Sunday, October 24, 2010

Trauma Kepala Ringan

Rating:★★★
Category:Other
Membiarkan anak anak untuk bereksplorasi sepuas hatinya tentu saja tidak menjadikan kita terbebas dari rasa khawatir karena kemungkinnan kecelakaan pada anak anak. Terkadang sebagai orangtua sudah berusaha untuk mengawasi sebisa mungkin, tapi antara lengah dan kegesitan mereka, kita tetap tak bisa menghindari dikala anak anak ternyata tetap mengalami kecelakaan.
Ingat aja yang kemarin terjadi sama Fadhl, jatuh dengan kepala membentur keras lantai, langsung benjol besar yang tentu saja membuat aku ketakutan dan panik. Berusaha mengingat guideline trauma kepala, ALhamdulillah tidak ada tanda tanda yang patut dikhawatirkan.
Sekarang mau sharing aja mengenai hal hal yang bisa dijadikan pegangan saat terjadi benturan pada kepala .

Berikut aku copas dari artikel yang ditulis oleh Irawan Mangunatmadja
==================
Trauma Kepala Ringan


Penulis: Irawan Mangunatmadja

Jatuh adalah satu kejadian yang sering terjadi pada anak baik di dalam maupun di luar rumah. Orangtua tentunya sangat khawatir akan akibat yang terjadi, banyak pertanyaan yang timbul pada saat orangtua mengetahui anaknya jatuh, terutama bila kepla terbentur lantai. Beberapa pertanyaan yang timbul adalah: apa yang harus orangtua lakukan, haruskah segera dibawa ke Rumah Sakit. apakah perlu di lakukan pemeriksaan CT Scan kepala, apa yang harus diperhatikan setelah jatuh, apakah akan berpengaruh di kemudian hari, bagaimanakah mencegah anak jatuh?

Trauma kepala dengan luka di sekitar kepala, tidak selalu menimbulkan kegawatan. Sebaliknya benjolan di daerah samping kepala akibat jatuh ternyata dapat menimbulkan kegawatan. Oleh karenanya, diperlukan pengetahuan yang benar tentang trauma kepala ringan. Menurut American Academy of Pediatrics (1999) trauma kepala ringan didefinisikan sebagai trauma kepala dengan status mental dan neurologis pada pemeriksaan awal normal, dan tidak adanya fraktur tulang kepala pada pemeriksaan fisis. Pada keadaan ini dapat disertai kehilangan kesadaran < 1 menit, kejang singkat setelah trauma, muntah, sakit kepala dan lesu.

Problem anak jatuh

Tidak semua orangtua mengetahui apa yang harus dilakukan saat melihat anaknya jatuh. Sebenarnya informasi yang perlu diketahui tentang anak jatuh adalah:

* Posisi anak jatuh, bagian yang terbentur lantai: muka, kepala, atau bagian tubuh lainnya
* Apakah anak pingsan, berapa lama - Adakah benjolan di daerah kepala
* Adakah patah tulang: leher, bahu, lengan, atau tungkai
* Adakah sakit kepala atau muntah

Untuk mengetahui akibat jatuh, orangtua seharusnya perlu melakukan pemeriksaan:

* Yakinkan apakah anak sadar atau tidak: panggil namanya, goyangkan badannya.
* Rabalah seluruh bagian kepalanya dengan sedikit penekanan, sehingga memastikan adakah benjolan (hematom), nyeri, atau "dekok" (fraktur kompresi) di kepala.
* Bila ubun-ubun belum menutup, rabalah ubun-ubun apakah membonjol atau tidak. Ubun-ubun membonjol tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak, dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.
* Gerakkan kepala, dan tangan kakinya untuk memastikan tidak ada patah tulang leher, bahu, tulang belakang atau ekstremitas.
* Perhatikan dengan teliti: mata, kelopak mata, raut wajah atau senyumnya adakah perubahan?.
* Pastikan penglihatannya tidak terganggu.

Pada anak jatuh terutama dengan kepala terbentur lantai, beberapa keadaan darurat dapat terjadi:

* Anak tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala (perdarahan epidural, subdural), atau akibat pembengkakan (edema) otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur.
* Benjolan (hematom) di kepala terutama bila terdapat di daerah samping kepala (temporal), karena fraktur/retak tulang di daerah tersebut dapat merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala.
* Terbenturnya kepala bagian belakang (oksipital) dengan keras dapat menyebabkan pembengkakan otak sehingga penglihatan menjadi terganggu atau buta dalam beberapa hari.
* Terbenturnya bagian depan kepala (frontal) dapat menyebabkan hematom di pelipis awalnya. Kadang hematom ini akan turun sehingga kedua kelopak mata atas menjadi bengkak.
* Kekakuan di leher dapat disebabkan perdarahan subdural yang pada pemeriksaan funduskopi didapatkan papil edema atau perdarahan subhialoid.
* Keluar cairan atau darah dari hidung dan lubang telinga.

Bawalah segera anak ke rumah sakit bila didapatkan kelainan di atas. Tetapi bila tidak, anak dapat diobsevasi di rumah. Pengawasan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan setiap 2 -3 jam perhari sampai 3 hari setelah anak jatuh. Selama observasi anak tidak diberikan obat muntah, karena dapat menghilangkan gejala muntah yang bertambah.

Bawalah anak segera ke rumah sakit bila selama observasi didapatkan:

* Anak menjadi tidak sadar atau tidur terus.
* Anak menjadi delirium, bingung, dan iritabel.
* Kejang/kelumpuhan pada wajah atau ekstremitas.
* Sakit kepala atau muntah yang menetap atau semakin bertambah.
* Adanya kekakuan di leher.
* Timbul benjolan di kepala terutama pada daerah samping kepala (temporal).

Di rumah sakit perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk melihat adakah fraktur tulang kepala atau perdarahan otak. Rontgen kepala saat ini tidak dianjurkan lagi. Pemeriksaan kepala dilakukan atas indikasi bila dicurigai adanya perdarahan otak dan tidak harus segera setelah jatuh. Ini disebabkan perdarahan otak dapat berlangsung sedikit demi sedikit. Anak yang mengalami perdarahan otak ringan umumnya tidak akan mengalami gangguan perkembangan di kemudian hari.

Pencegahan

Pencegahan sebaiknya dilakukan untuk menghindari anak jatuh atau terbentur kepalanya. Pencegahan dapat dilakukan:

* Pada bayi <6 bulan, apabila sudah dapat berguling, taruhlah kasur di samping tempat tidur.
* Bila bayi sudah dapat berdiri berikan pelindung di tempat tidurnya.
* Bila anak sudah dapat berlari awasi dengan ketat, jangan sampai menarik taplak meja atau pintu rak lemari.
* Hindari pemakaian baby walker tanpa pengawasan.
* Jangan biarkan air seni berserakan di lantai.
* Kakak jangan nakal terhadap adik, misalnya: main dorong dorongan

Kesimpulan

Dari uraian di atas, beberapa hal penting pada kedaruratan anak jatuh terutama bila kepala terbentur lantai:

* Lakukan tindakan pencegahan anak agar tidak jatuh.
* Periksalah dengan teliti bila anak jatuh, terutama bila kepala terbentur lantai.
* Observasi klinis anak jatuh di lakukan selama 3 hari setelah anak jatuh.
* Bawalah ke rumah sakit bila dicurigai adanya perdarahan otak.
* Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan sesuai indikasi, tidak selalu dilakukan segera setelah anak jatuh.

Daftar Pustaka

1. AAP. Pediatrics 1999;104:1407-15.
2. Palchak MJ. Am Emerg Med 2003;42:492-506.


15 comments:

  1. Dafa nih, baru jatuh tadi, hiks. Sekarang lagi tidur. Tapi mudah2an ngga ada apa2 ya Mba, doakan yaaaa. Masih lemes dan deg2an deh rasanya...

    ReplyDelete
  2. iya say.. tentu aja aku doain .. Sabar yaa

    ReplyDelete
  3. ikut baca2, moga2 anak2 saya nggak mengalami hal2 demikian
    :))

    ReplyDelete
  4. anak jatuh itu ga boleh dianggap enteng, adik temenku masih kecil suka jatuh.... ibunya cuek ajah pas dah kuliah baru ketauan..... ada cairan di kepalanya..... sempet bolak balik berobat ke singapore..... dan alternatif, sekarang sudah meninggal anaknya :((

    ReplyDelete
  5. waduhhhh.. anak ku sering banget kepalanya kejedot... mudah2an nggak kenapa-kenapa dehh

    ReplyDelete
  6. pengennya sih steril dari jatoh2an, tp apa daya,

    ReplyDelete
  7. jangan sampai kepala bagian bawah sama samping mbak...

    ReplyDelete
  8. kan asal tau dan mengerti guidelinenya mba. Ya mudah2an ga sampai segitunya sih (jangan sampe deh). Cuma kalo setiap jatuh kudu CT Scan ya agak berlebihan juga kali, kalo ternyata ga ada ciri2 sama sekali untuk di khawatirkan .

    ReplyDelete
  9. iya bener, bagian itu yang kudu diwaspadai

    ReplyDelete
  10. yap, kita kudu aware.... ya di ct scan kalau kenapa2 ajah

    ReplyDelete
  11. sama2 ,mudah2an berguna dan jangan sampe kejadian jatuh2an dhe

    ReplyDelete
  12. baru mau komen tentang dafa. Alhamdulillah pas banget ya wi mbak ev nulis ini.

    ReplyDelete
  13. artikel penting yg bermanfaat. Makasih mbak...

    ReplyDelete
  14. sama2 mba Hen, skalian ngingetin diri , anak2 rajin jatoh nih , hiks

    ReplyDelete