Mataku mulai gelisah mencari sumber suara itu, tidak terlihat sama sekali, barangkali ini adalah jenis nyamuk kecil yang begitu samar untuk dilihat.
Nguinggggg.... nguiiinggg... Astaghfirullah, semakin jelas suara itu, berarti lokasinya berada sekitar kepalaku atau berada di dekat diriku.
Aku mulai meninggalkan aktivitas yang sedang aku lakukan, tubuhku mencoba mencari sosok kecil itu. Ngiuunnggg...... nah itu dia, tampak kecil sekali tubuh nyamuk itu, hiii cuma satu ternyata, suaranya kenapa begitu jelas ya. Oke, mari kita berburu satu nyamuk kecil itu, nyamuk jenis ini sangat gatal sekali bila racunnya sempat masuk ke bawah kulit.
Hoopss mana dia, tadi ada melewati kakiku, nah sekarang dia terbang terlalu tinggi, aku tidak bisa menjangkaunya. Pandanganku tak lepas dari tubuh kecil meliak liuk mencari manuver tepat untuk mendarat di kulit mulusku (hihihi sempet2an narcis) .
Plok !!! dua tanganku bertepuk berharap si makhluk kecil itu berada di antaranya, tergolek dan melepaskan suara bising serta bahaya gigitannya. Kubuka perlahan kedua telapakku, wah gagal.... tampak kosong dan.... ngiiiiiiiuuuunngggg .... Oh Tuhan, dia seakan mengejek kegagalanku. Tetap berani melewati wajahku tanpa takut akan pembunuhan berencana yang aku siapkan.
Gila... konsentrasiku full kepada makhluk ini, mungkin bila ada yang menyaksikan, tingkahku terlihat aneh dan lucu kali ya, jongkok, jinjit, sedikit bungkuk, mata jelalatan rahang tertekan, gigi gemeretuk, demi menjalankan misi melawan satu ekor nyamuk kecil. HAHHHH RESE !!!! sudahlah, enyahkan saja pikiran membunuh, toh dia terlalu gesit untuk di tangkap. Sekarang pakai taktik bertahan sajalah. Memukul saat dia menempel. Oke, baiklah... aku melanjutkan kegiatanku kembali.
Heittsss itu dia, dia mulai mendekat ke kakiku, tanganku mulai berancang-ancang untuk memukulnya. Harus pada gerakan dan posisi yang tepat, satuuuuu , dia semakin mendekat, duaaaaaa... yes, dia menempel di kakiku, tigaaaaaa.. PLOK !!! WADOOOOWWWWWW sakit banget pukulan sendiri, tapi gapapalah sepanjang si pengganggu itu tewas.
Perlahan aku buka tanganku, dan fiuuhhh lemes deh .... gagal maningggg gagal maning...
Sial, dua kali dia ngerjain aku, kali ketiga harus mati kau nyamuk, tapi ya sudahlah aku nyantai saja. Aku selonjorkan kaki ku seakan memasang perangkap, mataku awas mencari gerakan sekecil apapun, telingaku kubuka untuk menyerap desingan sekecil apapun. Hmmmm kemana dia ya, apa dia sudah takut dan tidak berani lagi berkeliaran ?
satu menit....
dua menit....
tiga menit....
eitsss kok.... kok..... ada sesuatu rasa yang menebal pada area dahiku, refleks dengan tenaga super dan persiapan mental bakal sakit, tangan kananku menghantam jidat lebarku, PLETAKKK apa PLETOKK ya.. whatever lah bunyinya... Wohohoho sakit yang lumayan, dan hahahhaaa aku berhasil membunuhnya. Tampak makhluk kecil yang mulai mengembung setelah menghisap darah dari dahiku, dia mati dengan menimbulkan luka pada diriku, bentol besar yang membuatku berpikir akan makna peristiwa ini.
================
Terkadang kita takut akan ancaman yang masih jauh dari diri kita
Kita pasang tameng sebanyak-banyaknya untuk melindungi diri dari luka
Kita mengawasi secermat-cermatnya apa yang ada di sekitar
Kita curiga atas sesuatu yang tidak seperti biasa
Kita sensitif atas perkataan yang sedikit menyinggung kita
Kita mudah menganggap bahwa smua adalah musuh kita
Berantas
Jaga diri dan kehormatan
Dia adalah musuh yang akan meracuni
Dia adalah makhluk yang patut untuk disingkiri
Lalu kita gegabah
Pukul sana pukul sini tanpa bukti
Dia berkelit, mungkin karena itu bukan salahnya
Kita semakin gelisah
dan kemudian Pasrah
Pasang tameng kembali
Menutup diri untuk yang tak pasti
Bila mengganggu hajar, bila mendekat hampiri
kita memasang jarak... melihat jauh kedepan
Dan tak terasa, kita sudah jatuh dan tersakiti
Oleh sesuatu yang tak pernah kita duga
Dia ada dan tumbuh bersama kita,
Menyakiti tanpa kita sadari
Dan di kala kita terbangun akan rasa sakitnya
Dia sudah meninggalkan luka dan duka
Jadi... Waspada bukan hanya pada orang yang jauh darimu, karena terkadang luka dari orang terdekatmu lebih menyakiti ...
*renungan di sambil nunggu cucian di mesin pengering :D
Gambar comot di SINI

wahhh.. filosofi mengejar nyamuk yang keren....:)
ReplyDeletengasih gebukan kasur ke mbak Eva buat mukul nyamuk
ReplyDeleteitu nyamuknya beneran apa orang yang paling deket lagi nyebelin ya? kalu kita udah anggap sodara tapi ternyata nikam dari belakang lebih sakit kalu musuh yang nikam..
ReplyDeleteemang ampuh gebukan kasur?
ReplyDeleteo owww....
ReplyDeleteBanyak nyamuk dirumahmuu....gara2 kamuu, malas bersih-bersiiih
ReplyDeletesaudara dan sahabat yg menikam
ReplyDeleteduh banget rasanya
hihihi ternyata setiap peristiwa bila kita renungi akan memiliki arti yang bagus
ReplyDeletegebukan kasur mah lobangnye gede, ga ngaruh kaleeee
ReplyDeletebuat gebukin mas Wib baru ampuh :D
ReplyDeleteini peristiwa tadi pagi, beneran lah ... sambil ngeringin cucian, aku sambil mikir, ga jarang orang yang dekat menyakiti kita
ReplyDeletehiks, sedih banget ini mah... lukanya lebih dalam
ReplyDeletenape nih, ga lagi digigit nyamuk kannn
ReplyDeletewaduh...
ReplyDeleteorang terdekat justru lebih bnyk memberi luka coz the more we love the wmore we hurts haha
ReplyDeletesetujuuu...
ReplyDeleteHikmah itu kan terserak dimana-mana dan datang dari siapa saja... tinggal kita mau mengambilnya atau tidak...:)
gini maksudnya mbak... kalo kita udah terlanjur bentol ama gigitan nyamuk... kita cari kawannya nyamuk nemplok dimana.. bari kita gebuk ama gebukan kasur... :))
ReplyDeleteSETUJUUU...
ReplyDeleteHikmah itu kan terserak dimana-mana dan datang dari siapa saja.. Tinggal kita mau mengambilnya atau nggak...:)
rrggghhhhhh
ReplyDeletehehehe salah mas, dirumahku mah jarang banget nyamuk, cuma ya itu, satu dua ajah terutama pagi dan sore.
ReplyDeleteDi luar kan ada pohon lavender ama apa itu namanya yg baunya bikin nyamuk ogah :D
gag jarang toh kejadian seperti ini.. menikam dari belakang
ReplyDeleteiya, karena jika kita berendah diri, maka kita akan mudah mengintropeksi diri, dari sekitar
ReplyDeletebukan hanya pada orang yang jauh darimu, karena terkadang luka dari orang terdekatmu lebih menyakiti ..
ReplyDeleteIh bener banget tuh Mbak Eva.. justru orng terdekat lbh sering nyakitin :(
aiih mbak eva.. bahkan nyamukmu pun dapat menginspirasi tulisan dan puisi ya mbak..:) kereeen aaah
ReplyDeletesaya mengalami sendiri..... klimat terakhir ... :(
ReplyDeletetfs teh , sharingnya bagus banget..:)
ReplyDeletesetuju! rasanya lebih nyeri.. :(
ReplyDeleteHihihi... Lucu ngebayangin kejar2an dg nyamuk. Nice posting ;)
ReplyDelete@the icho ; mungkin krn org tewrdekat itu twrlalu paham dg diri kita kali ya, jd nya tau klemahan kita . Kita yg terlanjur percaya, seakan ditusuk dari belakang. :)
ReplyDeleteSmg pertemanan aku dan teteh tdk saling menyakiti ya teh
@ dee : sedih ya bila ternyata kejadian, sakitnya super dobel
ReplyDelete@dian : entah kenapa tadi kok sempet2an merenungi yg terjadi,combine dg apa yg sdg terjadi, dan ternyata bgitah kehidupan..
@mas rifki : semoga kita selalu mendapatkan teman2 yg baik ya mas
bentol nyamuknya segede apa..
ReplyDeleteada kan tipe nyamyuk yg bikin bentol gede banget udah kayak jerawat ajah klo di jidat..
Keren..paling jago deh dalam menuang ide dan merangkai kata
ReplyDeletehaduhh mb eva...saya kalo nunggu cucian kering malah molor..ihh keren tulisannya..
ReplyDeletefilosofi gigitan nyamuk.. ::)
ReplyDeletetermasuk luka yang diakibatkan 'kebodohan' diri sendiri..., akibatnya fatal
ReplyDeleteklo emang ada darah penulis ya gini ini yak.. dari nguing2 bisa mengalir cerita bahkan ada filosofinya... hebaaadd eeeuyy
ReplyDeleteada nyamuk kecil yang racunnya parah banget, sampe bentolnya sakit banget ...
ReplyDeletejd filosofinya, mungkin ada kejadian2 kecil yg ternyata telah menusuk dan melukai kita tanpa kita sadari
menarik makna dari setiap peristiwa .... hanya sedikit menuangkan apa yang ada dari banyak yang tersisa
ReplyDeleteini mah bukan nunggu kering, lagi proses pengeringan di mesin say, kan sebentar ...
ReplyDeletenguing nguing....
ReplyDeletekebodohan disini mungkin karena terlalu percaya bahwa yang terdekat adalah baik, pdahal tak jarang yang terdekatlah yang lebih sering menyakiti
ReplyDeletedirimu juga bisa kok, cuma ngetik2 doang... hehehe
ReplyDeleteaku tuh gregetan banget ama nyamuk, makanya rumah diusahakan bebas nyamuk :)
ReplyDelete