Sesuatu yang tidak direncanakan memang ternyata lebih mudah terwujud, berawal dari rencana kepergian kami ke Bandung di liburan lebaran kemarin, suami salah ambil jalan, mengambil jalur tol Cikampek padahal mau ke Bandung, berusaha terhindar dari omelan istri yang selalu kesal bila salah jalan, akhirnya suami inisiatif buat mengajak semua mampir ke Ciater dan main di air panas.
Anak anak yang memang maniak bermain air walau paling jarang ama yang namanya berenang, tentu saja kegirangan ketika diberitahukan kalau kita akan mampir ke pemandian air panas. Semua langsung heboh dan sibuk dengan jadwal dan acaranya bermain air.Untunglah sang bunda yang udah ada feeling bakal mampir ke suatu tempat bernama kolam renang, sudah menyiapkan pakaian renang masing masing, walau tanpa sepengetahuan mereka (soalnya kalau mereka tahu diawal, bakal heboh dan nagih janji terus).
Tiba di tempat penginapan sore hari, sejak saat check in pun anak anak sudah sibuk untuk segera bermain air. terang saja di tolak dulu oleh mak nya, karena harus shalat dan menyiapkan perabotan dulu. Anak anak shalat serasa di kejar tayang, buru buru lantaran gelisah mau berendam, langsung menyiapkan pakaian renang, baju ganti dan handuk nya. Dan karena tidak bisa ditunda lagi, jadilah disuasana hujan rintik, kami semua beranjak ke kolam rendam air panas .
Lumayan tidak terlalu banyak orang, cuaca semakin gelap padahal waktu baru jam 17.00, langsung semua mengambil posisi duduk menyesuaikan diri dengan suhu air yang terasa sangat panas di banding kan dengan suhu luar yang begitu dingin. Satu kaki perlahan di jatuhkan, dan satu lagi memulai beradaptasi. Semua berteriak, begitu ceria, begitu merasakan sensasi yang berbeda, berendam dengan air panas ....
Ceplak cepluk, Putri, Ghi dan Ican sudah berani memasukkan badannya ke dalam kolam, Fadhl masih terpaku di pinggir mencoba merasakan kenikmatan air yang berbeda dari biasa. Semua sudah mulai bisa menikmati, bermain ciprat cipratan , menelusuri pinggir kolam sambil merasakan desiran angin yang membawa titisan hujan. Tak lama Fadhl mulai terlena, mencoba menapakkan kakinya di jenjang yang lebih dalam. Tangannya masih memegang tanganku, mencoba mencari ketenangan dan keberanian , perlahan erat nya genggaman mulai terulur, satu .. dua... tiga... dia mulai berani melepas diri.
Wow.. hujan semakin besar , aku mulai beranjak melepas mereka dan mencari keteduhan di bawah payung besar yang tersedia di pinggir kolam. Angin begitu besar ternyata, tak kuasa menahan air yang terhembus oleh ganasnya tiupannya. Berusaha menghindar dari air , tetap saja membuatku basah ... Air seolah mengejarku , ingin berteman denganku .. Baiklah air, mari kita berdansa , menari di bawah awan gelap yang seharusnya belum tiba waktunya datang sang malam.
Aku kembali kearah kolam, membasahi kakiku dengan hangatnya air yang terguyur hujan, memang tak semestinya aku yang berpakaian lengkap ikut berendam disana, tapi biarlah , aku ingin bercumbu dengan air yang mulai menggelitik jari jari kakiku, mengalir lembut di sela sela kakiku, meraba wajah dan tubuhku dengan hentakan yang menyejukkan. Sudah berapa lama aku tidak bermain denganmu wahai hujan ... Padahal dulu aku begitu sering bercanda dengan mu, dikala kecilku, bermain di bawah talang air rumah tetangga , berjongkok bersama menampung sang air di dekapan tangan dan melepaskannya ke udara bebas... berteriak bersama suara tetesan kerasmu , berkejaran bersama sang angin yang membawamu... Aku ternyata merindukan itu ...
"bu, kita balik yuk ke kamar, hujan terlalu besar, anak anak nanti sakit" Tiba tiba suami ku menghentikan lamunan dan bayangan indahku... Tidak, aku tidak ingin pergi dulu, aku masih ingin bersama sang hujan dan air hangat ini .. Jangan salahkan hujan yang akan menimbulkan sakit, dulupun aku baik baik saja, dan saat ini, kami pun akan baik baik saja. Aku tidak akan memecah kebahagiaan empat bocahku saat ini, biarkan mereka bebas merasakan anugrah Allah yang begitu indah ... Air ... hujan .... kami akan baik baik saja...
Satu stengah jam telah berlalu, anak anak sudah puas dan mulai terasa rasa lapar yang begitu besar. Selamat tinggal hujan, selamat tinggal air, besok kami akan menatapmu lagi, bermain bersamamu lagi, walau wahai sang hujan, berhentilah sejenak dan biarkan esok kami merasakan air tanpa dirimu . Turunlah sesuai inginmu, dan semoga kehadiranmu dapat bermanfaat bagi kami, makhluk bumi ..
==============
Diikutkan dalam tulisan tentang Air yang diadakan DISINI
Aih senangnyaaaaa main air. Kapan2 ajak Dafa yaaa kakak dan abang... *belum pernah ke Ciater* :D
ReplyDeleteAku pun pecinta hujan mba....
ReplyDeleteMenikmati suasana bogor di petang hari yg basah krn hujan
tiap hari pulang sekolah pasti mandi hujan
Suka kangen masa kecil yang suka main hujan-hujanan, pingin banget nyuruh anak-anak main-main di bawah air hujan spt waktu masa kecil saya.
ReplyDeleteSalam kenal....!!
itu foto paling atas, sampe kecipratan airnya kefoto juga ya mbak..
ReplyDeleteinijuga krn ga sengaja .. hikmah krn salah jalan
ReplyDeletenikmat ya.. basah2an ... main2 sama hujan. nikmatnyaaa
ReplyDeletePutri baju renangnya bagus deeh...
ReplyDeletedi double atau memang sudah 1 set gitu Mbak ?
salam kenal juga mba...
ReplyDeleteMemang main hujan itu nikmat banget, kadang bila kondisi memungkinkan, aku suka membiarkan anak2 main hujan, walau akhir2nya suka sebel karena cucian jadi menumpuk dan kotor, hehehe
hooh, nekat ajah, hujannya deras banget
ReplyDeleteehem ehem ... itu baju renang muslimah , hasil jarahan dari toko ku ..
ReplyDeleteOOT : akukan jualan baju renang mba.. hihhi (http://evabunda.multiply.com)
Nikmaaaat... Besoknya ga ada baju seragam ganti...hahahhaha... Gak sekolah deh!
ReplyDeletewah ibu yg siaga banget..kok ya udah siap2 baju renang gitu loh.. :)
ReplyDeleteHujan, sering menggoda kita untuk berbasah2 ria
ReplyDelete:)
aku pernah tuh di suruh cuci sendiri sore itu, trus digosok sampe kering ... hahhaha
ReplyDeletesbtlnya emang pengen ajak renang anak2, tp ga ke ciater (niatnya) ..
ReplyDeletekalo ga basah namanya bukan bermain hujan , tp melihat hujan .. tp kalo hujannya bersama petir, maafkan aku wahai hujan, aku ga mau berselingkuh dengan mu lagi ..
ReplyDeleteKata Hujan," Life is not about waiting for the storm to past
ReplyDeleteIt's about learning to dance in the rain,"
puas2 deh anak2 kalu main air.. hujan deres apa hujan malu2 ayo aja..
ReplyDeleteoke rain, let's dance... kebetulan bogor lagi hujan nih, tp ga mau dulu ah, mo masak ajah ... :D
ReplyDeleteheheheh... sama aja ya anak2 dimana2... Harris dan sepupunya juga seneng banget maen air, berenang, berendam or maen hujan...
ReplyDeleteOooh.. hihi iya yaa.. meluncur dulu aaah
ReplyDeleteBeugh! Toss dulu, m'Eva ...
ReplyDeleteSaya juga paling seneng kalo ketiban rejeki bisa berenang di bawah hujan. Euuh, asik banget di badan.
Sempet nyengir baca kalimat ini ...
ReplyDeletepas banget kalau kameranya disarungin dicapac ya :)))
ReplyDeleteitu dia tujuannya ... hahhaa
ReplyDeletesoalnya dia itu paling susah apal jalan, pan istrinya sekali2 pengen gitu di setirin sambil tidur. :D
ReplyDeletetetesan hujan menyentuh badan .. nikmatnyaaa
ReplyDeleteaku suka baju renangnya putri mbak. ehehe.
ReplyDelete*aku komen ya :)
@desti : trimakasih ya atas komentarnya... Baju renangnya bisa beli di aku kok ... Hehehee *numpang iklan
ReplyDeleteseru emang main hujan2an
ReplyDelete