Sudah menjadi prinsipku bahwa aku harus hidup mandiri, sejak kecil hal itu sudah tertanam dalam diriku. Hal itu pulalah yang harus aku tekankan kepada pasangan hidupku, bahwa kehidupan rumah tangga adalah suatu kehidupan baru yang mengharuskan kita mandiri, memulai perjalanan dari titik terbaru , dengan keputusan hidup di lakukan berdua walau tidak mengesampingkan pengaruh keluarga besar didalamnya.
Pindahan dari rumah mamah ke rumah Bukit Cengkeh kayak pindahannya anak kost. Cuma bawa 2 koper, 1 kasur besar, lemari plastik, karpet lipet, dan printilan2 dapur ala kadarnya. Simpel banget kan ... ya maklumlah, masih benar benar perdana. Pindahan nya juga Cuma pakai mobil ayah , si Espass merah. Untungnya dirumah itu masih disisakan kursi tamu besar, meja rias, sama kursi teras. Lumayanlah, jadi kalau ada tamu , ga mesti mendampar.
Pindahan dari Bukit Cengkeh ke Kemanggisan ternyata mobil Espass sudah tidak muat, karena di perjalanan hidup kami mulai mengisi sedikit demi sedikit rumah tangga kami. Walaupun ga juga sampai nyewa truk, tapi kami mencicil pindahan itu tetap dengan minibus tercinta itu. Masih 2 koper pakaian , 1 kasur besar plus satu kasur lipat, lemari plastik karpet lipat, meja pendek besar, TV, Radio, kompor gas (tabung gas masih dapet pinjaman soalnya.. J ) , dan perabotan dapur lainnya.
Pindahan dari Kemangisan – Depok masih menggunakan mobil pribadi, karena perabotan masih belum banyak . Kami tidak mengorganisir bawaan kami , Cuma dipisahkan baju baju dalam koper dan karton yang sudah ditulis milik siapa , karena Cuma bertiga ya jadi Cuma aku, abang, dan Putri. Box tidur putri, printilan dapur masuk dalam satu kardus besar, kasur kecil, kotak mainan Putri, buku buku , dan pernak pernik kecil lainnya. Kami akhirnya harus membeli satu set tempat tidur , satu set kursi tamu, satu set kursi makan , lemari makan serta lemari TV , karena masa sih rumah melompong gitu . Ya, di rumah ini lah kami mulai mengisi kehidupan kami dengan barang barang.
Pindahan kali ini barulah kami menyewa truk untuk membantu pindahan nya. Karena barang barang sudah sangat banyak . Seperti biasa, baju baju sudah dipisah milik siapa dan ditulis di masing masing karton, seprai, mukena, sajadah, dan sejenis nya dalam satu box juga, begitu juga untuk buku buku, peralatan dapur, mainan putri, sepatu sepatu, dan satu kotak campuran. Box yang bisa masuk ke mobil pribadi langsung di bawa ke Serpong, sementara Truk diisi dengan barang barang besar. Aku dan Putri beserta asisten naik di kendaraan Espass ayah, sedangkan abang bawa motor Tiger 2000 milik kami.... Alhamdulillah perjalanan cukup satu kali trip..
Setiba di Serpong , lumayan bingung juga, karena dari rumah luas 150m2, masuk ke rumah luas Cuma 68cm2 .Dari rumah 3 kamar , ke rumah 2 kamar kecil, dari rumah punya ruang tamu terpisah sendiri, ke rumah yang antara ruang tamu , ruang keluarga, ruang makan tidak ada sekat . Pusing juga mengatur perabotan, tapi tenang ... yang jelas box belum kami utak atik, kami mengatur barang besarnya dahulu. Tempat tidur besar, lemari pakaian, meja rias , masuk dulu ke kamar utama, temapt tidur kecil, lemari plastik masuk kamar satunya. Meja makan, lemari makan, masuk belakang, kompor gas dan box perabotan dapur kumpulkan di dapur dulu, begitu juga kulkas, langsung masuk posisi. Tinggal kursi tamu, langsung disusun, dan sketsel menjadi pemisah ruang tamu dan ruang santai. Selesai deh... tinggal keluarin barang barang dari kotak kotak yang sudah tertulis isinya.
3 tahun kami tinggal di Serpong, disana lahirlah Ghifari dan Maisaan. Rumah tidak membesar, sedangkan anak nya nambah terus , kondisi sudah tidak sehat, sudah terlalu full dan tidak nyaman untuk tinggal disana. Secara lingkungan kami suka, hanya masalah sempit nya aja sih. Rencana mau membeli tanah di sebelah, tapi ternyata sudah dibeli orang lain dan dia tidak berkenan menjual kepada kami. Mau meningkatkan rumah, kondisi tidak memungkinkan, karena kondisi rumah dasar kualitasnya kurang bagus, sehingga kami kurang yakin apa rumahnya sanggup untuk menampung beban . Ingin bongkar semua, kok ya biayanya besar sekali dan agak repot lah. Akhirnya terbersit ide untuk pindah rumah, setelah berdiskusi dengan keluarga besar, diputuskan kami membeli tanah di Bogor, kenapa mesti di Bogor, karena kakak ku juga tinggal disana, jadi lumayan mempermudah komunikasi kami, mamah dan ayah jadi mudah bila hendak berkunjung, dan bila aku ada masalah dengan ART, setidaknya aku ada bantuan dari kakakku unutk mengawasi anak anakku. Ya kamipun memutuskan unutk bergaul dengan kota hujan Bogor....
Pindahan kali ini lebih heboh lagi, karena penghuninya sudah sangat banyak, tapi intinya tetap sama. Jauh jauh hari dari hari kepindahan, kami sudah masukkan barang yang tidak dipakai harian ke dalam box, tulis isi karton itu. Baju baju kami sisakan unutk satu minggu, selebihnya masuk box, peralatan dapur, sepatu sendal, barang pecah belah di bungkus koran dulu baru masuk karton yang sudah ditulis barang pecah belah, jangan dibanting. Dalam proses pemisahan ini, sekalian kami sortir barang yang sudah tidak terpakai, jadi sekalian berberes lah intinya .
Saat proses pindahan, truk ternyata harus bolak balik Serpong-Bogor sampai 3 kali .. hihihihi perabotannya banyak euy, karena sekarang udah nambah mesin cuci, lemari pakaian, meja belajar, komputer, sepeda anak2 , aquarium , dll . Pindahan mulai pukul 8 malam, sampai selesai jam 4 dini hari . Aku dan anak anak ikut rombongan pertama naik mobil ayah , selanjutnya kami tidur di rumah kakak, dan pindahannya di lanjutkan oleh suami aja.
Karena kami pindah ke rumah sementara dulu, kami tidak membongkar seluruh bawaan kami. Ya rumah tetap kami saat itu masih di bangun, lokasi dekat , jadi kami bisa memantau pembangunannya. Barang barang utama kami pasang, dan disini kami menambah furniture berupa tempat tidur utama , yang lama kami masukkan ke kamar tamu, tempat tidur untuk Putri sendiri beserta lemari anak nya. Selebihnya, kami buka yang diperlukan saja. Karena setiap Box sudah kami tulis isi nya, maka ini cukup memudahkan kami dalam meletakkan barang barang nya dimana .
Hampir satu tahun kami di Destarata, dan akhirnya rumah idaman kami selesai , kembali kami pindahan, karena Cuma di belakang rumah, kami tidak sewa truk, tapi cukup colt buntung untuk bawa perabotan besar. Perabotan kecil yang masih dalam box kami bawa sedikit demi sedikit menggunakan mobil. Beberapa barang malah tidak kami packing lagi, tinggal gotong gotong aja, jadi ga terlalu repot lagi setelahnya. Proses pindahan lumayan cepat , ya karena Cuma pindah deket aja.
Ya, di rumah ini lah, Tasmania, kami sekarang tinggal, insya Allah tempat terakhir kami, tempat untuk membesarkan anak anak kami, tempat aku kehilangan putra ke 4 ku, dan tempat aku melahirkan si bontot Fadhl. Tempat aku mendapat kehidupan yang lebih baru, dengan pola pikir baru, dengan orientasi baru, dengan semangat baru. Perjuangan panjang masih terbentang, di setiap detiknya ada pelajaran berharga untuk dipetik maknanya. Semoga perjalanan hidup kami selalu dalam keberkahanNYA, dalam lindunganNYA...
Tips Pindah Rumah ala Eva:
1 Pastikan tanggal kepindahan beserta jam , survey dulu jasa pengangkutan barang, siapkan ijin pindahan dari RT setempat.
2. Minta ijin pula dengan RT tempat yang baru, laporkan bahwa kita akan pindah tanggal sekian, hal ini untuk mempermudah saat kendaraan kita memasuki lokasi.
4. Pilah dan pisahkan barang barang sesuai lokasi atau fungsinya. Masukkan dalam Box , jangan lupa tulis isi box tersebut dengan spidol besar. Untuk barang pecah belah tulis juga untuk tidak dibanting/ditumpuk.
5. Saat tiba ditempat baru, tempatkan box box itu ditempatnya, tidak perlu di buka saat itu, yang penting barang sudah berada pada posisi yang diinginkan.
6. Libatkan anak anak dalam packing dan bongkar muatan. Biarkan mereka menyusun sendiri kamarnya, dan minta pendapat mereka pula dalam dekorasi rumah baru.
7. Berdoa dan berharap kebaikan .... Semoga rumah baru akan mendapat keberkahan dari Allah... Jangan lupa minta restu orangtua atas setiap keputusan..

wewwww... aku lagi mikir2 soal ini nih mbaaa...
ReplyDeletexixixixxx...
barangku banyak bangettttt huhuhu
hehehe...well organized bgt mbak, jd teringat pas aku pindah2an :)
ReplyDeleteRumahnya kereeeen mba!! Klo liat temen2 pindahan ke rumah baru, rumahnya sendiri gini mupeng, cuma masih sayang sama rumah dinas wahahaha..
ReplyDeleteBener mba pindahan kudu well organized, suami pernah bantuin ipar yg pindahan, truk udah datang barang belon dipacking semuaa!! Hwaaaa
makasih mbak eva untuk keikutsertaannya...
ReplyDeletekebayang ribetnya ya, boyongan sama anak2... o ya, anak2 diberi box sendiri2 untuk barang2nya nggak, mbak?
yang diserpong diapain mbak rumahnya ? dijualkah ?
ReplyDeletehemmmm lumayan capek juga pindahan ada 4 anak ya > hehehe
pengalaman yg seru, kl inget pindah2 itu cuapeknya...
ReplyDeletetapi gimana lagi hidup di Jakarta mesti selalu menyesuaikan...
Amiiin...
ReplyDeleteMudah2an menang lombanya mbak :)
ReplyDeleteWaaa makasih tipsnya mba. Aku ada rencana pindah kontrakan akhir thn ini. Agak pusing jg krn barang2ku lumayan banyak. Btw rumahnya baguuus mbaaa. Halamannya luas pula! Tampak nyaman deh..
ReplyDeleterumahnya bgoes mbak..
ReplyDeleteTerimakasih tipsnya..
bagus rumahnya;-)...
ReplyDeletejadi inget masa2 pindah rumah....dulu waktu pindahan rumah dari kontrakan di jakpus ke rumah sendiri di tangerang barangku belum banyak..maklum kami berdua sama2 perantauan.dan waktu itu aku hamil 7 bln, urusan pindah rumah kami kerjakan sendiri..waktu itu blm punya pembantu dan ga ada saudara...krn suamiku kasian liat aku hamil tua angkat2barang, akhirnya kami manggil beberapa tukang ojek untuk bantuin angkat barang..bener2 pengalaman yg tak terlupakan, tp puas..krn kami berdua memulainya bener2 dari NOL untuk keluraga kecil kami...* maaf ya kok malah nyampah,hehehe
Rumahnya bagus Va, btw itu deket pager putih2 apaan ya..
ReplyDeletenampak nyaman rumahnya mbak ^_^
ReplyDeleteiya jadi inget pindahan rumah, sekarang malah pengen pindah lagi tapi belum ketemu yg cucok :D
banyak ya Mbak pengalaman pindah2nya. Ngebayanginnya capek tuh :-)
ReplyDeleteRumahnya nyaman ya. Kapan ya bisa mampir...
putih2 yang mana ya ? jd merhatiin fotonya.itu rmh wkt blm selesai, msh agak gersang..
ReplyDeleteyaaa nyantai aja say.. kalo travel aja bisa rapi, apalagi pindahan... justru pas pindahan gini, jd ajang beberes perabotan tuh.
ReplyDeletekalo ga di atur kaya gitu, bakal cape... ini jg sbtlnya ga rapi2 amat, tp stidaknya emang lebih gampang ngaturnya pas pindahan
ReplyDeletekalo model kaya gini jadinya cape banget da, krn pas nyampe ditujuan jg bakal bingung ngatur2nya
ReplyDeletega juga sih, yang terakhir pindahan, anak2 di pegang neneknya, jd biasa aja sih.
ReplyDeleteUntuk barang2, iya, mereka punya box masing2 , tp kalo mainan di jadiin satu , di pisah mainan kertas/soft dan die casting
yang di serpong dijual buat nambah biaya pembangunan rumah BOgor say ..
ReplyDeletewaktu itu jual cuma 60jt loh.. hehee
iyalah capek pastinya.. tp dibuat santai aja, jgn jadi beban kudu beres 1 hari , bakal tepar...
ReplyDeleteDulu ga sanggup beli rmh di Jakarta, mahal dan cape macet kalokemana2
makasih mas, ga nargetin apa2 kok, skalian berbagi pengalaman aja
ReplyDeletehayoo met pindahan ya ... siap2 berburu kotak karton yaaa...
ReplyDeleteAlhamdulillah atas pujiannya, halaman nya lumayanlah buat ngumpulin pohon... hehehe
trimakasih juga, mudah2an n bermanfaat
ReplyDeleteRit, itulah perjuangan .... walau berat, tp kan memiliki kepuasan sendiri.. blm lagi perjuangan seputar ART dsb ....
ReplyDeletekenapa pindah say, mudah2an dapat yang cocok ya. Cari rumah memang ga bisa buru2, banyak hal yang harus dipikirkan. Kalau udah ada anak apalagi, hrs mikir lingkungan yang aman buat mereka
ReplyDeleteiyalah, kan udah 12 th, dan di perjalanan selalu berusaha mencari yang ternyaman.. mudah2an di rumah terakhir ini bisa awet samapi kami tua .
ReplyDeleteHayo mampir, dittunggu kehadirannya, sangat terbuka buat siapa saja
iya benar sekali mba Eva.
ReplyDeleteIya, mau cari lingkungan yang lebih nyaman juga aman.
sekarang sudah nyaman, tapi mau cari yang ada track untuk jogging dan sepeda'an :D
pindahan satu orang aja udah repot, apalagi banyak orang ya, mba.. :)
ReplyDeleteHuaaa pengalaman skali pindahan rumahnya euy...
ReplyDeleteGue pindahan kemarin ribet sampai bolak balik ambil untung deket...
Btw gue suka rumahnya euy....keren n nyaman....doakan gue bisa dapet rumah kek gitu ya...biar 2i nyaman...
@rita : bukannya skrg udah rumah sendiri say ?
ReplyDeleteselalu seru ya Va, kalau pindahan. btw, kntrakan Mawar mahal juga ya, kami thn 1998-1999 di gang Fatimah masih dapet 2,5 juta/thn dgn 2 kamar.
ReplyDeletewaktu itu 3 kamar, dan emang luas banget, depan ada pohon rambutan, belakang banyak pohon pisang, lumayan lah bisa panen berkali berkali pisang ... hehehhe
ReplyDeletewaw, gede bener 3 kamar, patutlah harganya , apalagi dengan bonus pohon pisang dan rambutan, yummy
ReplyDeletehooh mba... sbtlnya aku ga mau, tp dicariin ama kk ipar, ya udah deh, walau bete krn kudu ngrogoh kocek lebih dalam ... hmmm banyak cerita sedih di sana sbtlnya
ReplyDelete