Monday, February 28, 2011

Aku dan Fadhl

Baru sempat buka Laptop, setelah berhari-hari malasnya minta ampun termasuk gangguan dari si bontot yang ga mau lepas dari pangkuan. Pangkuan ? ya, si bontot yang dah 3,5 th itu akhir-akhir ini apalagi setelah kami canangkan untuk meng-home-schoolingkan dia, semakin nempel sama emak-nya. Seneng sih, tapi bener bener deh, hari-hariku makin tigh, ga bisa ngapa-ngapain yang me time.

Rrrr sebetulnya sih ga nempel amat, karena dia mengerti kapan ibunya harus dinas jadi bibik, dia akan anteng dan main sendiri, atau sesekali nemanin si bibik sibuk di belakang atau di dapur, nah yang agak susah itu kalau aku rada ngaso dikit, baru aja duduk anteng di kursi kesayangan, langsung deh dia nempel, gelendotan, cium2an, meluk2. Pengen marah ? ya ga bisalah, kalo sebentar-sebentar dia ngomong 'bu, ade sayaanggg sama ibu'  langsung leleh deh rasa cape dan bete. 

Memang keseharianku lebih banyak bersama Fadhl, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, kami nyaris ga pernah lepas pandangan. Pagi kala semua kakak-nya sibuk menyiapkan untuk sekolah, dia sibuk juga nemani aku di dapur atau sekedar cerewet nanya ini itu. Saat kakak-nya pergi diantar suami ke sekolah, kadang dia ikut, tapi tak jarang dia memilih dirumah saja nemani aku , padahal kan, kalo dia ikut pergi sama bapaknya, aku rada tenang dan bisa lebih gesit brak bruk di rumah. Tapi ya sudahlah, dia asyik nonton DVD, dan aku sibuk di belakang

Biasanya setelah selesai beberes rumah, barulah kami, aku dan Fadhl duduk berdua di ruang tengah, dia mulai gelendotan lagi, kadang ambil buku, minta bacain , atau minta aku mengajaknya bermain apa saja. Sekalian pula aku memulai program HS nya, walau tidak berkurikulum, tapi aku hanya lebih menekankan arti suatu kegiatan sehingga apa yang dilaluinya bisa dimengerti oleh dia makna dan artinya.

Permainan dan kegiatan sederhana yang biasanya hanya dilakukan sekedarnya, sekarang mulai aku terangkan dengan lebih detail, misalnya mengenai anggota tubuh, dia sebetulnya sudah mengerti mana tangan, jari, kepala dsb, namun saat ini aku lebih menjelaskan kepada fungsi, makna dan kegunaan dari anggota tubuh itu . Atau mengenai konsep ciptaan, sambil berjalan, kami mencerna mengenai ini ciptaan siapa, ini buatan siapa, dan Alhamdulillah dia mulai mengerti, apa yang buatan makhluk, dan apa yang buatan Allah.

Aku belajar untuk konsisten menerapkan pemberian makna atas setiap kejadian, walau masih sangat buta akan kurikulum dan cara kerja HS yang sebenarnya, tapi aku mau menerapkan sesuai dengan langkahku, berjalan apa adanya, mencari minat yang diinginkan oleh dia.  Dan untuk itu, ada yang harus aku korbankan, yaitu sedikit hobiku untuk blogwalking atau menulis.

Ya, kegiatan menulisku sungguh tidak produktif , buka lapto-pun hanya bisa tengah malam, dan dikala itu sudah tidak ada nafsu buat menuangkan ide di kepala, yang ada , aku hanya bisa eksis di Twitter, tertawa atas celoteh singkat para sahabat, sesekali bertindak gila atau terkadang lebay... Ya, sedikit hiburan di keseharian yang begitu padat.

No Problem honey... perkembanganmu lebih berarti dari sekedar hobby ibu, tapi ibu akan mencoba lebih menata waktu sehingga jari ibu tidak kaku, aliran ide tidak buntu, dan semangat akan terus terpacu. Seharusnya bisa seiring, bersamamu berjalan dengan belajar, dan bersama kehidupan ibu, menuang apa yang tersimpan.

Apa kabar sahabat MP ku, aku berusaha tetap berkunjung walau tidak bisa konsisten, karena aku hanya bisa mencuri waktu dikala dia tertidur, atau dikala dia sedang sibuk dengan permainan mandirinya. Tapi deep iniside me.. aku selalu mendoakan kebaikan, kesehatan, kebahagiaan untuk semua sahabat ku disini dan dimanapun.  Love you All ...

==oo000oo==

Kisah Sekolah Rumah-nya Fadhl ada di http://FadhlAlbani.blogspot.com 


Sunday, February 13, 2011

Gelap

Sepertinya aku sudah bisa mengatasi rasa tidak nyaman saat gelap atau berada dalam ruang gelap. Aku sudah bisa dan mampu meraih cahaya samar yang terbentuk dari gelapnya ruang, aku sudah bisa menata alunan nafas yang sering tersekat dalam ruang yang terbatas. Aku sudah mampu berjalan dan membebaskan diri dari rasa gelisah tatkala aku merasa tiada jalan yang bisa aku lalui.

Semua butuh waktu, dan waktu sudah menjawab itu semua, tanpa tanda, tanpa paksa, tanpa therapy, aku bisa melewati itu semua... Aku sudah mendobrak kenangan bawah sadar yang terpendam dalam rasa bertabur gelap. Aku sudah mampu mengubur dendam yang pernah teronggok di sudut kelam. Aku sudah mulai bisa merelakan, memasrahkan, dan berdamai dengan gelap.




Gelap... itu hanya suasana... mau nyaman atau tidak, hanya diri yang bisa merasa
Gelap... hanya butuh waktu sejenak untuk berdamai dengannya, lalu kau bisa berdansa dan meraba di dalamnya
Gelap... tak perlu takut akannya, tempatkan diri ada dalam cahaya benderang 
Lalu kau berjalan
Lalu kau tersenyum
Lalu semua biasa 
Dan 
Aku tak takut lagi akan gelap

[QN nya Tobie] Error #1 : Lap Kuning

Saturday, February 12, 2011

Fieldtrip : Ke Kebon Raya Bogor , Bermain bola

12-02-2011 , copas dari catatan sekolah Fadhl 

Hari ini bunda dan bapak mengajak kami semua ke Kebun Raya Bogor, sebetulnya sudah sering sih, tapi kali ini kami mengkhususkan diri untuk hanya bermain di lapangan, karena waktu yang terbatas.

Alhamdulillah pintu masuk KRB tidak ditutup sehingga mobil kami diperbolehkan masuk, kami dihitung ada 6 orang, tapi karena Fadhl masih berumur dibawah 5 tahun, jadi tidak diwajibkan membeli tiket. Harga tiketnya @  10.000,- dan unutk mobil bayar 13rb, jadi semua 63.000,-

Biasanya kami selalu mengunjungi museum Zoologi, tapi kali ini kami langsung ke area dekat Taman Anggrek untuk mencari lokasi yang nyaman bagi kami unutk bermain bola. Untuk mencapai lokasi kami nyaris mengelilingi setengah KRB, kami melewati pepohonan tinggi dan banyak. Di beberapa tempat terlihat anak-anak muda berjalan, dan juga ada beberapa kendaraan di parkir di pinggir jalan.

Akhirnya tibalah kami di tempat biasa, di samping kebun Anggrek, tapi lapangan biasa yang ada gawangnya ternyata sedang dipakai sekelompok orang yang sedang latihan bela diri, kata bunda sejenis latihan tenaga dalam. Mereka berpakaian merah, dipandu oleh seorang berpakaian putih, tingkahnya aneh, Fadhl tertawa melihatnya, karena ada yang tiba-tiba mundur sendiri, terus bergaya seperti orang lagi ngapain gitu. Kata bunda, mereka sedang melatih pernapasan, dan dulu bunda katanya pernah belajar juga, tapi sekarang sudah ditinggalkan karena tau bahwa itu tidak benar.

Tiba di lokasi yang lowong, bapak parkir mobil, dan kami turun, menggelar tikar dan bunda membuka makanan dan minuman yang disiapkan. Dan kami ... bermain bola... seru deh, ada mas  , abang, bapak dan mba Uti ikutan main, kalau bunda hanya mengawasi sambil mengambil gambar kami.

Fadhl terlihat sangat gembira, walau terkadang dia menangis karena tidak dapat meraih bola, dan akhirnya dia guling-gulingan di rumput tanpa mempedulikan kotor , semua lepas, semua bebas.... Bunda juga hanya mendiamkan, karena ingin tahu seperti apa Fadhl menghadapi alam.

Seru .... semua tertawa, semua berlari, ceria, Fadhl bernyanyi, berlari berkeliling padang rumput yang luas, sesekali merebut bola dengan tangan, lalu mas dan abang marah kemudian mengejar Fadhl untuk mengembalikan bola mereka. fadhl menyerah, dan berguling-gulinglah kembali di tanah berumput.

Koordinasi kakinya dalam menendang bola sudah bagus, lari nya sudah terarah, Fadhl sudah bisa berguling dengan bagus, membalikkan tubuh dengan cepat, melompat kodok dan berbagai kegiatan fisik yang menunjang tubuhnya.

Tidak lama, suasana sudah mulai ramai, beberapa keluarga mulai menggelar tikar dekat kami, memulai aktivitas keluarga dengan cara masing-masing. Ada yang membawa sepeda (sepertinya kunjungan berikutnya mau bawa sepeda untuk Fadhl), ada yang main bulutangkis, ada yang berlari, bernyanyi, main lempar bola, seruuuu sekali.

Waktu sudah menunjukkan 11.00, kami harus pulang.... dan dimana Fadhl ? ternyata dia sedang mendekati seorang gadis kecil yang sedang bermain bola plastik besar bersama bundanya. Dengan gentle, Fadhl mendekati dan mencoba berkenalan dengan si Gadis kecil , tampak lucu sekali, sayang moment itu tidak sempat bunda abadikan.  See.... Fadhl adalah anak yang sangat mudah bersosialisasi, tidak ada alasan takut untuk ber-homeschooling bersama bunda tersayang...

Gaya guling-gulingan 
Team Bola Tasmania




Fadhl cape, jadi di gendong ajah 

Bekal hari ini ... hhehee
Next trip kemana lagi yaaa....

Kacau ....

Friday, February 11, 2011

Ada yang suka padaku.....

Bener bener deh, punya anak menjelang remaja gini , aku harus belajar dan belajar lagi, mencoba mengenang kembali saat aku dulu mulai sedikit loncat dari anak-anak ke yang katanya remaja. Seharusnya sih ga susah ya, karena kan prinsipnya, aku ingin apa yang aku tidak dapatkan dulu, bisa aku akomodir, apa yang aku canggung dulu, aku usahakan dia tidak merasakannya kini. Tapi kenyataannya sepertinya ga semudah itu, aku tetap agak kurang mengerti dan mencoba sedikit melonggarkan rasa khawatir demi perkembangan dia.

Ya, Putri walau belum baligh, tapi tanda menuju kesana sudah mulai ada, emosi yang naik turun, fisik yang sedikit mulai berubah, cara bicara dengan teman-temannya, serta rasa malu yang mulai tampak. 

Untuk persiapan fisik sepertinya aku sudah siap, pakaian dalam sudah mulai aku kenalkan untuk ukuran remaja, pakaian luar, sudah disiapkan dan dia memang sudah mengerti konsep aurat, jadi aku tidak terlalu sulit. Dia bahkan sudah malu untuk memperlihatkan aurat di depan adik-adiknya, jadi pakaian rumah dia ya kaos dan celana pannjang. Alhamdulillah sih, jadi adek laki2nya juga tidak terbiasa melihat aurat perempuan. 

Nah yang aku masih rada gimanaaa gitu, adalah tentang pergaulan remaja. Aku memang mengusahakan hubungan antara aku dan anak-anak bisa lebih santai dan fleksibel, aku ingin mereka menganggap aku adalah sahabat yang bisa mereka jadikan tempat untuk curhat, aku tidak ingin mereka mencari wadah di luar, aku sangat berharap mereka menjadi pribadi terbuka dengan ibu bapaknya, menjadikan sahabat yang ada batas hormat kepada status bernama orang tua.

Ada rasa yang bisa diungkap dengan kata, namun ada pula rasa yang hanya berani diungkap lewat karya. Putri lebih sering menuliskan surat kepadaku, berisi perasaannya, dan apa yang dia inginkan, Ghi lebih kepada tindakan, dia akan terlihat sekali bila tidak suka, namun pendekatan padanya aku masih belum menemukan celahnya. Nantilah, aku akan berusaha menarik rasa percayanya padaku.

Sering Putri cerita tentang sahabatnya, tentang apa yang mereka lakukan di sekolah, apa rencana mereka nanti, dan macam-macamnya lah . Aku cukup mendengarkan dan sesekali menimpali , sedikit memberi perbandingan dengan saat aku kala SD dulu. Lalu kita tertawa bersama, membayangkan ibunya dulu waktu SD tukang berantem, tukang naek pohon belimbing dan ngumpet di atas genteng, nah sekarang mau naek pohon belimbing, pohonnya masih seuprit.... hhahaha....

Nah tadi, lumayan kaget saat dia cerita bahwa teman-temannya sudah mulai ada yang suka-sukaan, Ada beberapa akhwat yang mulai dekat dengan Ikhwan .... ada beberpa ikhwan yang mulai mendekati akhwat, ataupun akhwat yang mulai cararentil pengen digodain para ikhwan.. Hadoooohhhh anak SD gitu loh.... tapi tenangggg emaknya ga marah dan ngeluarin tanduk kok, maknya cuma mesem, sambil mencoba mencari kemana arah pembicaraan dia.

"tenang kok bu, aku mah tau kan ga boleh kita deketan sama yang bukan mahrom, sekrang itu tugasku sekolah dan menjadi anak sholehah, ya kan bu" ternyata sebelum di nasehati, dia udah bisa menarik kesimpulan sendiri, padahal emaknya belom bereaksi loh, suer....

"Ya, temenan aja boleh, tapi kan ada teman akhwat, berteman saja ala kadarnya, untuk urusan sekolah, bukan untuk urusan pribadi"  si emak mulai sok bijak

"iya kok bu, aku juga males deketan ama ikhwan, pada cerewet, nakal, susah dibilangin, cape aku liat kelakuan mereka, kaya aku cape liat kelakuan mas Ghi" 
Nah loh, kok bawa2 adeknya sih.....

"ya, yang penting mba tau batasnya aja lah.... jangan juga dimusuhi, mereka kan ga salah, kalo bisa untuk jadi teman diskusi dan belajar ya ga masalah"

"Tapi bu, kaka bingung deh, masa kata temen-temen kaka, ada ikhwan yang suka ama kaka, katanya dia suka ngeliatin kaka, kan kaka jadi bingung dan ga enak bu ama dia, kaka jadi dikata-katain, padahal kan kaka ga ada apa-apa, ngeri juga enggak"

Nah lohhhh .... dudududududu..... emak bingung dah ...

"Ah, cuekin aja ka, dulu ibu juga gitu kok, banyak yang suka, cuekin aja, emang udah turunan kita banyak yang suka "

hahhaha jawaban emak2 gemblung yang bingung mo ngomong apa, akhirnya narcis mode on  ajah 

Monday, February 7, 2011

Disuapi , Menyuapi


Ternyata emang disuapin itu enak ya, mulut tinggal mangap, ga kudu serius megang sendok, ngadepin piring, nyusun nasi dan lauk diatas sendok dan siap masuk kemulut.  Posisi bisa sambil selonjoran, tidur-tiduran, lari-larian dan rasanya  iiiiih beda banget kalo disuapin gitu, kaya di perhatiiiiiiinnnn banget... *blagu.

Pantesan ya, anak-anak itu lebih mantap makannya kalo disuapin, walau mereka bisa sih makan sendiri, tapi kalau aku lagi kelebihan energi dan lagi pengen manjain anak-anak, ya aku rela dan seneng banget dengan ritual seperti ini. Melihat mereka lari--larian terus berenti buat membuka mulut dan menerima suapan dari maknya, terus mereka main lagi untuk kemudian kembali lagi makan. Seru deh, makan bertiga (mas, abang dan adek) bisa 3 piring lebih, kayaknya ga brasa aja, mereka antri dan bolak balik lagi untuk dapat suapan. Kalo udah gini, aku senenggg banget, biar deh sedikit ga mandiri, yang penting liat ekspresi mereka dan lahapnya mereka makan, cukup membuat tenagaku untuk menyuapi mereka sedikit terobati.

Ya, kalo secara teori sih emang kagak baik anak-anak disupain, tapi sebodo ah, toh aku ga tiap hari nyuapin mereka, toh mereka juga sebetulnya bisa makan sendiri dan bisa mandiri kok, jadi sedikit melihat senyum mereka saat aku nyuapin mereka sangat memberi semangat bagiku untuk melakukan hal lainnya.

Tapi jujur ya, aku juga kadang kalo lagi malas makan, suami suka geregetan tuh, dan kalo udah gini, dia langsung ambil piring, isi nasi dan lauk, trus nyamperin aku dannn nyuapin aku..  hehheehe... kalo dah gini, ga bisa ngelak, ga ada alasan malas makan, ga ada alasan kenyang, harus makan... Dan emang bini nya lagi manja aja kali ya, mau deh tuh makan sampai abis tapi dengan syarat ya disuapin.... heheheh *centil. Gapapa lah.. toh yang nyuapin suami sendiri, asal jangan suami orang... ahahahaha... 

Ya , kalo suap menyuap makanan mah masih ga masalah lah, tapi kalo udah suap menyuap pake duit, supaya urusan cepet beres, itu mah tar dulu.... kalo bisa mah jangan sampe deh aku nyuap atau disuap orang lain demi alasan apapun juga. Kenyang kaga, dosa iyeh ..


*yang lagi seneng liat fadhl makan nya lancar krn disuapin

Saturday, February 5, 2011

[children] Bola

Ga heran sih kalau anak cowo-ku doyan banget sama permainan bola, lah emaknya aja dulu penggemar maniak bola, jadi sekarang ga berani deh larang-melarang, yang ada cuma nutup telinga bunyi brak bruk, prang, duk, tak, tuk, akibat perabotan dan kaca kena samber tendangan bola dari mas Ghi dan Ican. Sabarrr.... sabarrrr...

Sebenarnya ga nyangka juga kalau anak-anak sampai se-maniak ini ama bola, aku ga pernah mengenalkan secara khusus, jadilah mereka sendiri suka dengan bola dari pergaulan bersama teman-teman di rumah dan sekolah. Hampir setiap sore atau harri libur, di lapangan darurat dekat rumah, anak-anak pria yang udah lumayan besar selalu bermain bola, anak-anakku yang jauh dibawah mereka sepertinya sangat antusias dan selalu berkeinginan ikut campur dalam permainan mereka. Apa daya, karena jauhnya beda usia mereka, jadilah anak2ku sementara cuma jadi penonton yang suka komplen saja .

Lalu saat kemarin piala dunia, aku sendiri ga sampe serius nonton dan mantengin pertandingan bola di TV, tapi ternyata mereka secara otomatis selalu setia nunggu depan TV untuk melihat pemain-pemain yang aku sendiri sudah tidak begitu kenal. Memang ga sampai nonton di tengah malam sih, tapi bila mereka masih melek, maka bisa dipastikan mereka siap depan TV dan menghapal nama-nama pemain yang sudah ngetop sambil mengomentari permainan mereka.
Euphoria AFF kemarin semakin mendukung hobby mereka, nyaris semua pertandingan yang disiarkan di TV selalu menjadi lahapan mereka, walau tetap saja emaknya melarang bila jadwal tidur sudah terlampaui, kecuali hari libur yaa.. Hebohnya prestasi pemain Indonesia, semakin menjadi penyemangat bagi mereka untuk ikutan menjadi pemain bola.. Mak-nya ?? yaa terserah aja, yang penting ga ganggu hapalan dan akhlak mereka.

Sejak kecil , mas Ghi memang selalu senang bermain bola, gaya dan caranya memainkan bola kata orang-orang sih bagus dan cocok untuk menjadi pemain bola. Bahkan ada yang saat melihat bentuk kaki mas Ghi dan bang Ican, langsung mendoktrin supaya aku masukin mereka ke sekolah bola, supaya bakat mereka bisa tersalurkan dan bisa menjadi pemain yang baik. Haddoooh aku ga ngerti deh dari mana ngeliatnya ya, bentuk kaki ama bakat, tapi kalo diliat sih, emang kemampuan gocek, lari dan bawa bolanya mas Ghi memang mantap, kalau ICan, tendangannya super kuat. Ahhh gimana nanti aja deh ......

Jadi, aku cuma nyengir aja kalau celana olah raga mas Ghi yang baru 2 kali pake, lagi-lagi harus ancur di bagian dengkulnya, aku cuma pasrah saat sepatu olah raga yang baru 4 kali pakai, lagi2 mangap depannya. Aku cuma geleng-geleng kepala aja saat nyuci ngeliat celana mereka kotornya amit-amit... yaa maklum deh, masa kegiatan mereka harus di kekang lantaran emaknya ga mau repot sih... suka-suka aja deh ..
Sebetulnya pengen banget masukin mereka ke sekolah bola, tapi belum nemu yang lokasinya dekat rumah, dan yang penting murah... hehehe... Sekarang ini palingan ngajarin mereka untuk lari yang teratur dan bukan lari kejar-kejaran, trus belajar loncat, zigzag, dan beberapa teknik yang aku intip dari kegiatan latihannya pemain bola. Ya dari pada mereka cuma sekedar tendang-tendangan ga beraturan, sradak sruduk ga karuan,mending aku set beberapa perabotan buat jadi ajang latihan zigzag mereka.

Mereka sekarang semakin maniak ama yang namanya bola, semua liga yang disiarin di TV selalu di tonton, ada LPI, Tiphone, liga apa lagiiii gitu aku ga ngerti selalu jadi santapan mereka tiap sore sampai malam. Aku ngasih ijin hanya yang sore aja, karena malam mereka kudu siapin buat sekolah besok,, tapi kalau libur, makin merajalela lah mereka, sampai liga luar negri juga selalu mereka ikuti. Bahkan nih, untuk bangunin mereka tidur, cara paling ampuh adalah bilang pada mereka kalau ada siaran bola di TV, dijamin langsung bangun dan seger... hmmmm nyebelin deh.

Apapun yang mereka mau dan suka, aku ga akan melarang, sepanjang ga ngerusak diri dan barang di rumah... Syukur-syukur emang jadi prestasi, badan sehat dan bisa jadi ngetop kayak kang irpan  

Nih kegiatan mereka sehari-hari :
  • main one on one pinalty game.. Ican Vs Mas Ghi
  • Kalau mobil di garasi ga ada, mereka main bola di garasi
  • Kalau ibu lagi baek dan ga cerewet, mereka main bola di dalam rumah , pake bola dari kain (boneka bola lah)
  • Kalau ibu lagi cerewet dan ga mau berisik, mereka main bola geprap, itu tuh kaya yang ada di Ipin Upin, mereka bentuk pemain dari kertas2, trus di geprak di ubin seperti permainan bola beneran.
  • Kalo lagi boleh buka komputer, mereka googling pemain favorit mereka, cari lambang bendera pemain internasional, gambar di paint brush , all abour soccer deh
  • Menuliskan perabotan mereka dengan nama pemain fave mereka. Messi, Fabregas, haduuh sapa lagi aku lupa
  • Bermain peran dengan pakai nama-nama pemain internasional sampai nasional
  • Kalau lagi mandi, di KM tuh bocah 2 , ngobrol masalah permainan bola , bisa stengah jam lebih tuh di kamar mandi... *ini suka bikin maknya ngamuk2
  • DI mobil, ga ada pembicaraan lain kecuali bola dan bola.... hadooh kalo lagi ngomong bola, seru banget deh, rekonstruksi tendangan maut si A, gocekan di B, kesalahan si C, dan sebagainya... Maknya mah tidur ajaaaaaaa
Seru sih liat mereka, ya selama ga ganggu pelajaran, lanjut aja deh dengan hobi mereka.
Bolaaaa oh bolaaaa  

Wednesday, February 2, 2011

Kisah Sekolah Fadhl Albani


http://fadhlalbani.blogspot.com/
Aku memang sudah minat untuk meng-homeschoolingkan Fadhl. Udah dari tahun lalu, udah nanya-nanya, udah searching many sites, udah gabung milis, tapi kok ya ga mulai-mulai dalam bentuk terstruktur nya. Ya ya ya ... memang tahun kemarin tahun yang brntakan banget buat aku, banyak sekali target yang terlewat, banyak pembenaran yang dilakukan...

Tapi sudahlah, tahun ini aku mau serius dalam menjalani semua, menyisihkan prioritas demi prioritas menjadi lebih tersusun dan memiliki arti. Dan aku sudah membulatkan tekad, homeschooling Fadhl harus berjalan, mulai dari saat aku menyadari dan menginginkannya, yaitu hari ini.

30 Januari 2011, aku mulai membulatkan tekad, menjadikan tanggal itu sebagai langkah awal sekolah nya Fadhl, kita berdua, mencatat setiap perkembangan dengan lebih detail, menyusun target dan pembelajaran bersama, dari alam, dari lingkungan, dari permainan, dan dari apa yang terlihat.

Mudah-mudahan perjalanan sekolah Fadhl bisa berajalan dan tidak mengalami kendala, karena kendala utama adalah dari orangtua yang mungkin tidak disiplin untuk merefresh tujuannya meng-HS kan anak.

Memang tidak ada waktu khusus, hanya aku ingin mencatat apa yang telah terjadi dan pembelajaran apa dari tiap peristiwa yang telah dilalui Fadhl. Hingga perjalanan sekolah rumahan nya Fadhl dapat bermakna dan mungkin berguna.
Sharing.... caring ... Learning....