Thursday, September 23, 2010

[Xenophobia] Menjadi Wanita

Sejak kecil, sebagai anak ke dua dari 6 bersaudara yang semuanya perempuan, saya termasuk yang lebih berjiwa mandiri dan  lebih tomboy. Saya melakukan apa yang biasa dilakukan anak laki laki, memanjat, melompat got, main di sawah,  main layang, bahkan berantem yang beneran berantemnya anak laki laki. Semua sudah mengerti, sudah paham akan sifat dan kelakukan, mereka tidak pernah memaksakan saya  harus menjadi seorang gadis manis, karena memang waktu mereka tidak cukup untuk merubah sifat seorang anak bernama Eva, uruslah dirimu sendiri selama tidak merusak dan mengganggu orang lain.

Tumbuh menjadi anak yang lebih sendiri , menjadikan saya kebal dengan makhluk bernama laki laki, disaat masa SMP teman teman wanita sudah memiliki buah dada, sedangka saya dengan bangganya menampakkan kerata-an bagian depan , ketika teman teman sibuk dengan masa menstruasi, saya dengan tertawa meledek mereka karena tidak (padahal belum) merasakan itu , saya ikut menertawakan disaat anak anak perempuan terlihat noda di belakang rok nya, mengejek disaat banyak anak anak perempuan ijin untuk tidak ikut olahraga karena sakit perut menstruasi , dan saya hanya teersenyum sinis dikala para  perempuan 'andalan' di sekolah sibuk berinteraksi dan bertualang dengan yang namanya cinta.

Bagi saya saat itu, cinta adalah suatu keribetan, menyusahin diri sendiri, menyusahkan  orang lain , banyak berbohong , dan yang jelas merebut para lelaki itu dari pertemanan . Saya pernah dalam masa begitu benci nya kepada teman pria , karena satu persatu mereka sibuk dengan urusan cinta, va aku ga bisa main hari ini, mau jemput si Dewi, va main sepedanya besok aja ya aku mau anter Rina pulang, va jangan ajak gw bolos lagi ya, gw kan pengen liat Siska di sekolah ... Wadduuhhhh benci banget rasanya , perempuan saat itu bagiku adalah perebut kenikmatan dalam  bergaul, mengambil waktu santai yang saya  punya  untuk bersepeda ria bersama mereka, meringkus niat iseng (dan buruk) demi mencari sensasi kabur dari sekolah. Ya perempuan perempuan itu benar benar mengganggu hari ..

Lalu SMA, saya akhirnya harus merasakan yang namanya menstruasi, pertama kali benci dengan rutinitas itu, lalu hormon mulai menggerogoti jiwa dan pikiran, mulai tumbuh rasa rasa aneh saat bertemu lelaki yang lumayan ganteng (menurut pribadi), dada  mulai membesar yang mengharuskan saya untuk  menutupinya dengan lebih benar , jerawat mulai mendatangi wajah , dan yang menyedihkan adalah suara sopran yang saya punya sudah menurun satu oktaf .  Apa ini yang namanya menjadi wanita ?  fiuuhhh enakan kemarin kemarin rasanya, ga perlu pake pembalut, ga perlu pakai bedak badan , ga perlu pake bra, ga perlu urus jerawat, ga perlu menekan rasa karena gejolak aneh yang muncul. Oh God... I wish I;m children forever ...

Mama mulai mengambil peran  dalam  mengenalkan akan tanggung jawab seorang yang sudah beranjak dewasa , menganjurkan untuk mulai bertindak lebih manis, menjaga etika, cara berpakaian yang lebih wanita, memanjangkan rambut dan  beragam kegiatan wanita. Haduuh makin pusing  ....

Walau saya  berusaha menolak akan takdir kewanitaan, ternyata memang hormon bekerja sangat efektif di tubuh , tiba tiba saya  mulai merasa ingin mengurus tubuh, tiba tiba saya menjadi begitu perhatian terhadap pernak pernik perempuan, mulai meminta beli rok, baju blues, bando , pita, jepit rambut dan sepatu yang lebih perempuan. Sempat takut akan menjadi bahan tertawaan keluarga, tapi mental sebodo amat  masih kental menempel , jadi biar ga matching yang penting  bisa merasa gaya. Dan ternyata being girly cukup menyenangkan.

Semasa SMA adalah masa masa dimana para  siswa mulai membentuk gank atau kelompok kelompok kecil yang klop dengan misi mereka. Ada gank pelajar beneran , gank rohis , gank volley, gank basket, gank taekwondo (aku didalamnya), gank cheerslader, gank cewe idola, gank cowo idola dan macam2 lah sejenisnya. Sebetulnya sih ga ada nama resmi seperti yang aku tulis sih, itu cuma istilahku aja. Masing masing biasa berkumpul dengan kelompoknya, cewe cewe keche, makan di kantin pojok sambil cekikikan ngeliatin gank cowo ganteng. beberapa udah menjadi couple , dan kebanggan sendiri bagi cewe yang berhasil menjadi pacar salah satu cowo idola di sekolah.

Saya ngapain ? nongkrong dengan kaki naik di kursi masih cekakakan bersama teman teman cowo, ngasih komentar tentang kelakuan para cewe cakep vs cowo ganteng  (kok rasanya menyedihkan banget ya ) , sambil main kartu atau apa aja yang bisa jadi pengisi waktu istirahat yang singkat.  Namun suatu saat ada rasa aneh  yang timbul, rasa sepi di tengah keramaian, rasa  ingin berada di tengah mereka, para perempuan beneran, bahwa ada rasa menjadi pecundang dengan menolak takdirku sebagai perempuan ,dan suatu pemikiran bahwa Saya seharusnya bukan disini, tapi bersama mereka ..

Saya harus bisa masuk kedalam lingkungan perempuan , tapi terus terang saya takut, takut sekali, ini mungkin karena pola pikir saya yang terbiasa dengan para lelaki, yang menjudge perempuan sebagai makhluk cerewet yang banyak menuntut, yang hobinya menggosip, berguncing, sibuk dengan perabotan pribadi dan pernak perniknya, sibuk dengan urusan cinta , hati dan perasaan. Lucu juga sebetulnya , saya menilai itu padahal saya sendiri adalah seorang perempuan. Dan inilah yang membuat ketakutan pada diri saya, saya takut masuk kedalam lingkungan perempuan  karena apa yang saya ucapkan akan saya rasakan atau bahkan saya lakukan. Oh God....

Lalu terpikirlah bagaimana harus merubah semua, bagaimana saya bisa masuk kedalam lingkungan perempuan tanpa saya harus mengikuti alur hasil pemikiran saya. Saya ingin masuk ke lingkungan perempuan yang tanpa guncingan, tanpa gosip, tanpa curhat tak bermutu , tapi perempuan perempuan tangguh , yang mandiri dan bisa diajak bebas. Adakah yang seperti itu di sekolah ini ?  Dan saat itu saya baru tersadar bahwa saya tidak mengenal para perempuan di skolah ...

Memulai dari diri sendiri, saya mulai merubah penampilan , mulai merenggangkan pertemanan dengan para lelaki itu, saya berusaha menjadi sedikit diam dan sedikit manis, rambut panjang mulai saya ikat, saya mulai berpakaian tanpa gulungan tangan di kemeja, rok mulai sedkit di pendekkan (jangan diikutin ya), sepatu sedikit girly dan tas ransel berubah menjadi tas selempang yang lebih perempuan. Saat istirahat saya habiskan di kelas, mulai mendekati teman perempuan di kelas , walau canggung yang teramat sangat tapi saya tetap berusaha. Saya sadar bahwa mereka pasti merasa aneh dengan perubahan ini, tapi ga masalah, karena lama kelamaan saya akhirnya bisa masuk kedalam perbincangan wanita.

Perlahan saya mulai bisa merasakan siapa mempunyai sifat apa, dan lama kelamaan hukum alam berlaku, saya akhirnya berhasil menemukan sahabat perempuan yang setipe , seide dengan saya , ya saya tidak menutup pertemanan dengan yang lain, tapi saya lebih nyaman untuk bergaul dengan si bule, Maya, si mantan tomboy,Nita dan si girly abis ,Dora. Yaa  kami empat serangkai yang akhirnya bisa eksis di sekolah. tidak membentuk gank hanya kami nyaman dengan kebersamaan kami, tidak terikat, tidak ada acara gosip menggosip, tidak ada curhat an jatuh cinta, putus cinta dan semacamnya, tapi kami lebih peduli kepada alam, keluarga, sahabat, dan masa depan.  Dan lucunya lagi adalah, bahwa kami berempat sebelumnya memiliki perasaan yang sama, bahwa kami takut bergaul dengan perempuan..  What a funny thought..


=============
Diikutkan dalam lomba Menulis tentang Xenophobia  yang dibuat oleh Lessy

Note : Pict Me and girl friends, dasar tomboy, tetep aje maennya di genteng.. hehehe


39 comments:

  1. wahhh nggak nyangka....dulunya tomboy banget....

    ReplyDelete
  2. namanya juga proses mengenal diri sendiri :D

    ReplyDelete
  3. wuaaa..mba eva tomboy?? sekana ga yakin gitu yaa.. secara mba eva sekarang bener keibuan bgt....

    ReplyDelete
  4. tp skrg dah ga diragukan lg keperempuanannya kan mbk xixi....

    *btw, gambarnya mantapppp

    ReplyDelete
  5. hehhee.. ya begitulah . skrg udah gak kok

    ReplyDelete
  6. iya, ada masanya dan tiap pribadi akan memiliki kesan yang berbeda

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah... yah walau dlm beberapa hal mah masih adalah beberapa sifatnya

    ReplyDelete
  8. ya ga lah.. dah 4 buntut gitu :D
    cuma kalo lagi eror , sifat preman nya bisa keluar

    ReplyDelete
  9. ga nyangka kalo aslinya dulunya tomboy....
    gimana cerita pertemuan dnegan ayahnya yah

    ReplyDelete
  10. oh my GOD...gw baca ini seperti membaca riwayat hidup gw yg plek plek sama bangeeeettttt...thank s God bukan gw sendiri perempuan di dunia yg mempunyai jalan cerita seperti cerita di atas....

    asliiiiiiiiiii kya gw baca hidup gw pa......

    ReplyDelete
  11. toss dulu ahh... masa sih sama li, hihihi , baru M saat SMA, malu banget kalo pake bra ... hahahaha

    ReplyDelete
  12. itu masa kuliah beda lagi ceritanya.. hehehe

    ReplyDelete
  13. gw M pas kelas 1 sma atau terakhir kelas 3 smp.sempet di ejak ma temen kta na gw bencong secara ga mens 2x *sial*trs pas smp lupa kelas brp..dada mulai agak membesar ..dan sumpah matiii gw maluuuuuuuuuu banget dgn dada yg tumbuh itu..sempet klo pake kaos suka di bungkuk 2x in badan gw krn gw ga mao dada nonjol*makanya skr agak bongkok pungung gw* hahaha.sempet bertahan ga mo pake miniset krn malu tp mao ga mao pake juga krn lama lama sakit wkwkwkwkwk....

    ReplyDelete
  14. Hihihi..lucu juga ya mbak Eva, sampai segitunya :D

    ReplyDelete
  15. masih banyak yang di sensor, malu hehehe....

    ReplyDelete
  16. hahaha bener li, sama persis... kalo mens suka boong ikutan solat, pdhal mah lg solat, saking malunya kalo mens... hihihi pdhal dosa yak...

    ReplyDelete
  17. gw juga paling anti bertemen ma perempuan..dan alasan na sama kya lu itu..perempuan mah tukang gosip,suka dandan alias genit,cinta 2x an aurusan nya. makanya gw ga pernah punya temen perempuan. sempet di omelin juga sama emak gw krn main na sama laki 2x mulu krn sempet jadi omongan tetangga klo gw main kartu ma laki 2x semua.hahaha...dan itu berlaku sampe gw kuliah ...palieng empet main ma perempuan...

    ReplyDelete
  18. hahaha. . sekrang dah maen ama emak2 ya, macem gw .. ternyata mantan reman juga :D

    ReplyDelete
  19. yoi..sekarang mah punya banyak temen perempuan malah...dulu sempet bermasalah klo mo masuk ke kelompok para perempuan....

    ReplyDelete
  20. Masih jago taekwondo ga? btw tomboy tp liat siti ngibrit hi hi

    ReplyDelete
  21. woaaaahh dulunya jagoan preman juga.. :D

    ReplyDelete
  22. @ mba nung : yaaa preman aja ada yg takut ama kecoak, palagi aku... Hehee

    ReplyDelete
  23. @ mba tin : ga preman jg sih, cuma bergaya dan bersikap ala cowo aja,

    ReplyDelete
  24. @ ira : toss dong, tp skrg malah nya,an dgn para ibu2 dan wanita2 yg aku kenal saat ini..

    ReplyDelete
  25. seru mba bacanya..xixixi
    itu photo sengaja disamarin kan ya

    ReplyDelete
  26. @maya : iya fotonya sengaja di gituin, malu atuh... Hehehe

    ReplyDelete
  27. wah sampai main di genteng.. sungguhtomboysejatidotcom :)
    btw salam kenal.. :)

    ReplyDelete
  28. Seru, ternyata aslinya tomboy ya mba,hehe..
    Anak ceweknya ada yg ngikutin ngga tuh? :D

    ReplyDelete
  29. ...mengkeret baca bagian ini...

    Janji! gak nakal lagi mbak...huhuhu

    ReplyDelete
  30. cewenya cuma satu, rada tomboy lantaran adek2nya cowo semua... tp lebih manisan dia lah daripada aku dulu

    ReplyDelete
  31. salam kenal juga... genteng itu tempat pelarianku kalo lagi ngambek :D

    ReplyDelete
  32. hahah fotonya di genteng jadi inget Anak Kos Dodol nya Dedew :D

    ReplyDelete
  33. :))) mainnya di genteng juga ya mbak...genteng memang sangat menyenangkan dan inspiratif buat sebagian orang....*dulu waktu kecil saya senang juga nongkrong di genteng...kadang kontemplasi segala di sana hahaha*

    Wah...skrg mbak Eva yg tomboy itu jd anggun sekali...

    ReplyDelete
  34. Wah, lagi baca2 peserta ya Less, pasti sibuk banget ya, Alhamdulillah akhirnya dikunjungi..
    Skrg ga juga anggun kok, galaknya mah masih :D

    ReplyDelete
  35. udah kedua kalinya ku baca kok mbak..cuma yg pertama ga login dan masuk masukin ke file words. tapi kali ini mau mendaratkan komen jadi ya musti visible kunjungannya huehehehe.....
    ^_^ Insya ALLAH galaknya jadi tegas ya mbak...aku juga niy masih harus memperlembut diri....kadang masih muncul sisa2 sok gagah dan pecicilan gak karu-karuannya...:D

    ReplyDelete
  36. mudah2an nanti ada waktu buat bisa ketemu Lessy ya, sementara baru mengira2 dari tulisan dan kisah teman2...

    ReplyDelete