
Sebelumnya cerita ini sudah aku tuangkan di Note FB -ku, kisah seorang sahabat yang ternyata mengidap Anorexia dan bulimia , satu penyakit psikis akibat keinginan untuk menjadi sama dengan lingkungan sekitar , keinginan untuk dihargai, keinginan untuk menjadi sempurna dimata orang lain, keinginan untuk mengurangi berat badan hingga setara dengan ideal para wanita muda.
Keinginan yang terlihat wajar jika dilakukan dengan cara wajar, tapi penderita anorexia tidak begitu, berbagai cara akan dilakukan sehingga dia menjadi sosok yang sesuai dengan inginnya. Tubuh yang mungkin sudah proporsional, selalu menjadi kekurangan bagi dirinya, dia tetap ingin menjadi lebih kurus dan kurus dan merasa diri tidak sempurna.
Tingkah Laku seorang Anaroxia
Secara definisi Anoreksia nervosa merupakan salah satu gangguan makan yang ditandai oleh gangguan citra tubuh dan membatasi jumlah makanan dengan amat ketat, penyebabnya berasal dari faktor psikis. Prilaku yang dilakukan berupa penolakan makan, yang biasanya oleh gadis remaja, karena ia takut menjadi gemuk atau oleh karena sebab histerik lainnya.
Tampak berlebihankah ? tapi ini nyata ada disekitar kita, tuntutan menjadi sempurna, menjadi sama dengan para model yang bisa berjalan lenggok , menarik perhatian banyak mata dan menjadi pusat dari sesuatu. Semua tentang fisik, tuntutan sosial untuk menunjukkan eksistensi.
Bolehlah kita bilang kemana rasa percaya diri itu, kemana rasa menerima apa adanya, kemana semangat menunjukkan inner beauty ... ini tidak berarti bagi mereka, bagi mereka, kecantikan adalah fisik, agar tampil dan memikat di khalayak, walau sesungguhnya lingkungan tidak memaksakan itu terjadi.
Ketakutan akan meningkatnya berat badan seolah menjadi phobia tersendiri , dia akan menolak keras untuk makan, ritual makan menjadi hal menakutkan baginya, dan setiap perubahan berat tubuhnya menjadi hal terpenting bagi hidupnya.
Banyak cara yang dilakukan oleh penderita anorexia, diet terlampau ketat, penolakan makan, sampai dengan bulimia nervosa.
Bulimia Nervosa itu sendiri adalah satu gangguan fungsi makan yang ditandai oleh episode nafsu makan yang lahap tanpa dapat dikendalikan, diikuti dengan muntah yang disengaja atau upaya pencahar lain yang dimaksudkan untuk mencegah meningkatnya berat badan (contoh, penggunaan laksansia).
Risa dengan obsesinya
Sebetulnya ini terjadi pada sahabatnya temanku, dia menceritakan kisah sahabatnya dikarenakan aku pernah merasakan hal yang nyaris serupa, dan dia berharap aku bisa sedikit memberi solusi untuk kebaikan temannya. Ya , aku berusaha yang aku mampu , walau itu berarti membuka kenangan buruk yang menjadi penyesalan besar bagi diriku.
Dia, sebut saja Risa, sebetulnya bukan lah gadis yang terlalu gemuk menurut pandangan orang, Risa berasal dari keluarga menengah, namun memang selera pergaulannya cukup tinggi. Risa ingin selalu tampil sempurna dimata orang lain, terutama dihadapan para teman wanitanya, apapun akan dia lakukan agar tampil setara dengan mereka, tampil sempurna dan layak menjadi lirikan para pria.
Berbagai cara di lakukan Risa untuk tetap membuat tubuhnya kecil dan pantas menggunakan apapun, berbagai macam diet dilakukannya, beragam olahraga digelutinya, namun tubuhnya tetap enggan mengecil dan tetap bertahan pada posisi gempal.
Dimata orang lain sebetulnya sosok Risa adalah gadis manis dengan pribadi yang manis, namun sayang, dibalik itu semua ternyata tersimpan obsesi yang nyaris berakhir tragis. Keinginan terlampau keras untuk menjadi kurus ... dengan cara yang tidak biasa.

Petualangan menjijikkan demi obsesi
Tidak ada seorangpun yang mencurigai kebiasaan Risa, dia selalu permisi kebelakang setiap saat setelah makan. Semua menganggap itu hal biasa dan bukan sesuatu yang istimewa.
Perubahan mendasar yang terlihat dari sosok Risa adalah, tubuhnya yang tiba-tiba mengecil secara signifikan. Masih tidak ada yang mencurigainya, semua tahu bahwa Risa terobsesi untuk kurus, dan keberhasilannya kali ini mungkin adalah cara yang paling ampuh yang ditempuhnya.
"Pertama kali aku melakukannya, aku harus melakukan stimulasi yang sangat berat, aku harus mensugesti diri untuk membayangkan hal-hal yang menimbulkan rasa mual, dan dikala itu tercipta, aku bisa memuntahkan semua isi perutku sampai habis" begitu Risa mengawali kisah petualangannya.
"Melakuan sugesti mual ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama, dan aku tidak bisa, aku harus melakukannya dengan secepat mungkin" ujarnya kembali "dan mulailah aku menggunakan tanganku untuk mengorek tenggorokanku, dan cara ini lebih efektif, aku bisa dengan cepat membuang semua makanan itu"
Ternyata kegiatan itu membuatnya kecanduan, nafsu makannya semakin tak terkendali, dia makan apapun makanan dihadapannya, kapanpun dia merasa ingin makan, dia tidak peduli, karena dia akan tetap membuangnya kembali. Semua makanan itu hanya menjadi benda benda yang melewati saluran pipa tenggorok tanpa makna, memuaskan nafsu tanpa ada nilai syukur akan nikmatnya, dipikirnya hanyalah makan dan buang, energi yang dikeluarkan untuk memuntahkan semua makan itu cukup besar untuk segera membuatnya mengecil dengan cara menjijikkan.
Perubahan drastis dari tubuh
Semakin lama tubuh Risa semakin mengecil, tulang lehernya semakin menonjol dan raut mukanya tidak segar lagi , layu , dan lesu yang teramat sangat.
"Disatu waktu aku memandang tubuhku di cermin, aku muak, aku takut, karena bukan ini tujuanku" isaknya meneruskan sesi ceritanya.
"Tapi rasa kecanduan untuk memuntahkan semua makanan itu begitu besar, aku tidak kuasa untuk tetap menahan makanan dalam tubuhku, ritual makan dan buang itu sudah menyatu"
Ternyata kegiatan itu bisa menjadi candu, penderita semakin tidak dapat mengendalikan nafsunya, nafsu yang sudah bergeser dari keinginan menjadi kecil, menjadi keinginan selalu membuang makanan dari tubuhnya.
"bahkan aku sekarang tidak perlu lama menstimulasi muntahku, dalam 1 menit aku sudah menyelesaikan kegiatan itu, makanku semakin tak terkendali, aku makan setiap saat, dan aku keluarkan disaat itu juga"
Pantaslah bila kegiatan itu menghabiskan tubuhnya, tonjolan tulang tampak jelas di dadanya, pucat wajahnya menandakan tidak sehatnya dia, sifatnya yang semakin temperamen dan tertutup menandakan betapa depresinya dia. Lalu apa yang manfaat dari apa yang telah diperjuangkannya ?
Dukungan Psikis
Hingga suatu saat Risa tidak dapat menyokong tubuhnya sendiri, dia pingsan dihadapan sahabatnya, dan disitulah semua terungkap.
"Ya, aku ingin sembuh , aku ingin kembali menjadi diriku yang dulu, aku janji tidak akan mengulanginya lagi"
Itu janji diawal, namun ternyata janji itu tidak ditepati, kegiatan itu terus dilakukannya.
"Aku butuh pertolonganmu " ucap Risa disuatu waktu, wajahnya sangat pucat dan dia tampak sangat lemah
Dan dia kini terbaring di kursi psikiatri , mengungkap semua yang menimpa dirinya.
"Pengendalian diri ada pada Risa sendiri, butuh dukungan penuh dari sekitar untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya, bila memungkinkan saya butuh bertemu orangtuanya" begitu kira kira psikiatris berucap pada kami, Risa dan aku yang menemaninya
Risa menolak untuk melibatkan orangtuanya, dia hanya butuh kami, sahabat2nya untuk bisa mengendalikan dirinya, mengembalikannya menjadi pribadi yang dulu, dengan lebih menyadari apa adanya diri, membangun citra baru dengan perilaku baru, perilaku sehat .
Kami menemani dihari harinya , selalu mengawasi tingkahnya, tak enggan menegurnya dikala nafsu makannya kembali tanpa kendali, menemaninya dikala dia harus ke toilet setelah makan. Beruntung kesadaran berasal dari dirinya, hingga kami tidak perlu berdebat keras untuk mengontrol dirinya.
FIsik yang terluka perlahan kembali, massa ototnya kembali padat, tenggorokan nya sudah tidak luka , lambungnya kembali berfungsi dengan baik walau gastritis erap kali muncul, gizinya semakin membaik dan tulang belulang yang kemarin menonjol , kembali ke posisi nya berbalut daging yang memperindah bentuk tubuhnya.
Butuh waktu lama untuk recovery sempurna, namun setidaknya , Risa ingin sembuh, Risa ingin menjadi gadis biasa dengan keinginan biasa. Menjadi apa adanya , karena dia tidak ingin lagi merusak dirinya demi keegoisan semata, dia tidak ingin kehilangan keluarganya , sahabatnya dan dirinya...
Bersyukur itu adalah hal ringan yang terkadang berat dilakukan, egoisme diri selalu mengajak wajah menatap keatas, melihat kesempurnaan tanpa mau menatap ke bawah melihat anugrah yang telah diraih. Rasa syukur diberi kesempurnaan indra, tertutupi oleh indah nya dunia yang menuntut kesempurnaan ilusi ..
Mau menjadi apa dan bagaimana, semua kendali berada di tangan kita...mau memaksakan diri atau menerima dan mencintai diri ... silahkan pilih sendiri
============
Artikel tentang Anorexia dan Bulimia bisa di lihat di SINI
Pict taken from HERE and HERE

Aku udh baca di FB, menyedihkan ya mbak. Cara pandang tentang kecantikan di masyarakat memang bisa menjebak seseorang untuk mengambil jalan pintas menuju kecantikan yang diinginkan, padahal hal itu bisa mencelakainya.
ReplyDeleteUh serem ya?btw dikau pernah kena syndrom spt itu, gitu?
ReplyDeletepernah nyoba bentar, tp abis gitu muak sendiri ama kelakuan .. dulu ikut2 kate moss... hihihi ...
ReplyDeletecra ini lebih cenderung ke masalah psikis, walau blm ada bukti ini pengaruh latar bellakang orangtua, tp sprtnya kondisi tekanan bisa menjadi pemicu ..
ReplyDeleteSaya doyan makan lho mbak, eh btw sharing yg bagus....
ReplyDeleteaku jg doyan makan dan ogah ngeluarinnya
ReplyDeleteIni gara2 masyarakat fashion skrg menilai kecantikan yg ukuran tubuhnya nomer XS sih ya? coba jaman Monalisa dulu hehehehe....ga ada yg bulimia dan anorexia deh ya...
ReplyDeleteTFS ya mbak..
@ lessy : tuntutan fashion sih memang pda dasarnya timbulnya anorexoa dan bulimia.
ReplyDeletePadahal ya, yang kurus banyak banget pengen gemuk. '
Iya niy..ada temen kursusku yg pengeeeeeeeeeeeen bgt bisa gemuk...:)
ReplyDeleteuntungnya saya nggak anoreksia dan bulimia mbak Eva :) *mulai endut lagi*
ReplyDeleteYeah, tuntutan masyarakat dan sebal dengar kata2 dr org.
ReplyDeleteSkrg mah yg penting pd aja :)
Skrg walo berat badan lebih berat drpd dulu, tp aku merasa lebih langsing drpd dulu. Yg penting mindset siy. Masyarakat kadang emang jahat :)
*pengakuan yg pernah kena si b :)
Anyway, tfs mba. Drdulu pengen nulis ttg hal ini tp gak ketemu2 caranya gmn :)
ReplyDeleteBuat ngingetin yg cewe2. Just be yourself
Bulimia Anorexia, sebelom nikah, namanya Limia Anorexia. Setelah nikah, di komplek rumahnya dipanggil "Bu", jadi Bulimia Anorexia.
ReplyDeleteMon-omon, nama suaminya Bulimia itu siapa ya, Mbak Eva?
* Bertanya dengan OON...
Mindset harus diubah. Harusnya bukan hidup kurus, tapi hidup sehat... Dulu, pernah aku menuliskan artikel ttg akibat dari dunia fashion dan periklanan yg mempengaruhi mindset kaum wanita utk lebih kurus dan lebih putih... Bahkan, banyak wanita yg ingin berambut lurus dan membenci rambur keriting.
ReplyDeleteSyukurlah, mba... Kalau semua sudah menemukan solusinya :)
*salut uk anda semua yg berani mengakui dan berani menyadari bahwa semua ini tidak wajar...
dulu pernah ada penyanyi perempuan yg akhirnya meninggal krn bulimia ini. vokalis nya the carpenter taun tujuhpuluhan itu kl ga salah... orang bule sih..
ReplyDeletewalaupun sudah tahu tentang anorexia dan bulimia sejak dulu, membaca ini membuka kembali mata saya mbak, kl masih banyak yang begini...mudah2an stigma perempuan cantik = kurus perlahan2 memudar *pede cantiiiikkk :)
ReplyDeletekalo mo tinggi,namanya apa ya? :d
ReplyDeleteternyata yg kayak gini bukan hanya ada di filem2 ya mb eva...
ReplyDeleteTFS Eva..
ReplyDelete*belum pernah bertemu langsung, namun cukup sering membaca dan melihat di film kisah spt ini..
untung suami seneng yg gempal menul menul :D ini udah turun 12kg dg susah payah, ngurangin makan dan maksa buat olahraga tiap hari wkwkwk. tapi berhasilnya juga bukan karena niatan mau langsing biar tambah cantik *huwek* tapi karena harus kalo gak mau sakit lebih parah lagi :D *ternyata sehat lebih berpengaruh daripada cantik wkwkwkwk*
ReplyDeletekasihan generasi sekarang, korban mode
ReplyDelete:)
*jadi teringat salah satu teman dekat, yang mengkonsumsi pil2 tertentu agar nafsu makan berkurang, hanya supaya bs menjaga berat badan
:)
selain korban mode.. juga karena selera laki2 loh..
ReplyDeletesetuju sama yang ini.. mindsetnya.. tapi susah kalu melihat lingkungannya.. apalagi dunia entertainment.. ya fashion ya movie.. semua maunya kelihatan kurus biar bagus di kamera..
ReplyDeletepenggemar kate moss ternyata..
ReplyDeletepadahal ada loh kurus yang sehat..
tawaran produk pengurang BB ini jg smakin meraja lela, beragam jenis dengan berdalih aman dan herbal, tetap akan menjadi racun bila tidak diiringi prilaku hidup sehat.
ReplyDeleteNyadar dulu aku pernah begitu, tp untung nya masih diberi kesadaran untuk lebih mencintai diri apa adanya
kalau tujuannya beda mah lain lagi ceritanya, krn pasti akan di tempuh dengan cara yang lebih manis lagi.
ReplyDeleteCantik nya mah bonus kali ya.. hmmm tapi aku di bilang cantik ama anak2 kalo aku lebih gemuk daripada sekarang ..
Alhamdulillah islam sudah mengajarkan tentang menutup aurat ya, harusnya bisa menjadi jalan untuk terhndar dari salah satu mind set ingin sama dengan yang lain.
ReplyDeletepernah sepupuku kaya gitu loh mbak.. habis makan eh ke toilet, dan oek oek.. bingung semua.. ternyata pacarnya pengen dia kurus.. akhirnya emang diet sehat.. sekarang pacarnya diputusin dan sudah nikah sama suami yang pengen dia gemuk..
ReplyDeletewah, pernah juga begitu? tapi wajar yah, soalnya penetrasi mode merambah ke segala segmen masyarakat. bahkan di sini, di pulau terpencil, para gadis belianya lebih sering memakai pakaian modis daripada pakaian daerah asli mereka
ReplyDelete;)
dulu mbaa... waktu SMA kalo ga salah (lupa juga krn emang pengen ngelupain) .
ReplyDeleteSkrg terbukti , tanpa itu semua, aku bisa kurus , malah terlampau kurus.. huhuhuhu
yaa.. perasaan ingin setidaknya sama dengan idola mereka, ingin eksis kali yaa...
ReplyDeletemode yang berkembang semakin ingin menonjolkan bentuk tubuh, ini semakin membuat para gadis2 itu harus bisa setara dengan mode itu
hihihi kok jadi lucu ya, disaat dia berusaha mengikuti keinginan sang pacar utk jadi kurus, ternyata tambatan hati menginginkan dia gemuk ..
ReplyDeleteJadi kembali kepada menerima diri apa adanya kan.. apapun kita, selama memiliki pribadi yang nyaman bagi orang lain, insya Allah kita bisa tetap eksis
banyak juga sbtlnya kasus ini, dan model2 LN banyak loh menjadi penderita bulimia, mereka kan di target harrus mempertahankan tubuhnya secara sempurna, tiap centi tubuhnya sll dalam perhatian.... kasiannn
ReplyDeletehidup PEDE !!! .... tapi bagi para gadis2 ternyata kecantikan dn kesempurnaan bentuk tubuh tetap menjadi prioritas utama ..padahal ya, banyak yang gemuk tapi cantik ...
ReplyDeletekasihan bund... setiap habis ritual itu , terlihat lemas dan letih, tp mereka puas...kita aja yang ngeliatnya aneh, krn dia makan ga terkendali tapi badan jd kurus
ReplyDeleteyang penting sehat mas
ReplyDeletedulu ada temen milis, memang dia agak gemuk siy, dia usaha mati2an olahraga dan mungkin juga nggak makan ... suatu kali dia jatuh, dan ... meninggal :( entah krn kelelahan atau mungkin ada penyakit lain yg gak sejalan dengan usaha2nya ...
ReplyDeletesetidaknya berusaha untuk mencintai diri sendiri, menerima apa ada nya ciptaan Allah , menjaga dengan sebaik-baiknya dan tidak mendzalimi tubuh ini.
ReplyDeletenah kaya gini yang bikin sedih yaa... akhirnya semua usaha mencapai tujuan jadi sia sia
ReplyDeleteAduuhhh.. aku gemuk pengen kurus, tp gak mau kalo gini-gini amat mah..
ReplyDeletegak makan malem aja bikin maag ku kumat.. hiks..
betul... apa adanya juga tdk akan mengurangi 'nilai; kita
ReplyDeletehiks.. bener... panggilan si gendut itu bikin stress loh, dan ini sering banget terdengar di lingkungan sekolah or teman sepermainan.
ReplyDeletedunia emang lucu.. yang penting juga sehat hati dan sehat pikiran, selain sehat badan tentunya..
ReplyDeletemungkin bawah sadarnya yang pengen kurus mbak.. tapi sehat kan?
ReplyDeletemulai iseng deh..... hihihi
ReplyDeletebulimia ama anorexia itu anaknya dari mrs GA PEDE yang kawin ama Mr. Minder...
bukan kalo anak2 lagi ada maunya ya? xiixixixi *ngerayu mode*
ReplyDeleteI'm big and I'm happyyyy :)
ReplyDeletegak sih, aku skrg kelewat kurus, standar ku itu 48 kg, skrg 45kg, terlalu peyot orang2
ReplyDeletebanyak loh orang2 berkategori besar tetapi memiliki pribadi yang enak sekali untuk ditemani.. ini lebih berharga ketimbang orang yg memaksakan diri menjadi bagus untuk oranglain
ReplyDeleteYang penting kan kita nyaman, keluarga nyaman dan menerima apa adanya kita
Aku wkt gadis kuruuuus bgt dan pengen gemuk tp susah bgt. Skrg stlh punya anak 2, jd lebih gemuk, tp kata temen2 malah bagusan skrg, lebih berisi :). Seumur2 blm pernah ngalamin yg namanya diet. Yg penting sehat aja deh :) *lagian suami jg gak protes*. Gak kepengen jg punya badan kayak model2 yg kurus kering itu. Paling, satu2nya 'impian' ku cuma pengen bikin perut rata lagi... Kuncinya, harus rajin olahraga ya? Naah..itu yg msh males...hehehe...
ReplyDeletetosss untuk masalah yang ini... aku skrg ini kurus tp bagian perut dan bokong tetep aje gede.... hehehe
ReplyDeleteada beneran ya di sekitar ? kirain artis2 doang yg doyan muntahin makanannya biar tetep kurus.
ReplyDeletetentang ketidakpuasan terhadap diri sendiri terpengaruh sama temen gaulnya kali mb Eva. aku dulu jg suka ngerasa kurang langsing aja, soalnya temen2nya pada langsing2 siy :))
kalau baca literaturnya, ternyata kebanyakan malah didasari oleh keluarganya loh... insya Allah nanti akan review deh masalah ini.
ReplyDeletePergaulan memang jadi salah satu alasan, tp tekanan dari ortu yang menjadikan makan adalah hal wajib, atau penyajian makanan yang tdk sehat ternyata jg bisa jadi pemicu seorang anak mengidap anorexia
daripada jadi bulimis dan anoreksis mending memeras suami untuk bayarin ke slimming center.. hkhkhkhk...
ReplyDeleteaduh, kok piye ya rasanya muntahin makanan dengan sengaja... apalagi kalo abis makan di tempat yang mahal2 gitu.. ngak tega muntahinnya :-D
hahaaha mending duitnye buat beli macem2 yee...
ReplyDeleteAku aja kalau abis makan trus brasa mau BAB, rasanya rugiiii banget ... Hihihhihi
pengin kurus, nyiksa badan.. T_T
ReplyDeletemau kurus atau gemuk..yang penting sehat... ^__^
ReplyDeleteThanks for sharing yaaa :)
pernah nanganin ga , ini lebih ditangani ke masalah psikis ya
ReplyDeletesetuju, sehat itu mudah ...
ReplyDeletendak lah, mbak... saya kurus kok... hooh psikis duluan.. :)
ReplyDelete