Thursday, October 7, 2010

Senyumnya sudah berubah


Sejak kakakku mendapat musibah itu, dan anak lelaki satu satunya meninggal dunia, terlihat nyata sekali perubahan pada dirinya . Raut wajah yang tidak sama seperti yang dulu, sebagian jiwanya ikut pergi bersama darah dagingnya yang dipanggil ke pemiliknya.

Aku tahu dia sudah pasrah, dia sudah ikhlas , namun raut wajah sendu tidak dapat menutupi kesedihan di relung hatinya. Ada kehampaan yang nyata, atau mungkin aku saja yang terlalu sensitif dan melihat nya dari sisi rentanku.

Beda usia kami yang hanya 2 tahun, dan beberapa tahun yang kami lalui bersama di perantauan meniti bangku perkuliahan membuat jiwa kami lebih menyatu. Rasa yang dia rasa bisa aku rasa, pedih yang dia derita ikut memedihkan diriku. Suka yang dia terima menjadi kebahagiaan bagiku. Dan kini , kehilangan yang begitu nyata, ikut menggerogoti rasa keibuan ku.

Kehilangan memang suatu rasa yang pedih, dikala diri berusaha ikhlas namun kenangan kenangan indah, bayangan keseharian bersama selalu menghias dan tak mampu untuk menghela sedikit duka. Duka itu selalu ada .... dalam kepasrahan yang selalu berusaha di kedepankan.

Kali ini dirimu yang berduka, entah esok atau suatu waktu aku pun akan merasakan itu. Semua adalah titipan, sabarlah kakakku sayang, aku tidak akan memaksamu untuk menampilkan senyum teridnahmu, namun aku ingin engkau dapat meraih kebahagiaan di hari hari yang masih ada bersama kedua buah hati mu.
Aku begitu menyayangimu ....

Madinnah, 2008


56 comments:

  1. aku jg lg sedih nih ... Liat senyumnya berbeda...

    ReplyDelete
  2. Kak Eba ya, Va ? *eh bener gak namanya ?*

    Kapan kejadian kehilangan anak lelakinya itu ? turut berduka cita sedalam-dalamnya ya Va..

    Innaa Lillaahi wainna Ilaihi rooji'uun

    ReplyDelete
  3. *semoga beliau diberi kesabaran yang lebih lagi...

    ReplyDelete
  4. speechless mbak, semoga kelak senyumnya kembali spt sedia kala?
    btw Dafa umur brp ya mbak?

    ReplyDelete
  5. @ vien : Juli kmrn , ada rame kok di FB nya... Iya ka Eba...

    ReplyDelete
  6. @ sya : umur dafa 11 th 7 bulan...

    ReplyDelete
  7. Pasti butuh waktu, insya Allah kakaknya mba Eva bisa bangkit lagi yah :)

    ReplyDelete
  8. masih ada kedua buah hatinya.. semoga bisa menjadi pelipur lara.. ada loh sepupuku yang menunggu 10 tahun anaknya lahir, eh umur 6 tahun ditabrak orang, meninggal, besoknya rambutnya putih separoh, sedihnya sampe kefisik segala ya.. akhirnya diangkat 2 anak orang lain.. sudah abg sekarang loh, ikut senang, tapi kalu inget separoh ubannya jadi gimana gitu..

    ReplyDelete
  9. @ mba Tin : haduuh aku jd merinding bacanya..... Smg kita sll diberi kesabaran dan ketabahan ya...

    ReplyDelete
  10. salam ya mbak buat kakak cantiknya.. semoga tabah selalu dan diberi banyak kebahagian dengan 2 buah hatinya..

    ReplyDelete
  11. huaaa...sediiiih...keponakanku juga meninggal di usia 5 tahun, mbak. anak pertama, kesayangan kakakku. waktu keponakanku meninggal, si aa sampai mau gila, pengen bunuh diri.. untuk sesaat merasa Allah gak adil, tega memberi cobaan begini berat padanya. Dia mau kehilangan segalanya, harta, apa lah, asal jangan anak...

    Butuh waktu lah untuk bisa ikhlas, ikhlas yang bukan hanya di bibir saja, bahwa semua ini adalah yang terbaik, Libby kembali diambilNya karena memang Dia lah yang memiliki, kami hanya dititipi...

    Sampai sekarang apalagi kalau melihat keponakan saya yang seumur dengan Libby, kakak saya masih suka menerawang, "Kalau ada, mungkin Libby sudah sebesar itu.. cantik, sudah abg"

    Allah Maha Mengetahui ya mbak...salam buat kakaknya, semoga Allah memberi keikhlasan dan kebahagiaan dunia akhirat

    ReplyDelete
  12. Senyum beda gimana itu.
    Terlihat ada tertahan gitu yaa.. Gak lepas seperti sebelumnya?

    ReplyDelete
  13. semoga senyum indah mba eba segera kembali ya mba

    ReplyDelete
  14. luka2 perlu waktu untuk sembuh, seringkali tidak bisa menutup sempurna seperti sedia kala...

    ReplyDelete
  15. mbak, aku baru aza upload sebuah poem,.. benar2 menyentuhku. Koq malah nyambung kesini yaa.. jd tambah terharu.

    Mudah2an senyum kakak kembali lagi,.. *hugs*

    ReplyDelete
  16. Speechless mba... Smg Allah sll memberi ketabahan utk sang kakak ya mba..

    ReplyDelete
  17. Semoga kakaknya semakin di kuatkan ya Eva.

    ReplyDelete
  18. semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan utk kakanya Eva

    ReplyDelete
  19. ikut prihatin, tapi life must go on. Insya Allah, akan ketemu lagi di surga! (inilah penghibur buat orang beriman). Salam buat kakak

    ReplyDelete
  20. semoga seiring dengan berjalannya waktu, beliau bisa mendapatkan kembali kekuatannya, ya mbak...

    ReplyDelete
  21. Semoga beliau tetap kuat ya Mbak... Betul, rasanya memang perlu waktu, tapi semoga tidak lama.

    ReplyDelete
  22. Belajar ikhlas itu memang sulit. Tp semoga seiring wkt berjalan kak eba bisa ikhlas menerima musibah ini,amin

    ReplyDelete
  23. Mudah2an menjadi wasilah ke surga nantinya...

    ReplyDelete
  24. Mbaaak... salam buat kakaknya ya... semoga Allah memberikan balasan terbaik untuk kesabarannya...

    ReplyDelete
  25. Masya Allah...semoga diberi kesabaran ya, Mbak...

    ReplyDelete
  26. insya Allah kakakku sabar, hanya hari ini aku melihatnya, beda.. ada sesuatu yang beda ..

    ReplyDelete
  27. jika kita mengenal seseorang dg begitu dekatnya, maka kita akan tau jika ada sesuatu yang hilang dari dirinya, bisa senyum, tatapan , raut wajah, dsb ..
    Hari ini aku melihat kakakku tersenyum, hanya ada sesuatu yang beda disana :(

    ReplyDelete
  28. jika di bilang ikhlas, kami semua dan aku tahu dia sudah ikhlas saat kecelakaan itu dan koma anaknya, hanya saja, sesuatu yang telah menggompel hatinya, akan cukup lama untuk menambalnya, bahkan dengan keimanan yang kuat, akan tetap ada retak di tambalan itu
    Hanya DIA yang maha memiliki, smoga aku selalu ingat itu ...
    Makasih yaaa atas semua nya

    ReplyDelete
  29. time moving so fast, but too slow to ease the pain ..

    ReplyDelete
  30. dia sendiri sih selalu bersikap biasa dan seolah tegar, hanya dari orang lain yg melihat , ttp ada perbedaan dari dirinya

    ReplyDelete
  31. yup.. life must go on ... tdk bs terpaku hanya di satu duka

    ReplyDelete
  32. wah.. aku akan baca puisi nya... trimakasih yaa

    ReplyDelete
  33. Dan ketabahan juga bagi kita jika suatu saat (yang pasti) kita akan kehilangan milik NYA

    ReplyDelete
  34. semoaga... harapan kami semua... Kalau anak2ku main ke sana, tampak adaraut kerinduan disana... smg dia tetap tabah

    ReplyDelete
  35. Amiin... dan kekuatan untuk kita semua ya mba

    ReplyDelete
  36. Insya Allah .. waktu yang berjalan dengan suasana yang berbeda..

    ReplyDelete
  37. semoga dengan berjalannya wakttu senyumnya akan kembali mbak eva... pasti sangat sulit untuk tidak mengingat kenangan bersama buah hatinya..

    ReplyDelete
  38. ya, pastilah... tapi sprt yang lainnya.. life must go on,

    ReplyDelete
  39. hiks...bener ya mb Eva, waktu akan menyembuhkan luka, tapi bekas lukanya mungkin juga bakalan tetap ada dan akan diingat.
    namanya juga kehilangan anak, yg kehilangan henpon aja nyeselnya bisa berbulan-bulan ...huhuhu...
    semoga kakaknya mb Eva tabah dan menjalani hari2 ke depan dengan lebih ceria ya mbak *turut mendoakan*

    ReplyDelete
  40. semoga seiring waktu, keadaan akan semakin membaik meski mungkin tidak seindah dahulu. mudah2an semua keluarga terutama bundanya diberikan kesabaran dan ketabahan.

    ReplyDelete
  41. bener banget... itu yang materi dunia ya, yang bisa kita beli lagi.. tp memori bersamanya akan tetap ada sepanjang masa

    ReplyDelete
  42. salam untuk kakaknya ya...
    mbakkk....senyum lebar lagi yaaa.....

    ReplyDelete