Wednesday, March 23, 2011

Nyamuk dan Luka

Nguinggg nguiingggg nguiiinggggg .... semakin jelas dengingannya. Suara ini adalah suara yang paling saya benci, ya suara nyamuk yang walaupun bertubuh kecil, namun bisa membuat saya gelisah, tidak bisa konsentrasi bahkan tidak bisa tidur. 

Mataku mulai gelisah mencari sumber suara itu, tidak terlihat sama sekali, barangkali ini adalah jenis nyamuk kecil yang begitu samar untuk dilihat. 
Nguinggggg.... nguiiinggg... Astaghfirullah, semakin jelas suara itu, berarti lokasinya berada sekitar kepalaku atau berada di dekat diriku. 
Aku mulai meninggalkan aktivitas yang sedang aku lakukan, tubuhku mencoba mencari sosok kecil itu. Ngiuunnggg...... nah itu dia, tampak kecil sekali tubuh nyamuk itu, hiii cuma satu ternyata, suaranya kenapa begitu jelas ya. Oke, mari kita berburu satu nyamuk kecil itu, nyamuk jenis ini sangat gatal sekali bila racunnya sempat masuk ke bawah kulit.

Hoopss mana dia, tadi ada melewati kakiku, nah sekarang dia terbang terlalu tinggi, aku tidak bisa menjangkaunya. Pandanganku tak lepas dari tubuh kecil meliak liuk mencari manuver tepat untuk mendarat di kulit mulusku (hihihi sempet2an narcis) . 

Plok !!! dua tanganku bertepuk berharap si makhluk kecil itu berada di antaranya, tergolek dan melepaskan suara bising serta bahaya gigitannya. Kubuka perlahan kedua telapakku, wah gagal.... tampak kosong dan.... ngiiiiiiiuuuunngggg ....  Oh Tuhan, dia seakan mengejek kegagalanku. Tetap berani melewati wajahku tanpa takut akan pembunuhan berencana yang aku siapkan. 

Gila... konsentrasiku full kepada makhluk ini, mungkin bila ada yang menyaksikan, tingkahku terlihat aneh dan lucu kali ya, jongkok, jinjit, sedikit bungkuk, mata jelalatan rahang tertekan, gigi gemeretuk, demi menjalankan misi melawan satu ekor nyamuk kecil. HAHHHH RESE !!!! sudahlah, enyahkan saja pikiran membunuh, toh dia terlalu gesit untuk di tangkap. Sekarang pakai taktik bertahan sajalah. Memukul saat dia menempel. Oke, baiklah... aku melanjutkan kegiatanku kembali.

Heittsss itu dia, dia mulai mendekat ke kakiku, tanganku mulai berancang-ancang untuk memukulnya. Harus pada gerakan dan posisi yang tepat, satuuuuu , dia semakin mendekat, duaaaaaa... yes, dia menempel di kakiku, tigaaaaaa.. PLOK !!!  WADOOOOWWWWWW sakit banget pukulan sendiri, tapi gapapalah sepanjang si pengganggu itu tewas.
Perlahan aku buka tanganku, dan fiuuhhh lemes deh .... gagal maningggg gagal maning... 

Sial, dua kali dia ngerjain aku, kali ketiga harus mati kau nyamuk, tapi ya sudahlah aku nyantai saja. Aku selonjorkan kaki ku seakan memasang perangkap, mataku awas mencari gerakan sekecil apapun, telingaku kubuka untuk menyerap desingan sekecil apapun. Hmmmm kemana dia ya, apa dia sudah takut dan tidak berani lagi berkeliaran ? 
satu menit....
dua menit....
tiga menit....

eitsss kok.... kok..... ada sesuatu rasa yang menebal pada area dahiku, refleks dengan tenaga super dan persiapan mental bakal sakit, tangan kananku menghantam jidat lebarku, PLETAKKK  apa PLETOKK  ya.. whatever lah bunyinya... Wohohoho sakit yang lumayan, dan hahahhaaa aku berhasil membunuhnya. Tampak makhluk kecil yang mulai mengembung setelah menghisap darah dari dahiku, dia mati dengan menimbulkan luka pada diriku, bentol besar yang membuatku berpikir akan makna peristiwa ini.

================

Terkadang kita takut akan ancaman yang masih jauh dari diri kita
Kita pasang tameng sebanyak-banyaknya untuk melindungi diri  dari luka
Kita mengawasi secermat-cermatnya apa yang ada di sekitar
Kita curiga atas sesuatu yang tidak seperti biasa
Kita sensitif atas perkataan yang sedikit menyinggung kita
Kita mudah menganggap bahwa smua adalah musuh kita
Berantas 
Jaga diri dan kehormatan
Dia adalah musuh yang akan meracuni 
Dia adalah makhluk yang patut untuk disingkiri

Lalu kita gegabah
Pukul sana pukul sini tanpa bukti 
Dia berkelit, mungkin karena itu bukan salahnya
Kita semakin gelisah
dan kemudian Pasrah

Pasang tameng kembali
Menutup diri untuk yang tak pasti
Bila mengganggu hajar, bila mendekat hampiri 
kita memasang jarak... melihat jauh kedepan

Dan tak terasa, kita sudah jatuh dan tersakiti
Oleh sesuatu yang tak pernah kita duga
Dia ada dan tumbuh bersama kita,
Menyakiti tanpa kita sadari
Dan di kala kita terbangun akan rasa sakitnya
Dia sudah meninggalkan luka dan duka

Jadi... Waspada bukan hanya pada orang yang jauh darimu, karena terkadang luka dari orang terdekatmu lebih menyakiti ...


*renungan di sambil nunggu cucian di mesin pengering :D 

Gambar comot di SINI 

Tuesday, March 15, 2011

Mother Monster

Kalau ada yang bilang aku ibu yang sabar, penyayang, ga pernah marah ... hmm itu salah besar, eh ya agak salah lah.. Aku ini tetap manusia biasa yang punya stok sabar pasang surut buat mengatasi semua gelombang kehidupan ini.. (hayyah bahasanya). Ditambah dengan hormon yang up and down saat PMS , maka lengkap sudahlah semua pikiran baik tentang diriku itu musnah.


Pernah dan mungkin sering aku seakan menjadi mother monster, yang pemarah, nyebelin dan ditakuti ama bocah-bocah, bukan sekali dua kali aku melakukan dan kemudian menyesali, taubat sambal untuk hal bernama sabar dan ikhlas menjalani hari-hari. Ya begitulah, aku bukan manusia yang sempurna toh ... walau setelah itu aku berusaha kembali menjadi manusia normal, menjalin bonding dan kepercayaan kembali bersama anak-anak, tapi aku tahu dan sadar, bahwa kesan aku sebagai ibu jahat sempat melekat pada diri mereka. Yaaaa, maybe I'm a monster ...

Terakhir kemarin, dari pagi sudah berusaha nahan amarah dengan terus melafadzkan dzikir atas kelakuan anak-anak, lanjut mereka sekolah, dan sepulang sekolah kembali berulah, macam-macamlah yang dilakukan. Teknik bersuara nada 're' udah dipakai, bicara 4 mata sudah dicoba, teguran halus berulang-ulang, tetap ga mempan. Tetap aku tahan ga keluar tanduk di kepala, akhirnya pake teknik diam dan mendiamkan, langsung bertindak dan menyimpan mainan yang terus bikin kegaduhan.

Lanjut sore hari, masih begitu, emak udah lemes, ga tau harus gimana lagi, mau marah ya cape dan ngabisin energi, jadilah shalat sambil nangis mencoba minta petunjuk Allah gimana cara terbaik mengatasi kelakuaan mereka. Habis maghrib aku tetap mendiamkan mereka, menegur sebentar, tidak digubris, aku diam di kamar, mereka terus berulah. Puncaknya, tatkala aku sedang mengaji, mereka jumpalitan di kasur , teguran pertama, tidak mempan, kedua, masih berlanjut, ke tiga, aku berteriak sangat tinggi, mereka shock, kaget tdak menyangka aku berbuat sedemikian. 

Suami kaget, langsung ambil anak-anak dan bawa keluar kamar, aku menjadi seorang pesakitan, tersiksa dengan kelemahan diri dan membiarkan sang monster keluar dari hati yang begitu lemah. Hanya tangisan yang aku bisa perbuat.... dan berharap hari ini akan berlalu cepat ....

See .... I'm not a perfect mother, I still have a monster inside me....Aku telah menoreh luka di hati bersih anak-anakku . Satu teriakan yang membuat mereka down dan bertanya , siapakah wanita ini ?  Astaghfirullah ....

Hari ini , pagi dimulai dengan tanya yang menyayat hati... 

"apakah ibu akan marah hari ini ? "



=================

Setiap orang memiliki sisi gelap dari dirinya
Ada yang bisa mengendalikannya, ada yang tidak
Ada yang spontan mengeluarkannya, ada yang terpendam
Apapun itu, seharusnya kita bisa mengontrolnya
Seberat apapun itu, sesakit apapun itu
Mereka, anak-anak tidak berhak melihat 
Tidak patut merasakan
Ternyata aku masih harus terus belajar 
Menjadi seorang ibu yang lebih tegar, sabar, dan tabah
Membunuh monster dari diri
Dan mengeluarkan peri tegas yang lebih berarti 

Smoga aku bisa ....



gambar comot dari SINI 


Sunday, March 13, 2011

Hadiah yang berlimpah dari Lomba QN dan Kopdar MP di Danau UI




Berhubung foto-foto yang lain sudah banyak berkeliaran, maka ijinkan saya sedikit narcis akan hadiah yang mampir ke tangan saya....
Terimakasih sebesar-besarnya buat Arie khususnya yang udah bikkn lomba yang sangat spesial ini, juga teman-teman peserta yang saling mendukung, menyemangati, memelototi, menilang, dan semuanya dah....

Terimakasih juga buat sponsor hadiah dari lomba ini, Sponsor-sponsor Lomba QN ala tobie:
MPID (mug sisa kegiatan baksos & ultah tahun 2007)
srisariningdiyah.multiply.com (7 buku untuk 7 pemenang utama & cinderamata dari 7 daerah)
revinaoctavianitadr.multiply.com (hadiah polisi lomba)
makhayr.multiply.com (hadiah untuk alumni yang terbanyak kena dis)
rirhikyu.multiply.com (hadiah tambahan berupa kaos MPID Peduli)
Heritagewear (3 slayer batik)
sarahutami.multiply.com (3 bros)
vocinna.multiply.com (perangkat shalat)
ninelights.multiply.com (novel perdananya: FLEUR)
prajuritkecil.multiply.com (sepasang sandal wanita)
penuhcinta.multiply.com (panci dan perlengkapannya)
nur4hini.multiply.com (panci dan perlengkapannya)
intan0812.multiply.com (kuali)

Nah, aku kebagian Menang dalam kategori tema menarik dan khusus, serta sebagai peserta penyetor link pertama. Hadiah lainnya, dapat kaos dari Cairo dari ceumimin,multiply.com.

Sekali lagi terimakasih banyak ya buat MP, cuma MP dah yang bisa begini, menjadikan satu ajang sebagai sarana berbagi suka dan duka, menjalin tawa dalam kebersamaan, walau kemarin tidak sempat banyak berbagi kata, namun rasa kekeluargaan, terutama saat foto2 dan beberes makanan *lirik mak-mak* itu tidak dapat dipungkiri.

Ketemu banyak teman baru dan lama, melepas penasaran atas penampakan MPers, ngeliat keaslian wajah dan prilaku yang biasa tersusun dalam rangkaian kata. Semua itu tidak tergantikan.... begitu terasa kuat jalinan persaudaraan kita.

Mudah2an masih ada umur bagi kita unutk kembali bersua.... love you All....

Tuesday, March 8, 2011

Siap atau gak yaaaa

Tentang Aku... sifat kok berlawanan yaaa

Alhamdulillah setelah lama ga ada kegiatan lempar-lemparan topik, kali ini kebagian juga  dalam kategori Stylish Blogger Award. Ga ngerti deh kenapa namanya begitu, kesannya jadi kayak juara apaaaa gitu , padahal ya yang kena tag atau award atau yang ga , bukan berarti tidak spesial sebagai kontak. Hanya saja karena terbatasnya pemilihan, mengharuskan kita untuk memilih hanya segelintir saja dari ratusan kontak yang ingin kita hibahkan award ini.

Okehlah, tidak perlu berlama-lama, tema kali ini adalah delapan hal tentang aku… Kok pas ya, mentang-mentang lahir di tanggal delapan, eh malah disuruh ngenalin delapan sifat… hehehe , eh ini mah jangan disambung-sambungin ye, pasti Cuma kebetulan ajah.

Entah kenapa, setelah dipikir-pikir, kok ya sifatku ini sering berlawan-lawanan ya, maksudnya, aku tuh sebetulnya begini, tapi apa yang aku lakukan begitu, walau dalam hati pengen begini, tapi yang dikerjain selalu begitu.. nah loh, makin puyeng kan…  ya ilustrasinya seperti inilah …

Perfectionis yang  ga perfect

Sebetulnya, aku tuh orang yang pengennya perfect, semua harus sesuai dengan yang seharusnya. Aku ga akan bisa tidur  sebelum rumah beres, ga akan bisa tenang kalau jemuran ga tertata rapi, atau bakal gelisah kalau pergi tidak membawa perabotan sesuai yang diinginkan. Kenyataannya, rasa malas terlalu kuat untuk memalingkan aku dari ke-perfect-an inginku.  Aku sih nyebutnya melonggarkan kesempurnaan, daripada cape-cape mikirin semua hal sesuai aturan, mending pura-pura budeg atau buta supaya semua berjalan sesuai dengan  kemampuanku.

Sejak dulu, tugas kuliahanpun gitu, maunya perfect, nyari literatur dari sana sini, tapi kepentok males, akhirnya semua buku-buku cuma jadi bacaan ala kadarnya, dan comot dikit sana sini. Terpaksa menelan pil kecewa karena ga bisa perfect, tapi apa daya kemampuan belum memenuhi.  

Jelek kan kelakukannya.. ya gitu deh ….

 

Pendiam yang cerewet

Masa kecil yang agak pelik *cieeehh , cukup membuatku menjadi pribadi yang pendiam. Pengekangan hak bicara, membuatku menjadi orang yang sulit mengeluarkan pendapat. Hal ini perlu penyesuaian yang sangat keras, perlahan aku mengembalikan kepercayaan diri untuk mulai bisa mengeluarkan pendapat dan bicara apa adanya. Belum maksimal, namun ternyata segitupun aku sudah mendapatkan cap sebagai anak badung yang kalo ngomong ga pake saringan.

Tapi mungkin memang basicnya aku pendiam, aku lebih senang mendengar ketimbang ngoceh. Seneng banget kalau bisa ketemu teman yang cerewet, setidaknya aku ga perlu mikirin tema untuk bicara, kecuali menimpali atau memberi pendapat.

Nah kalau udah keluar ‘aneh’nya, aku ini bisa jadi cerewet banget, ngoceh ga abis-abis, dan terutama sih ama anak-anak, saat cerita tentang masa lalu, tentang kehidupan masa kecil, dengan tambahan bumbu-bumbu supaya bisa diambil hikmah yang termudah oleh mereka

 

Si Rajin yang pemalas

Nah bingung kan, kalo lagi kambuh rajinnya, aku bisa dijuluki si mpok inem, di kantor, kalo jiwa pembokatnya lagi keluar, aku bakalan duduk ngedeprok, beresin kertas di mehja printer, milih2 yang masih bisa kepake apa gak, ngumpulin, di masukin ke map, nulisin map dengan label, bahkan ngelapin itu printer sampe ga ada bekas tinta di pinggir-pinggirnya. Hihihi kerajinan banget kan….

Tapi… kalo urat malesnya dah keluar,  kantong kertas isi perabotan pribadi, bisa ga kesentuh berbulan-bulan tuh, mojok aja di meja kamar, atau lemari baju ya bakalan amburadul ga kesusun  atau, tas bekas mudik , bisa bisa baru dibenahin seminggu setelah balik.. hehehe parah kan …  ya gitu dehhhhh.  Kalo suami suka nanya,  bu, kapan urat malesnya lemes ?  hihihii empet kali ya ama bini nya yang males ini

Si  Anteng yang pengamuk

Beneran deh, aku ini anteng banget, bahkan saat lahiran pun , kata mama, aku ga nyusahin, ngurus Eva kecil paling gampang deh, taruh di box, kasih mainan, dia bakal anteng playing pretend. Membesarkan aku pun, semua tidak merasakan kesulitan, aku anak yang sangat penurut dan taat sama perintah ortu, walau sebenarnya ada tindakan pemaksaan disitu, tapi yaaaa itu pan emang wewenangnya ortu, membuat peraturan.

Suamiku pun senang ama aku karena aku anteng, tenang, kalem, jadi pada dasarnya aku akan menanggapi segala masalah dengan kepala dingin *kalopanas,sakitdong* . Benarkah pendapat mereka ?   ya ga juga sih… wong kalo lagi erornya kumat, aku ini menjadi sosok pengamuk yang ga takut kalo Cuma buat gebrak meja penyelia atau nyelonong pergi dari rapat besar.  Kalo Cuma sekedar nonjok, main tunjuk-tunjukkan, itu semua udah pernah dilakukan, tapi  itu dulu…. Saat aku masih belom bisa mengendalikan diri, sekarang mah ngamuknya lebih beradab, yaaa sedikit ngedumel di twitter bolehlah, tapi untuk masalah ngamuk ke fisik mah gak lah… jadi jangan takut yaaa….

 

Si  Sabar yang ga sabaran

Ada yang bilang, kok elu sabar banget sih va…. Hiks siapa bilang ….  Aku emang penyabar, tapi keseringannya aku tuh ga sabaran, grabag grubug, ngerjain asal-asal an, gelisah parah kalo urusan antri mengantri, pengen cepat melihat hasil , dan banyak hal yang sebetulnya menunjukkan aku ga sabaran.

Lihat aja kemarin, saat aku terlambat haid 3 hari, aku dah gelisah, deg2an apa aku hamil, langsung beli test pack… padahal mah sabar aja dulu, paling juga Cuma telat biasa. 2 minggu masih belum datang itu haid, makin gelisah, padahal hati kecil yakin aku ga hamil, beli test pack lagi,  ya tetap aja negatif… padahal sabar aja kaleeeee…. Nah terbukti kan besoknya itu tamu datang, jadi kan aku ga perlu gelisah, sok pake pembenaran supaya aku bisa males-malesan, minta beli rujak, minta beli es magnum, padahal mah kagak ngidam… hahaha…

 

Si Rapi yang brantakan

Evrything must be places where it should be  (eh bener ga ya nulisnya). Ya pokoknya aku selalu ingin sesuatu berada pada tempatnya. Aku paling sebel kalo satu barang berpindah dari tempat asalnya. Rumah harus rapi, rumah harus  tidak ada debu sama sekali, baju harus rapi tersusun dari hari senin sampai minggu, tidak boleh berulang dalam minggu yang sama. Semua harus matching, dari atas sampai bawah, semua harus perfect, harus rapi, harus sesuai dengan tema dan suasana.

Itu kalo lagi bener,  kalo lagi kambuh minusnya,  ya rumah brantakan juga cuek aja, mau pergi kemana pake baju apa, jilbab apa, sepatu apa ya semau gw aja… ga peduli ama suasana, ga mikirin dresscode atau apapun itu, pokoke cuek abis…. 

 

Si Teratur yang sangat tidak teratur

Berkas harus teratur, organized, sesuai kategori… jadi kemungkinan terselip suatu berkas, rasanya kemungkinan kecil. TAPIIIII kadang juga sembrono,  berkas yang mau di pisah, dikumpulin dulu jadi satu, dan entah kapan baru mulai di pisah. Ini masih berkaitan ama malas ya…hihihi….

 

Si Penyayang yang benar-benar penyayang

Nah urusan ini, jujurly, aku adalah orang yang sangat penyayang… sayang ku selalu tulus kepada semua orang. Ga ada pembaiikan dari hal ini. Bila aku sudah kenal dengan seseorang dan merasa nyaman dengan orang itu, maka sayangku akan setulusnya aku berikan .  Kadang suka berlebihan, apa yang terjadi dengan temanku, menjadi pikiranku juga, jadi ga bisa tidur mikirin problemnya dia, pengan ngebantu sebisa mungkin, ingin ada disana disampingnya untuk sekedar memeluk dan mengurangi bebannya.

 

 

Apalagi yaa… ya gitu aja deh intinya… selebihnya bisa menilai sendiri lah dari tulisan dan keseharianku, ga ada yang ditutupi, semua apa adanya….

Aku hanya berharap , apa ada nya aku, bisa membuat dan memberi kenyamana untuk teman disekitarku,  baik yang di dunia maya taupun nyata.  I love you all


Nah berhubung ini adalah timpukan yang kudu diteruskan dan sesuai aturan, aku ikutin deh aturannya ;

1. Thank and Link Back to the person who awarded me this award (or tag)

Terimakasih buat Dian yang sudah bersedia menyerahkan award ini kepada aku. Mudah2an bisa sedikit lebih mendekatkan kita...  Thanks ya say....

2. shared 8 things about my self   ==> Nah itu sudah di jabarin diatas, cuma sebagian kecil, karena masih banyak sekali tentang diriku... :)

3. Meneruskan award ini ke 8 orang
Hmmmm siapa yaa... terus terang bingung, karena sebagian besar udah dapat kan ya, jadi aku kasih aja ke yang belum dapat dan nengokin postingan ini.  Plis jangan sungkan untuk dikerjain yaaaaa    

Wednesday, March 2, 2011

How I miss Banjarmasin So much

Terlalu mellow memang, toh aku bukan orang asli sana, kenangan disana juga ga begitu mendalam, tapi... mendengar, melihat, merenung, membayangkan nama dan kata Banjarmasin selalu membawaku pada satu rindu... rindu yang begitu mendalam, rindu yang sulit dikekang, hingga air mata mengalir untuk suatu yang aku sendiri tidak mengerti.


Banjarmasin memang daerah keluarga besarku, walau mamah sudah lahir di Jakarta, tapi kluarga besar mamah adalah warga Banjarmasin. Ayah juga warga asli Banjarmasin yang merantau ke Jakarta, meminang gadis Banjar yang sudah menghirup udara Jakarta. 

Latar belakang memang kental, tapi aku sendiri, pergi ke tanah Banjar bisa dihitung pake jari  tangan sebelah, dan sebagian adalah saat aku sangat kecil yang tidak bisa mengenang pesona bahagia atau suka saat seluruh keluarga berkumpul di sana. Terakhir aku pergi ke Banjar adalah tahun 1995, bersama adik, mamah dan ayah menggunakan kapal laut 2 hari 3 malam. Selebihnya, aku sibuk menata hidup, dan setelah berkeluarga semakin susah untuk menapakkan kaki kesana bersama keluarga.

Awal tahun 2009, sempat aku diajak serta ke Banjar, namun tentu saja kendala materi sangat dominan, aku dengan 4 anakku menggunakan pesawat akan membutuhkan budget sangat besar, dan kondisi memang sangat belum memungkinkan. Akhirnya aku hanya bisa menitipkan jiwa dan rinduku kepada Putri yang  aku ijinkan pergi bersama keluarga besarku itu. 
Hatiku nelangsa....  
Air mataku tumpah...
 
tanpa dia tahu ...
Aku pedih...
Karena itulah kali terakhir keluarga besar kami bepergian bersama ayah
ke kampung halamannya
bersenda gurau bersama kakak-kakak-nya
Ya Allah.... 
dan tangisku kembali mengalir..

Bulan lalu, kembali rasa itu menerpa, saat aku kembali tidak bisa menemani mamah ke Banjarmasin, alasan klise, dana dan ketidak mungkinan aku meninggalkan anak-anakku. Pedih... pedih sekali..... melepas mamah bersama adik untuk terbang ke tanah lahir Ayah, I wish I could be there ....

Dan kemarin, tatkala ada sahabat yang melangsungkan pernikahan di sana, kembali hati ini bergetar, ingin.... ingin sekali aku disana, oke, egoisme pribadi berkedok menghadiri undangan, ingin melepas rindu dengan alasan pertemanan... Tapi kembali... ijin belum aku terima, tetap dengan alasan klise, dana dan anak-anak.


Entahlah... 
aku rindu untuk apa...
Tidak ada kenanganku disana..
Tidak ada kesan spesialku disana...
Banjarmasin hanya sebuah kota...
sudah... lupakan saja....
Mungkin aku hanya ingin melepas rindu pada satu sosok berwajah seperti ayah. Kakak kandung ayah yang sekarang pun sudah menua. Mungkin itu hanya kerinduanku padanya, mencium aroma rumah tempat ayahku pernah berada dan besar bersamanya. Ya , mungkin rinduku karena ayah.... aku ingin berada dekat ayah... 
Putri n my big fam at Martapura

Bandara Syamsudin Noor ...
Ketupat Kandangan...
Soto Banjar ...
Ikan Haruan ...
Bingka Banjar ...
Kelotok ...
Pasar apung ...
Martapura...
Tunggu aku..
Entah kapan....
ayah naik kelotok  ;;(

Tuesday, March 1, 2011

Rutinitas Baru

Mulai senin kemarin, anak-anak kembali menggunakan fasilitas antar jemput dari sekolah. Biasanya kalau berangkat selalu dengan bapaknya, tapi berhubung bapaknya sekarang suka dapat jatah ngamen di pagi hari, jadilah tidak memungkinkan untuk mengantar mereka dulu ke sekolah.

Memang jarak sekolah anak-anak sangat jauh dari rumah, dan ini berakibat mahalnya biaya antar jemput anak-anak. Satu orang anak kena 250rb, dan aku untuk 3 orang anak kena 750 ribu buat jemputan doang.. hiks...  Pernah nyoba nitip ke supir kakak-ku , tp kok jadinya merepotkan, dan terkadang kalau kakak-ku punya kegiatan tertentu, tetap saja anak=anak ga kepegang. Dan yang jelas, aku jadi rada kurang nyaman untuk komplen bila ada sesuatu yang ga enak. Walau aku tetap nitip uang juga untuk jasa supir, tapi tetap ga enak lah ... 
Akhirnya pasrah aja deh, sementara sampai akhir semester ini, kita kembali pake jasa antar jemput, mudah2an akan selalu ada rizki buat kami. Semester berikutnya toh maisaan dan ghifari sudah pindah sekolah ke dekat rumah, dan aku minimal bisa antar jemput mereka dengan sepeda atau motor ..*diplototin suami *

Resiko dari pakai antar jemput ini, selain ngebongkar isi dompet, juga mereka dijemput terlalu pagi, bayangin aja, biasanya kalau diantar suami, mereka go dari rumah jam 6.45, nah sekarang pakai jemputan, mereka harus siap jam 6.05 , dan dijemput jam 6.10-6.15 .  Pagi bvanget yaa....

Tapi Alhamdulillah, setelah rapat pleno keluarga kecil kami, kami jelaskan perubahan ini, kami terangkan bahwa mereka akan kembali bersama om Tio (supir)  dan harus lebih pagi siap. Pertama mereka komplen, tapi setelah dijelaskan kondisi kami, mereka mengerti, dan mereka mau menerima konsekwensinya, yaitu bangun lebih pagi, dan tidak ada bermalas-malasan di pagi hari, karena tidak ada acara tunggu-menunggu, telat berarti tidak sekolah....

Alhamdulillah, setelah berjalan sejak Senin kemarin, mereka dan kami bisa menjalaninya, dan ternyata lebih nyaman begini. Rutinitas baru sudah terbaca dan ternyata lebih enak euy. Malam sebelumnya, kami ingatkan anak2 untuk menyiapkan buku, tas, sepatu dan kaos kaki di dekat pintu keluar. Aku menyiapkan baju dan gelas+tempat bekal mereka sekaligus menyiapkan sarapan buat besok (cuma di pisahin, jd subuh tinggal dimasak). Setelah semua beres, mereka baru boleh tidur.

Pagi bangun jam 5 dan anak2 jam 5.30, langsung mandi, sementara aku beresin di dapur, bapaknya nyiapin bekal sekolah. Setelah sarapan selesai, kumpul di meja makan dan mereka harus minum susu, dan sedikit makan nasi. Nah untuk menghindari anak2 yang doyan ngobrol, makanya aku lebih mending nyuapin si anak-anak cowo, biar cepet...  hap hap hap... beres...

Jam 6 tepat, semua sudah siap di teras untuk menunggu om Tio menjemput. Ibu udah bisa nyantai dan minum air hangat sedikit. Setelah mereka di jemput, aku mulai bergerilya di belakang, kalau hari ini jatah nyuci, besoknya jatah gosok, smua dibuat santai saja. Jam 7.30 udah beres, dan baru deh nyapu ngepel. Jam 8 semua sudah selesai dan aku bisa nyantai, ngaso sambil buka HP .

Kegiatan yang dimulai lebih maju ini ternyata lebih bikin segar, kemarin karena bergantung dengan bapaknya yang antar, mereka terkesan santai, sebelum bapaknya marah2 atau klakson mobil , mereka masih asyik ngobrol, belum pake sepatu, tempat makan minum masih belum keisi, amburadul deh pokoknya, ditambah ibu bapaknya yang ikutan spanneng dan teriak2 supaya cepet. Tapi sekarang, semua lebih terorganisir, semua terlibat demi satu tujuan, tidak terlambat dijemput. 

Ya , rutinitas baru butuh penyesuaian, tapi setelah teratasi ritmenya, semua ternyata bisa membawa hikmah, semua selesai dengan cepat, tanpa emosi, dan aman.... Liat aja, jam sekarang aku udah bisa MP-an, karena si bontot masih tidur dan belum gelendotan, gosok nya tar ajah, blom mood ... hehehe