Ade Besar Vs Ade Kecil, Abang Besar Vs Abang Kecil

Tadi baca postingan Maya tentang panggilan suami istri di rumah, udah lama pengen sharing, cuma biasalah kelupaan mulu kalo udah di depan kompie. Nah mumpung sekarang ingatannya lagi fresh, ikutan share aja ahhhh, skalian menumbuhkan kelancaran menulis lagi, yang sering mentok akibat isi kepala kepenuhan dan ga tau mana yang mau duluan di keluarin.

Aku sama suami, sejak jaman pacaran dulu memang biasa memanggil satu sama lain dengan sebutan abang dan ade. Panggilan ini sering banget dikomplen, terutama oleh keluarga suami, karena suami kan orang Jawa eh turunan Jawa, dan semua keluarganya memanggil sebutan utnuk yang pria dengan 'mas' . Nah aku ini kan emang biasalah, tipe pemberontak, ga mau sama ama yang laen, ga mau dimanipulasi atas suatu keputusan sendiri, dan yang jelas aku ga mau aku memanggil seseorang dengan panggilan yang aku sendiri tidak nyaman.

Rasanya sih (waktu itu), kalau manggil mas, ya kok kaya mas mas apaaaaa gitu, dan perawakan suamiku yang dulu msh jadi temen , kurang pas aja buat dipanggil mas. Terus, karena dia punya sejarah tinggal di Palembang, plus karakternya lebih mencirikan wong Plembang, ya aku rasanya lebih nyaman manggil dia dengan sebutan 'abang'. 

Awal mulanya sih, dia kagok gitu, tapi aku mah cuek aja, pantang mundur dengan keanehan diri sendiri, keukeuh dengan manggil dia abang , sampai pernah suatu waktu aku di panggil mertua hanya untuk menanyakan kenapa menyebut suamiku dengan abang dan bukan mas. Sekali lagi, mantu gemblung ini, cuma nyengir dan polos ngejawab pertanyaan mertua dengan "emang kenapa" ... dan mertua diam, trus ngalah deh... asik kan  .

Tak Jarang juga keluarga suami berusaha meluruskan panggilan ku dengan sesekali tetap memanggil mas di depan aku, misalnya "gimana mas-mu va? " , "mas -nya udah makan? " , "nanti mas-nya aja yang bantu yaa..." dan kalimat lainnya. Aku mah cuek aja dan tetap jawab dengan "abang baik aja kok mah", atau "abang udah makan tadi bareng-bareng" , pokoke aku tetap berusaha membuat mereka menerima bahwa aku tetap manggil dia dengan sebutan 'abang' .  Hasilnya, ga berapa lama, mereka sudah bisa menerima, dan ikut memanggil suamiku di depanku dengan sebutan 'abang'.  Yiippiiee kekerasan diriku ternyata bisa diterima toh... eh padahal mungkin dah sebel kali yaaaa.. heheheh sebodo ah, toh suamiku nyantai2 ajah.

Punya anak, tetap tidak ada masalah, kami  tetap memanggil abang-ade, karena aku jelas menolak di panggil ibu sama dia. Ya alasannya sih aku kan bukan ibu-nya dia, biarkan anak mengerti, kalau aku setara ama suami, yang menyebut ibu adalah anak2, sedangkan dia tetap menyebutku dengan 'ade'. Perjanjian ini Deal ... dan kami terus melakukan ini sampai saat ini.

Nah permasalah bermulai saat anak kami sudah 4 dan mereka minta dipanggil dengan sebutan berbeda. Putri dengan 'Mba' , ini sih ga masalah, karena dia memang tidak ada saingan. Ghifari maunya dipanggil 'Mas', ini maunya ibunya, karena pengen dia jadi orang Jawa yang gagah  (ga tau korelasinya). Maisaan entah bagaimana sejak bayipun sudah kami sebut dengan 'abang', walau pernah dulu kami sebut 'adek' dengan harapan dia jadi anak bontot, eh ternyata emang dia ditakdirkan jadi kakak.  Dan Fadhl, sejak bayi sudah kami doktrin untuk menjadi adik, yaaa kalaupun mau ada anak lagi, kami suka aja manggil dia Ade Fadhl.

Udah mulai keliatan ribetnya kan, di satu rumah ini, ada 2 orang 'abang' dan 2 orang 'adek' . Pada suasana tertentu, tidak ada masalah, tapi terkadang, sering miskom juga, misalnya saat aku di dapur dan mau manggil suami, eh yang nyaut abang Ican, atau saat suami manggil aku, aku nya cuek sementara si ade fdahl nyamperin dan ikutan bengong karena ga ngerti... hihihi kalo udah gini, mulai deh panggilan di tambah, bukan ade kecil yang dipanggil kok, tapi ade besar, alias ibumu ... hehehehe

Jadi, sekarang kalau ada yang manggil ga jelas gitu, anak-anak suka nanya, bapak manggil ade besar apa ade kecil, atau , ibu tuh manggil abang gede atau abang kecil sih, yang jelas dong... Fiuhh ribet yak ....

Mom with Mas dan Abang kecil

Ade Besar Vs Ade Kecil

Sekarang suami mulai deh manggil aku pake sebutan ibu lagi. Beberapa kali aku cuekin, sampai dia merubah manggil aku ade atau bunda fadhl. Gitu juga dengan dia menyebut dirinya 'bapak' , kalau depan anak2 aku ga masalah, tapi kalau ngobrol berdua, rasanya aneh aja gitu, serasa aku ngomong apa bapak-ku.. Kadang aku luruskan, kadang aku cuekin aja, lama-lama terserah deh mau manggil apa...

Anak-anak sih ga ada masalah, mereka tau batasannya, mereka tau sebutan ade-abang itu adalah panggilan antara ibu bapaknya, shingga mereka tidak pernah ikut-ikut memanggil kami dengan sbutan ade-abang, semua berjalan dengan jalurnya sendiri, dengan kenyamanan kami bersama.

Ya gitu deh, di rumah kami, kapan-kapan pengen bikin pertandingan ah, ade besar + ade kecil Vs Abang besar + abang kecil.... kita lihat siapa yang hebat... hahahha