Senja begitu indah, jingga merona dipelupuk awan seolah memeluk sang bulan. Belum waktunya turun wahai bulan, diamlah sejenak , berikan waktu pada mentari untuk tetap memberi sinarnya. Jingga yang indah, jingga yang membawa rasa pada diri gadis kecil yang masih bermuram durja.
Sudah berapa lama gadis itu ada disana ? Waktu terasa begitu cepat , saat dukanya masih terbawa cahaya terang, saat tangisnya teronggok dibarisan dahan belimbing , saat isaknya masih mempertanyakan keadilan bagi dirinya. Dan kini, temaram senja semakin tiba, akan berapa lama lagi gadis itu bertahan, berapa lama lagi gadis itu memberi waktu kepada mereka untuk mengerti, berapa lama lagi gadis itu mampu menahan diri dari duka yang semakin menggeregas batinnya.
Gadis itu masih menatap mentari yang semakin siap digantikan rembulan, sudah tiada tangisan, sudah tiada amarah, sudah tiada sakit tampaknya, dia bersiap untuk turun dan menumpukkan deritanya dalam lubuk hati terdalam .
Dengan gerakan lemah sang gadis menuruni atap rumah tempat persembunyiaannya, melompat meraih dahan belimbing tempatnya berpijak dan merangkak, menuruni perlahan masih dengan harapan adanya suatu pengertian. Dan memasuki ruang yang semakin asing baginya.
Percuma , tetap tiada yang mau menyapa dan mengerti , semua berlalu seakan tiada peristiwa itu. Sang gadis beranjak menuju kamarnya, melewati ruang dimana sang ayah sedang menyeruput segelas kopi kesukaannnya.
“Dari mana kamu, awas kalau genteng jadi bocor lagi ya, ngumpet kok hobinya diatas genteng,
==========
hihihi.. mefet. kalo sempet sih ikutan lomba nya Mba Intan ... kalo ga sempet, gpp kok..
sumpe dumpeeee.. akubelum pernah bikin FF. Susaaaaaaaaaah
ReplyDeletebahasanya puitis bgt :)
ReplyDeleteIya mbak. Puitis nian :>
ReplyDeleteSi gadis kecil kenapa Va? Penasaran apa yg membuatnya bermuram durja?
ReplyDeleteAdakah terkenang akan ibunda tercinta?
gadis kecil yg malang T_T
ReplyDeletekerennnn tulisannya mb Eva!!
ReplyDeleteakhirnya bergabung juga mbak eva...hehehe kenangan dengan siapa ini mbak ? ^__^
ReplyDeletemepet bener mba, hihihi
ReplyDeleteakhirnya ikutan juga
keyen.... tp telat 6 menit :(.....
ReplyDeletepuitis banget mbak eva
ReplyDeletebagus koq Eva..
ReplyDeleteMemang jago nulis
ReplyDeleteini aje mentok duluan.. nulis itu emang kudu dlm kondisi tenang banget , saking tenangnya, mefet deh bawaannya. hehehe
ReplyDeletemasih jauh ah dari puitis....
ReplyDelete