Saturday, June 9, 2012

Bermain Ular




Emang ya, sebelum menghadapi, kita suka memblok diri kita untuk tidak menyukai sesuatu. Seperti juga ular, dulu sih pikiran ku ular itu menakutkan, ya walaupun memang wajar utk di takuti mengingat bagaimana kehidupan dan kemampuan ular itu sendiri.

Dulu, sempet mikir, itu orang2 yang doyan main ama ular ga takut apa ya, ga jijik ya, ga kotor ya badannya di rambati ular, pokoke semua keanehan aja rasanya melihat ada yang sampai niat melihara ular sebagai binatang peliharaan.

Tapi minggu lalu, 3 Juni 2012, setelah kami berolahraga di sempur, kami mampir ke taman kencana, bogor, dan ternyata disana ada komunitas pencinta reptil yang sedang berkumpul. Mereka membawa binatang koleksi mereka, antara lain komodo mini, beberapa jenis ular, iguana, dll. entah mengapa, tiba2 aja saya penasaran ama ular ini. kebetulan ada 2 orang yang sedang memegang ular dan mereka tampak nyaman sekali. dengan iseng, saya tanya sebentar, jenis ularnya, berbisa apa tidak, agresifkah, dll.. ternyata menurut mereka, selama sedang tidak dalam masa ganti kulit (istilahnya heading apa healing yak, lupa) , mereka cenderung tidak agresif, jadi super aman.
Lalu aku beranikan menyentuk kulitnya, ya ampunnnnn jauh bener dari perkiraan selama ini. Saya sangka kulit ular itu berlendir dan menjijikkan, ternayata lembuuuuuuuuutttt sekali, ya persis seperti menyentuh tas/dompet dari kulit ular. Langsung deh ketagihan mengelus kulitnya, lalu ditawari untuk menggendongnya. Dan sekali lagi saya iya kan saja, dan mulai lah si pyton batik itu melingkar di leher saya, dan merambati perlahan. Haduuuhhh enak bener deh, kaya dipijat rasanya, kulitnya lembut dan wah enak deh pokoke, dan saya sangat menikmatinya.

Begitu pun anak2, satu persatu mulai berani dan menikmati bermain dengan ular, kecuali fadhl yang cuma berani megang tapi ga mau meluk. jadilah kami semua lama nongkrong di tempat itu sambil bermain2 dengan makhluk tuhan itu.

Lalu mata saya beralih ke mini komodo, lucuuuu banget, sayangnya pemiliknya tidak mengijinkan saya memegangnya, karena berharga banget kali yaa, dan sayapun lupa memotretnya.

Hari itu, saya melepaskan ketakutan saya pada ular, tapi tetap rasional dong, kalo nangkep ular berbisa mah tetap aja ogah. tapi kalau cuma meluk ular pyton atau ular2 lain yang ga berbisa dan ga agresif, masih berani lahhh...

Sempet ketawa juga, aihhh saya yang begitu ga brani ama kucing, tapi ternyata berani megang ular, bagi saya ya masuk akal aja, kucing mah agresif banget, kalo ga nyaman di gendong dia akan nyakar, ogah banget deeehhhh.. mana saya alergi pula ama kucing, jadi ya mending megang ular aja lah.

Jadi pengalaman yang indah, menjadikan saya memahami mengapa ada beberapa kalangan yang jatuh cinta dengan ular, karena emang seksi banget dahhh... hehehehhee

Prosesi Haflah dan Tahfidz angkatan 4 SDIT At Taufiq


udah lelah ya nak

Alhamdulillah, akhirnya sejalan dengan selesainya Ujian Negara 2012, satu tahapan penting lagi dari Sekolah Dasar Islam Terpadu adalah masalah kelulusan dalam bidang hapalan qur'an.

Target yang ditetapkan sekolah untuk kelulusan anak2 adalah minimal 1,5 juz, dan sampai dengan angkatan 4 ini, selalu terlaksana dengan rekor pada angkatan 2 dimana salah satu siswi berhasil menyelesaikan 5 juz, subhanallah...

Untuk angkatan putri tahun ini, selesai 3 juz oleh 3 (atau 4 ya , lupa) siswa, sementara putri sendiri baru mampu 1,5 juz , Alhamdulillah ya Allah, seperti mimpi rasanya, anakku mampu menghapal kalam Illahi dengan baik .

Cukup lelah anak2 ini, disaat sekolah lain sudah diliburkan untuk kelas 6 nya, mereka masih harus ujian tahfidz dan baru bisa lega minggu kemarin tgl 2 Juni 2012, dimana mereka menjalani prosesi kelulusan haflah dan tahfiz ini.

Jalannya acara selalu membuat air mata bangga dan bahagia para orangtua mengalir dengan tulus, bagaimana tidak, mereka berjalan menuju panggung dengan membawa hafalan mereka, duduk bersimpuh dan berucap bersama2 hafalan mereka dengan tegas, lugas, rapi dan indah sekali. Lantunan kalimat indah yang akan menjadi bekal mereka kelak di akhirat, saksi bahwa lisan mereka mampu berucap keindahan hakiki, dan seiring berjalan nya waktu, disertai bimbingan orangtua dan guru, mereka akan menjalani apa yang telah mereka ketahuii lewat perbuatan, melembutkan hati dan menambah ilmu mereka lewat apa yang diajarkan dalam Al Qur'an dan hadist .

Acara selanjutnya adalah sesi pengujian, dimana para undangan resmi, guru dan orangtua, mengajukan pertanyaan kepada anak2, baik berupa melanjutkan ayat, menebak surat, juga menghitung ayat. Terharu, perasaan itu terus membuncah dalam dadaku, melihat anak2 itu mampu menjawab semua yang ditanyakan .

Lalu serah terima Al Qur'an mereka, kitab yang menemani di 6 tahun pendidikan mereka, kitab yang sudah mulai lusuh karena terbuka di banyak waktu, menemani mereka membaca, menghafal, mengenal, memahami makna yang terkandung didalamnya. Lalu alqur'an itu diserahkan kepada orangtua mereka masing2, yang ternyata didalamnya disertai surat untuk orangtua, berisi harapan, keinginan, dan perasaan mereka selama ini.

Dan aku kembali menangis, tak menyangka akan tulisan anakku yang sederhana namun begitu manis, mengajak kami, orangtua untuk bersama2 menambah hafalan, menambhakan langkah kaki kita bersama ke syurga, meringankan perjalanan kita untuk berkumpul dan berkasih di syurga, dengan bekal yang abadi, ayat-ayat suci.

Ya Allah.... tiada hadiah terindah yang melebihi ini, anakku adalah bekalku, dia telah berkembang, lindungilah dia dengan setiap langkahnya, permudahkan lisan dan ingatannya untuk selalu mengingat ayat2mu serta mengamalkan dan menyebarkannya untuk umat.

Terimakasih untuk para guru yang telah membimbing anakku, putri tersayangku, dengan kesabaran merekalah, anakku mampu, dengan ketabahan merekalah, anakku bisa, mengenal, mengucap, mengamalkan, dan menyebarkan ,

Ajari ibu ya anakku, ibu tau hafalan ibu masih jauh di bawahmu, tapi ibu tidak malu untuk minta bantuan darimu, bimbing ibu ....
Jadikan hafalan kita sebagai modal kita ya nak....

I Love you because of Allah