Kisah Februari 2009 yang pernah aku tuang disini, dimulai saat Bibi menuangkan airmata kepedihannya atas sakit yang diderita oleh putranya. Apalah yang aku bisa, selain doa, pelukan dan sedikit dana untuk menutup biaya. Aku sadar apa yang aku beri akan sangat tidak membantunya, namun ketika pemberian memiliki nilai kasih, aku hanya berharap setidaknya ada semangat untuk berjuang dan bangkit dari kesedihan yang tidak mungkin membangunkan.
Kesulitan demi kesulitan yang diterima Bibi, perlakuan Rumah Sakit yang mengesampingkan kebutuhan perawatan ketimbang administrasi, dilemparnya sang anak dari satu RS ke RS lainnya dengan alasan yang mengada-ada, sampai dengan cobaan dalam pemrosesan Surat Keterangan tidak mampu
No comments:
Post a Comment