
Antara ragu dan ingin, aku beranikan untuk mendaftarkan diri pada acara Sumpah Pemuda yang diadakan oleh XL dan Panitia Pesta Blogger 2010. Keraguan yang muncul dikarenakan usia yang sebetulnya sudah bukan dapat dikatakan pemudi lagi, namun keinginan untuk kembali bernostalgia , menyuarakan keberadaan diri sebagai manusia Indonesia yang bangga akan negara dan mencintai sepenuh jiwa tanah air ini begitu menggelora.
Teringat dikala SMP dan SMA selalu aktif ikut serta dalam acara Sumpah Pemuda Nasional, dikala selalu sigap dan lantang menyuarakan Ikrar Sumpah Pemuda dihadapan peserta upacara , menggetarkan bumi pertiwi dengan keberadaan seorang anak yang hanya bisa meneruskan perjuangan . Aku begitu mencintai negeri ini, aku selalu menangis dikala harus menyanyikan lagu wajib Indonesia yang penuh makna, aku selalu bergetar dikala mendengarkan lantunan Indonesia Raya berkumandang dengan keheningan mencekam, seolah darah mengalir deras, membawa raga kembali kepada perjuangan merebut bangsa untuk suatu kemerdekaan.
Ya, itulah mengapa aku beranikan ikut dalam acara ini, aku ingin melihat bagaimana semangat Sumpah Pemuda di saat ini, disaat katanya telah memasuki era digital, era komunikasi yang global, semua terasa dekat, disatukan oleh suatu sarana bernama teknologi.
Proses pendaftaran selesai, dan pada hari terakhir, sebuah paket indah persembahan dari panitia Soempah Pemoeda 2.0 tiba di rumah kami. Paket yang terdiri dari lembaran koran lama berisi rundown acara, pengisi acara dan segala hal yang berkaitan dengan acara. Terdapat pula kaos, pin bendera Indonesia, Pin dari XL, dan syal merah putih sebagai atribut yang akan kami gunakan pada saat acara berlangsung. Aku siap untuk menghadirinya.
Bertemunya Para Blogger
Kami tiba sebagai wakil dari komunitas MPID, diwakili oleh 5 orang , registrasi ulang, dan kami masuk ke ruangan untuk menikmati hidangan yang ada sebelum acara dimulai. Para perwakilan blogger dari berbagai daerah tampak sudah mulai berdatangan, ada yang sudah begitu akrab, ada pula yang masih terdiam dan berusaha membaca suasana, sementara panitia menyiapkan beberapa perwakilan blogger yang akan diminta menyuarakan Deklarasi sumpah pemuda secara online via twitter dan FB. Terus terang aku penasaran, apa seperti ini yang seharusnya terjadi, dikala era modern yang terjadi, maka teknologi lah yang memimpin, robotic, dan tiada nyawa di dalamnya..
Acara akhirnya dimulai dengan tarian daerah modern, panggung yang kecil ditambah dengan begitu banyaknya peserta yang mengabadikan acara lewat kamera, membuat aku pribadi tidak dapat menikmatinya dengan sepenuhnya. Pandangan yang terhalang, peserta yang lalu lalang, suara yang tidak tertahan , membuat semua kembali berlalu begitu saja.
Selanjutnya di kumandangkan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh semua peserta diwakili oleh perwakilan dari XL dan diiringi oleh alunan Biola. Suasana hening yang harusnya tercipta, masih terusik oleh jepretan kamera dan makna serta roh dari lagu itu lenyap tanpa makna. 
Selanjutnya sambutan dari pihak XL di wakili oleh Ibu Dian Siswarini dari PT. XL Axiata Tbk, sambutan yang cukup baik untuk mengenalkan peran XL di era digital terhadap bangsa, khususnya sumpah pemuda kali ini. Aku pribadi mendukung bahwa peran setiap provider dalam mengembangan kekuatan persatuan bangsa lewat media sosial cukup berarti, kemudahan dan luasnya fasilitas yang diberikan akan menambah keluasan cakrawala pemikiran para Blogger, mengungkap makna, membina persatuan dan kesatuan, demi bangsa Indonesia... semoga itu yang terjadi.
Talkshow sebagai acara selanjutnya di moderatori oleh Bp Jaya Suprana, dan pembicara yang diundang antara lain Bp. Anhar gonggong (sejarawan), Adrie subono (Pengusaha, seorang promotor musik Indonesia), Bp.Imam B Prasodjo (Sosiolog), Bp. Iman Brotoseno (Blogger), dan Sudiyanto (Pemuda Desa peraih "Indonesia Berprestasi").
Perbincangan yang dilakukan cukup menarik, namun sayangnya sedikit sekali yang dapat saya tangkap, sekali lagi dikarenakan terlalu kisruhnya peserta, begitu ramainya lalu lalang peserta yang mengabadikan setiap momen, dan suara-suara peserta yang berkisah dengan para blogger lain. Hal yang aku rasa , di ungkap pula oleh Bp. Imam, beliau mengatakan bahwa saat ini, fisik dan jiwa sudah sulit menyatu, fisik nya boleh saja ada disini, tapi jiwanya, emosinya, berada di dunia lain , semua sibuk dengan sesuatu, sibuk bersosilisasi dengan pihak lain sementara sosiasasi nyata yang dilakukan ada di depan mata. Aku tertawa mendengarnya, inilah yang dimaksud dengan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Semua sibuk bereksisteni, mencari jati diri, menyuarakan kata hati, sehingga kemungkinan suatu hari nanti, talkshow seperti ini sudah tidak memiliki arti , karena sudah tidak diperhatikan lagi.
Aku merenung, sedemikiankah suatu komunikasi langsung seperti tiada makna ? Salah siapakah jikalau pembicara terkemuka dengan topik menarikpun masih tidak dapat mengalihkan peserta dari kesibukannya berkomunikasi dengan pihak lain? Adakah suatu etika dan tata krama memiliki peran disini ? Mungkin saja..
Acara utama pun dimulai, Deklarasi Sumpah pemuda via online, aktifasi lewat twitter dan FB secara bersamaan, 14 perwakilan blogger menuliskan ikrar sumpah pemuda versi modern. Ada keharuan, dan semoga bisa memiliki makna mendalam.
Atas peristiwa ini, pihak XL memperoleh penghargaan dari MURI karena berhasil melakukan deklarasi sumpah pemuda secara digital melalui media maya dan melalui jejaring sosial terbanyak. Tercatat sedikitnya 90.000 akun di jejaring sosial telah ikut mengumandangkan kembali teks Sumpah Pemuda 1928 secara online.
Makna tersendiri bagiku
Aku bukanlah orang yang selalu melihat sesuatu dari sisi negatif, aku selalu berusaha melihat semua dari nilai positif walau sepahit apapun kenyataannya. Apapun kekurangan yang terjadi, itu semua karena berasal dari diri pribadi, mungkin era modern yang sedikit banyak telah merubah kepribadian yang peduli secara sosial nyata menjadi peduli pada sosial maya. Penggabungan maya dan nyata ternyata masih belum berimbang. Para blogger yang terbiasa berkomunikasi virtual, dikala di pertemukan, akan kehilangan essensi dari pertemuannya . Makna dari pertemuan Sumpah Pemuda itu sendiri seolah lewat bersama acara yang menjadi sekedar seremonial.
Bagaimanapun, semangat itu masih ada, walau dalam bentuk berbeda, masih ada keinginan bersatu, mencintai negeri ini dengan cara yang berbeda. Menggalang persatuan demi tanah air, mencoba berprestasi dengan kemampuan yang ada. Toh semuanya hanya demi negeri ini.. Indonesia berprestasi.
Lomba Historia, pembuka mata
Acara diakhiri dengan Lomba Historia, dimana semua blogger disatukan dan dipisahkan menjadi beberapa group untuk berlomba mengenal sejarah. Dimulai dari lomba menyusun Puzzle sejarah dan mengungkap gambar pada puzzle itu .Selanjutnya acara berpindah ke Museum Sumpah Pemuda untuk permainan lainnya. Acara di akhiri pada saat adzan Maghrib, semua peserta berkumpul di lapangan museum, dan pemimpin lomba , sdr Asep Kambali menyatakan bahwa pada saat ini pula, ditanggal 28 Oktober 1928 ikrar sumpah pemuda di kumandangkan. Dikisahkan pula perjuangan para pejuang dalam penyusunan sampai pengikrar-an tersebut, dan ternyata , sedikit sekali yang paham dan mengerti kisah dibalik sejarah itu.
Jujur, ada rasa malu terasa dikala harus mengikrarkan sumpah pemuda, aku rasa tak ada satupun peserta yang mengucapkannya secara sempurna, semua dengan keterbataan. Namun, masih ada essensi yang didapat, bahwa makna satu nusa , satu bangsa , satu bahasa , selalu lekat dalam diri setiap insan Indonesia.
Walau seharusnya kita mengerti makna terdalam dari perjuangan itu sendiri, cukuplah jika perwujudan dari sumpah pemuda itu bukan hanya menjadi sekedar slogan dan suatu kata yang harus dihapalkan, namun dimaknai dengan sedalam-dalamnya, bagaimana kita harus berjuang membela nusa, menyatukan bangsa, mengabadikan bahasa persatuan INDONESIA.
Pemuda dan Sumpahnya di Era Digital
Acara sudah selesai, sampai disini sajakah … Masih banyak hal yang patut di perjuangkan bersama, pembenahan manusia Indonesia yang lebih baik, bersatu padu membina kesatuan dan persatuan , menggalang kebersamaan , menebar cinta pada sesama, dan melestarikan budaya dan bahasa yang semakin lama semakin terkikis oleh modernisasi.
Bisakah pemuda lewat kemampuannya di era digital menuangkan ide bermutu lewat sarana yang dikuasainya . Kata-kata yang bukan sekedar kata, menyatukan prinsip, menelurkan konsep dan mewujudkan nya untuk kepentingan bersama.
Kali ini, disaat Indonesia dirundung duka mendalam, kekuatan digital ternyata berperan sangat besar. Satu berita menebar luas lewat satu jaringan , dari satu menjadi seribu, dari seribu menjadi beribu-ribu.. menggalang dana, menggalang simpati, empati, bersatu menjadi relawan, bersatu menebar cinta, demi saudara-saudara kita, saudara sebangsa, yang bahkan mereka tidak mengenal sebelumnya.
Ikrar Pemuda … terwujudlah lewat sarana apapun, terwujud dalam hal nyata dari suatu yang maya…. Bersama… demi Indonesia.
=========
Bogor, 7 November 2010
Penulis : Eva Syamsudin
Diikutkan dalam Lomba XL Sumpah Pemuda di http://www.soempahpemoeda.org/
komplit tulisannya....... semoga satu dr grup unyu2 dpt hadiah ya.....
ReplyDeletewaaaah keren mbak eva... semoga menang ya..
ReplyDelete*dian gak ngeh malah tgl 28 oktober kemaren ada pengucapan sumpah pemuda bersamaan di jejaring internet..hiks... :(((
Apa lebih baik deklarasinya juga online ya Mbak :D. Daripada dekat tapi jauh?
ReplyDeleteDan saya, termasuk yang terbata2 mengucapkan ikrar tersebut.
ReplyDeletedi fesbuk ku pasang logo sumpah pemuda, disini lupa hihihi..
ReplyDeletejadi kemaren ikutan kopdar ya.. kog ga ada fotonya rame2 mbak?
membacanya terharu sangat.. oh sumpah pemuda..
UNYU UNYU!!!
ReplyDelete@mba Intan : r ini giliran jaga toko, drpd bengong, ingat ternyata ini hari terakhir laporan sumpah pemuda... Nulis seadanya deh, dikebut sembari ditungguin bocan yg bosan ada di toko
ReplyDeleteHIDUP UNYU UNYU.... Toss ke mba Intan, Arie, Anaz ... Ke mba niez ga mau ah... Abis beda group... Hihihihi
ReplyDelete@ Dian : ramenya di Twitter dan FB deh kayaknya...
ReplyDelete@ Leila : itu jg yg disindir mas Imam ... Pake comverence ajah ... Tp nanti ga dapet muri dong... Hehehe
ReplyDeleteYg jelas msh bingung dgn voucher itu xixixi....
ReplyDelete@ mba niez : beli es kriiimmmmm
ReplyDelete@mb eva : wah bikin gigi keropos mb... :-p
ReplyDelete@mb eva : wah bikin gigi keropos mb... :-p
ReplyDeletesumpah pemuda emamng tak segegap tujuhbelas agustus..
ReplyDeletepdahal disumpah pemuda itulah tonggak persatuan dalam perjuangan..