungan luar.
Selama kegiatan sekolah, memang orangtua tidak diijinkan mengikutinya, kecuali beberapa orang volunteer yg bertugas menjaga anak2 yg relatif belum mandiri. Aku sendiri sih ga masalah, karena kalau ortu kudu ikut berarti kan hrs ada dana besar lagi untuk pergi seperti ini.
Saat ini aku melihat betapa mas Ghi sangat menyayangi adiknya, beberapa item perlengkapan yang harus dibawa, dipersiapkan oleh mas Ghi. Handuk, sabun, shampo, plastik, baju ganti, smua disiapkan mas ghi, adeknya cuma disuruh masukin ke tas nya saja. Aku yang ada di kamar cukup memperhatikan kesibukan mereka menyiapkan kebutuhan mereka sendiri.
Mereka kembali dengan membawa topi caping dan wajah ceria walau terlihat lelah. Seraya mengeluarkan pakaian kotor, mereka bercerita kegiatan mereka. Dan mereka mengeluarkan kantong plastik berisi anggur hasil belanjaan mereka.
"Ini anggur mas beli untuk ibu, tapi cuma sedikit bu, padahal harganya 15rb! Kalo apel 12 ribu dapatnya cuma 3, nanti ade , bapak ga kebagian dong, jd mas beli anggur aja, biar bisa dimakan bersama"
Huaaaaa terharu banget, melihat mereka berdua mengeluarlan anggur, mencucinya, meletakkan di piring dan menyajikan di hadapanku.
"Ayo bu, kita makan bareng2, nanti yang punya abang kita sisain buat bapak dan mba Putri"
Dengan senyum haru, aku makan anggur pemberian mereka dan tak lupa aku ucapkan terimakasih atas perhatian dan pemberiannya. seraya aku tanyakan apa yang terjadi saat tour tadi.
Abang ican : "bu, tadi abang kan haus, minuman jus yang ibu bawain abis, trus mas ghi beliin abang es krim dong"
Mas ghi :"iya bu, tapi disana harganya mahal, jd lima ribu, ya udah mas beli 2 buat mas dan abang, kasian abang cape kepanasan."
Ibu: " emang mas masih ada uang? Tadi kan cuma bawa 15rb"
Mas GHi: "engga bu, tadi mas bawa 25rb, sisa uang mas, mas ga beli apa2 lagi kok, uang mas juga udah abis"
Abang ican : " iya bu, soalnya temen2 abang pada jajan, abang panas banget pengen es krim, untung mas bawa uang, makasih ya mas "
Dan aku tak kuasa berkata ...
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴┈̥-̶̯͡⌣̊
Ada haru terasa tatkala melihat mereka bersaudara saling menyayangi dan melindungi. Yang satu mengisi yang lain, saling mengingatkan, saling memberi, saling memperhatikan.
Hal terindah dari seorang ibu, melihat anak2 tumbuh dalam cinta dan sayang. Smoga begitu selamanya....
Tuesday, January 17, 2012
[1-9] Kurang Produktif

[1-8] Sebisa-bisanya
Wednesday, January 11, 2012
[1-7] Televisi - Berdasar
Monday, January 9, 2012
[1-6] Kunjungan sekolah
Hari ini (Minggu, 08-01-2012) adalah satu2nya kesempatan untuk survey karena minggu depan abang sudah kembali sibuk dengan pekerjaannya. Sementara bila kami menunda lagi, kami takut akan terlalu lama. AKhirnya setelah berbincang dengan abang, kami memutuskan pagi ini ke tashfia dulu, lanjut ke Parung untuk mendatangi undangan dari Nia . Berhubung lokasi tashfia dekat dengan rumah Uwi, kami memutuskan untuk menjemput uwi dan dedi setelah survey selesai dan kami berbarengan ke parungnya.
Perjuangan mencari lokasi
Entah mengapa perjalanan hari ini kami memiliki banyak kendala, menurut informasi kami harus keluar tol di kalimalang 2, namun sepanjang telusuran kami , kami tidak menemukan gerbang tol itu, sampai akhirnya kami keluar di cakung dan itu sudah sangat jauh dari lokasi yang tertera di peta. Terpaksa kami balik lagi ke dalam tol dan memutuskan untuk mengambil jalur biasa.
Setelah bertanya ke beberapa orang, akhirnya kami menemukan jalan utamanya, yaitu Dr.Ratna, sekarang hanya tinggal menelusuri jalan mencari lokasi. Lokasi yang tertera di peta tidak menyebutkan sama sekali no rumah, patokan nya pun sangat tidak jelas.Sampai pada saat keraguan muncul, aku putuskan untuk menghubungi pihak sekolah untuk membimbing kami.
Ternyata, informasi yang diberikan oleh mba'nya pun tidak jelas, salah persepsi, yang menyebabkan kami harus bolak balik nyaris 4 kali untuk mencari lokasi sekolah.
Namun itulah perjuangan, jika kami sudah menyerah disaat awal, bagaimana dengan perjuangan ke depannya. disamping itu, aku melihat bahwa putri pun masih sangat bersemangat, dan itu sungguh membuat kami gembira karena dia sendiri yang sadar untuk sekolah di pesantren ini.
Hasil Kunjungan - Fisik
Kami diajak berkeliling oleh salah seorang akhwat yang bertugas piket hari itu. Suasana sepi karena ini adalah minggu pertama dan jadwal para santriwati pulang ke rumah masing-masing. Kami diterima di aula yang merupakan perluasan bangunan , masih ada pembangunan berjalan, Ruang yang sekilas seperti garasi itu berfungsi sebagai perpustakaan, ruang kelas dan bagian atas bangunan adalah mesjid tempat anak-anak menghabiskan banyak waktu disana.
Perjalanan dimulai dengan mengunjungi kelas2, menurut keterangan, kapasitas kelas mencapai 40 siswi, tapi saat ini hanya terisi 36 siswi dengan masing-masing 2 kelas per jenjang. Lantai bawah digunakan untuk kelas 1 dan 2, lantai 2 berfungsi sebagai ruang kelas 3, kamar guru, dan kamar santri. Kapasitas kamar ada yang kecil berisi 4 tempat tidur tingkat yang berarti bisa menampung 8 orang, ada pula kamar besar yang mampu menampung belasan siswa. Lantai 3 terdiri hanya kamar tidur dan ruang mandi.Ruang kelas sangat rapi, tidak tampak coretan pada dinding dan memang terlihat nyaman sekali disini. Ruang tidurpun rapi dan bersih, kasur busa dan lemari untuk masing2 siswa tersedia. Ruang kamar mandi ada diujung lantai berupa bilik2 berjumlah banyak yang sangat bersih dan rapi . Sekolah juga menyediakan alat penyaring minuman sendiri sehingga minuman anak2 selalu terjamin dan bersih. Dapur berada di lantai bawah beserta ruang perpustakaan dan area berkumpul.
1. Memahami aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
2. Beribadah sesuai sunnah
3. Hafal sekurang-kurangnya 3 juz
4. Paham dan hafal sejumlah matan hadits
5. Lulus Ujian Nasional
6. Kompeten untuk melanjutkan ke SMA, MA, SMK
Friday, January 6, 2012
[1-5] Sakit
Entah apa yang dimakannya, yang kemudian baru diketahui kemungkinan berasal dari tape ketan hitam yang dimakan kemarin. Mungkin kualitas tape ditambah kondisi fisiknya yang sedang kurang bagus menjadikan perutnya berontak, racunnya bekerja dan tubuhnya menolak semua itu.
Aku tahu guideline terhadap sakit ini, tapi tetap saja, menatap, mendengar anak ku bolak balik kamar mandi, mengeluarkan seluruh isi perutnya, aku panik, aku bingung, dan tetesan air mata mengalir berharap Allah memberi kesembuhan padanya. Minum dan terus minum yang aku mintakan kepada ghi, walau tak lama dia kembali muntah, tapi aku berharap dia tidak sampai mengalami dehidrasi .
Kini dia terkulai lemas, tidur disampingku, aku tak berani memejamkan mata , sesekali ku tatap wajahnya yang sangat cepat menjadi tirus, ya Allah... sembuhkanlah dia, lindungilah anakku ya Allah.
Siang tadi fadhl pun mulai buang air, aku terus kasih minum dan madu untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, smoga tidak ada yang buruk terjadi pada kami.
Kami sadar, ini adalah cobaan atas diri kami, satu harapan kami, kuatkanlah kami ya Allah, tetapkanlah kami selalu berada di jalanMu, jangan jadikan kami manusia yang berpaling daripadaMu hanya karena ujian yang Engkau timpakan pada kami.
Lelah letihku tiada arti tatkala aku menatap buah hatiku terkulai lemah... sembuhlah nak... kuatlah...
Ibu menyayangi kalian....
Thursday, January 5, 2012
[1-3] Dunia memasak-ku

Wednesday, January 4, 2012
[1-4] Satu Saat di Lain Masa
Wasiat Nabawi yang Penting bagi Anak-Anak
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Aku berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari. Beliau berkata kepadaku, “Wahai anak, sesungguhnya aku akan ajari engkau beberapa kalimat:\
1.Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu”
2.“Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu”
3.“Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta bantuan, minta bantuanlah kepada Allah”.
4.“Ketahuilah, meskipun seluruh umat berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah. Dan jika mereka berkumpul untuk memudharatkanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat memudharatkanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan”
5.“Pena-pena telah diangkat dan lembar-lembar telah kering”
(HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata hadits ini hasan shahih).
Maksudnya, tawakkal kepada Allah disertai dengan mengambil sebab, karena Rasulullah bersabda kepada pemilik unta, “Ikatlah untamu kemudian bertawakkallah”. (Hadits hasan, riwayat At-Tirmidzi).
Pada riwayat selain At-Tirmidzi:
6. “Kenalilah Allah di masa lapang, maka Allah akan mengenalmu di masa sulit”.
7. “Ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) luput darimu tidak akan menimpamu dan apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan luput darimu”
8. “Ketahuilah bahwa pertolongan menyertai kesabaran”
9. “Sesungguhnya ada kelapangan bersama kesusahan”
10. “Dan sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan”
(Dihasankan oleh pentahqiq Kitab Jami’ul Ushul dengan penguat-penguat hadits tersebut).
Dinukil untuk http://ulamasunnah.wordpress.com dari buku Bagaimana Mendidik Putra-Putri Kita karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, penerjemah: Abu Umar Al Bankawy, muroja’ah: Al Ustadz Ali Basuki, Lc)
Sunday, January 1, 2012
[1-2] Meniti kembali kenangan lama
[1-1] Menjemput Rizki
. 
















